Novel terakhir menceritakan tentang sisi lain perempuan adalah Cantik itu Luka karya Eka Kurniawan. Novel berkisah tentang Dewi Ayu selaku tokoh utama adalah seorang wanita cantik, tapi kecantikannya tersebut bukan sebagai sesuatu yang menguntungkan, melainkan membawa malapetaka bagi dirinya beserta keturunannya.
Dewi Ayu adalah seorang pelacur ternama yang bayarannya mahal dan sangat dicari pelanggannya para Tentara Belanda dan Jepang. Hasil dari pekerjaannya sebagai seorang pelacur, Dewi Ayu memiliki 4 orang anak perempuan yang tidak diketahui pasti siapa ayahnya.
Anak pertama, anak kedua, dan anak ketiga Dewi Ayu tak kalah cantik dengan ibunya. Namun, anaknya keempat nampaknya memiliki nasib bertolak belakang dengan nasib ibu dan ketiga kakaknya.
Cantik memiliki rupa fisik yang buruk, bahkan sedari ia baru lahir. Kulitnya hitam legam, hidungnya tidak tampak seperti hidung manusia, orang-orang yang melihatnya akan merasa ngeri. Namun, bagai sebuah ironi, Dewi Ayu menamainya Cantik.
Novel Cantik Itu Luka memasukkan unsur-unsur realisme magis selama ini menjadi ciri khas Eka Kurniawan dalam setiap karyanya. Melalui kehidupan tokoh Dewi Ayu dan Tokoh Cantik dalam novel ini, Eka Kurniawan menceritakan sekaligus menyampaikan kepada banyak orang mengenai tak selamanya kecantikan seorang wanita membuat seorang wanita dihargai, justru sebaliknya terkadang kecantikkan dan kesempurnaan fisik seorang wanita hanya dianggap sebagai bahan ekploitasi pemuas nafsu kaum pria.
Kecantikan justru adalah sebuah ironi melahirkan banyak luka dan trauma bagi banyak perempuan. Eka Kurniawan telah menyampaikan banyak perasaan perempuan dengan baik untuk dipahami oleh masyarakat.