6 Motivasi Manusia People Pleaser Membahagiakan Orang Lain

- Orang-orang people pleaser selalu berusaha menyenangkan orang lain, bahkan dengan mengorbankan kebahagiaan diri sendiri.
- Motivasi utama people pleaser adalah untuk mendapatkan penerimaan, validasi, dan rasa diterima dari orang lain.
- People pleaser cenderung takut menolak permintaan orang lain karena ingin menjaga hubungan yang harmonis dan menghindari konflik.
Di sekitar kita pasti ada tipe orang memiliki karakter people pleaser. Mereka ini merupakan tipe orang yang selalu berusaha menyenangkan orang lain.
Sekalipun ia harus mengorbankan prioritas dan kebahagiaan dirinya. Prinsip demikian tentu mengganggu batasan privasi dan keseimbangan hidup.
Inilah yang memicu rasa penasaran mengapa manusia lebih besar cenderung bersemangat dalam membahagiakan orang lain. Bahkan mereka rela menomor duakan kehidupan pribadinya.
Tindakan orang-orang people pleaser tidak terlepas dari motivasi yang menyertai. Berikut enam diantaranya.
1. Upaya menjadi penerimaan dan validasi

Di lingkungan sekitar pasti terdapat orang-orang memiliki karakter people pleaser. Mereka dikenal sebagai individu yang rela berkorban hanya untuk memenuhi kebahagiaan orang lain.
Prinsip hidup yang dianut oleh sosok tersebut menjadi keheranan tersendiri. Bagaimana mungkin mereka menjalani prinsip tersebut secara bahagia?
Tentu ini tidak terlepas dari motivasi yang menyertai. Menuruti seluruh permintaan dijadikan sebagai upaya untuk memperoleh penerimaan dan validasi. Membuat orang lain bahagia menjadi cara mereka untuk mendapatkan rasa diterima, dihargai, atau bahkan dicintai.
2. Untuk meminimalisir perasaan bersalah

Mungkin kamu pernah menolak ajakan atau perintah orang lain. Tapi apa yang terjadi setelah kamu mengatakan penolakan tersebut secara tegas?
Mungkin beberapa orang merasa kecewa karena keinginannya tidak dapat terpenuhi. Di sinilah motivasi seorang people pleaser dalam membahagiakan orang lain.
Mereka mengiyakan seluruh perintah dan tuntutan untuk meminimalisir perasaan bersalah. Individu people pleaser berusaha keras menjaga perasaan orang lain meskipun ia harus mengecewakan dirinya.
3. Menjadikan orang lain sebagai sumber kebahagiaan utama

Kehidupan kita memang tidak bisa dipisahkan dari lingkungan sosial. Hampir setiap waktu kita pasti berinteraksi dengan orang-orang sekitar. Tapi bukan berarti kamu menjadikan orang lain sebagai sumber kebahagiaan utama.
Apalagi menjadi tipe orang yang tidak berani menolak perintah atau tuntutan. Ternyata ini tidak bisa dipisahkan dari motivasi khusus seorang people pleaser dalam membahagiakan orang lain.
Mereka cenderung menjadikan orang lain sebagai sumber kebahagiaan utama. Banyak people pleaser merasa nilai diri mereka bergantung pada seberapa disukai atau diterima orang lain.
4. Rasa takut munculnya penolakan atau konflik

Hidup di lingkungan masyarakat dengan segala lika-likunya memang penuh tantangan. Mungkin kita terlalu sering menghadapi yang namanya konflik dan penolakan.
Tapi sampai kapan situasi demikian ini terus berlanjut sampai mengganggu keseimbangan hidup? Ternyata ini berkaitan erat dengan motivasi seorang people pleaser dalam membahagiakan orang lain.
Mereka terikat oleh rasa takut akan munculnya penolakan dan konflik. Menuruti dan membahagiakan seluruh keinginan orang lain menjadi strategi yang dipilih untuk menjaga relasi agar tetap harmonis.
5. Merasa bertanggung jawab atas perasaan orang lain

Orang-orang memiliki karakter people pleaser memang memiliki prinsip hidup tersendiri. Mereka menempatkan kebahagiaan orang lain melebihi prioritas dirinya.
Bahkan saat situasi mendesak rela mengorbankan seluruh kepentingan pribadi hanya untuk membahagiakan orang-orang sekitar. Jangan heran dengan sikap seorang people pleaser memiliki keinginan kuat membahagiakan orang lain.
Mereka merasa bertanggung jawab atas perasaan individu di sekelilingnya. Terdapat perasaan gagal menjadi manusia yang baik saat mengetahui seseorang kecewa terhadap dirinya.
6. Faktor identitas yang sudah terbentuk sejak awal

Jika diperhatikan, manusia people pleaser memiliki keinginan kuat dalam membahagiakan orang lain. Mereka berusaha menempuh segala cara sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Tidak jarang harus mengerahkan seluruh waktu, energi, sekaligus mengorbankan batasan privasi. Mari kita cari tahu motivasi seorang people pleaser dalam membahagiakan orang lain.
Tentu ini dipengaruhi oleh faktor identitas yang sudah terbentuk sejak awal. Mereka merasa menjadi orang yang serba bisa dan berkewajiban dalam membantu orang-orang di sekelilingnya.
Seorang people pleaser dikenal sebagai individu yang mementingkan kebahagiaan orang lain di atas dirinya. Langkah yang mereka ambil juga tidak terlepas dari beberapa motivasi. Baik upaya untuk mencari validasi, rasa takut akan konflik dan perselisihan, maupun faktor identitas yang sudah terbentuk. Sebagai seorang people pleaser, apakah kamu relate dengan tulisan di atas?