5 Kabupaten Penghasil Lada Terbanyak di Provinsi Lampung

Bandar Lampung, IDN Times - Lampung selama ini dikenal dengan kopinya mendunia. Tapi jangan salah, lada juga jadi bintang utama dari tanah Sai Bumi Ruwa Jurai ini. Lada hitam Lampung punya aroma tajam dan rasa pedas khas, jadi langganan ekspor ke berbagai negara.
Produksinya tak main-main, bahkan beberapa kabupaten di Lampung jadi tulang punggung pasokan lada nasional. Bisa dibilang, di balik rasa pedas lada menggigit, ada kerja keras petani-petani di pelosok daerah yang bikin rempah ini tetap eksis dan dicari.
Nah, kalau bicara soal daerah penghasil lada terbanyak, ada lima kabupaten patut dapat sorotan. Berikut ini IDN Times akan memberikan informasi 5 kabupaten penghasil lada terbanyak di Provinsi Lampung. Penasaran kabupaten mana saja? Yuk disimak!
1. Kabupaten Lampung Timur
Lampung Timur selama ini lebih sering dikenal sebagai salah satu lumbung padi di Provinsi Lampung. Hamparan sawah luas dan sektor pertanian hidup menjadikan kabupaten ini identik dengan produksi pangan, terutama beras. Namun, di balik citra itu, Lampung Timur ternyata juga memiliki kontribusi besar dalam dunia perkebunan, khususnya sebagai penghasil lada.
Di tengah geliat pertanian beragam, lada justru tumbuh sebagai salah satu komoditas unggulan terus dipertahankan oleh masyarakat setempat. Kabupaten ini memiliki luas wilayah sekitar 5.325 km², dan dari total wilayah tersebut, sekitar 5.375 hektar digunakan sebagai lahan perkebunan lada. Artinya, hanya sekitar 1 persen dari total luas wilayah Lampung Timur dimanfaatkan secara khusus untuk tanaman lada.
Meski persentasenya sangat kecil, hasil produksinya cukup mencengangkan yakni mencapai 1.064 ton lada hitam per tahun. Jumlah ini berhasil menempatkan Lampung Timur di posisi kelima sebagai kabupaten penghasil lada terbanyak di Provinsi Lampung.
2. Kabupaten Way Kanan
Way Kanan, salah satu kabupaten di bagian terujung di utara Provinsi Lampung, dikenal sebagai wilayah dengan potensi perkebunan beragam dan produktif. Komoditas seperti sawit, karet, tebu, hingga kopi tumbuh subur di daerah ini. Tapi tak banyak yang tahu bahwa Way Kanan juga termasuk salah satu daerah penghasil lada terbesar di provinsi ini.
Di tengah bentangan alam nan asri dan kontur tanah cocok untuk budidaya rempah, tanaman lada berkembang menjadi salah satu andalan masyarakat untuk menunjang penghasilan. Dengan luas wilayah sekitar 3.921 km², Way Kanan tercatat memiliki lahan perkebunan lada seluas 9.259 Ha. Luas perkebunan lada ini menjadi yang terbesar kedua setelah Lampung Utara.
Artinya, sekitar 2,36 persen dari total wilayah kabupaten ini dimanfaatkan untuk budidaya lada. Sayangnya, potensi besar ini belum sepenuhnya diimbangi dengan produktivitas optimal. Berdasarkan data dari Dinas Perkebunan Provinsi Lampung, hasil produksi lada Way Kanan hanya mencapai sekitar 1.625 ton.
Jumlah ini tergolong rendah jika dibandingkan dengan luas lahannya, bahkan hanya sedikit lebih tinggi dari Lampung Timur yang memiliki lahan lada jauh lebih sempit. Sehingga Way Kanan hanya mampu berada di posisi ke-4 sebagai kabupaten penghasil lada di Lampung.
3. Kabupaten Lampung Barat
Lampung Barat selama ini dikenal sebagai salah satu daerah terindah di Provinsi Lampung. Lanskap alamnya sejuk, hamparan hutan hijau, hingga pegunungan menyejukkan mata membuat wilayah ini banyak dipuji karena kekayaan alam dan potensi wisatanya. Tapi siapa sangka, di balik keelokan alamnya, Lampung Barat juga menyimpan potensi luar biasa dari sektor pertanian dan perkebunan, khususnya dalam hal penghasil lada.
Kabupaten Lampung Barat memiliki total luas wilayah sekitar 2.117 km² atau setara dengan 211.700 Ha. Dari total luas tersebut, sekitar 7.583 hektar dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan lada, artinya sekitar 3,6 persen dari total wilayah kabupaten ini secara khusus diperuntukkan untuk budidaya rempah unggulan ini.
Meski secara luasan tidak sebesar Way Kanan, Lampung Barat justru mampu mencatatkan produktivitas tinggi, dengan hasil panen mencapai 3.325 ton per tahun. Capaian ini menjadikan Lampung Barat sebagai kabupaten penghasil lada terbanyak ketiga di Provinsi Lampung.
Hal ini membuktikan bahwa bukan hanya soal luas lahan, tapi bagaimana kualitas tanah, pola tanam, dan ketekunan petani berperan besar dalam meningkatkan hasil. Lampung Barat pun kini tak hanya dikenal sebagai daerah pegunungan indah, tapi juga sebagai daerah rempah harum namanya di kancah nasional.
4. Kabupaten Tanggamus
Kabupaten Tanggamus merupakan salah satu daerah di Provinsi Lampung yang dianugerahi kekayaan alam luar biasa. Wilayah ini membentang dari dataran tinggi sejuk di sekitar Gunung Tanggamus, hingga ke garis pantai memukau di sisi barat daya pulau Sumatra. Lanskapnya beragam membuat Tanggamus tidak hanya dikenal sebagai destinasi wisata alam, tetapi juga sebagai salah satu lumbung rempah-rempah unggulan, khususnya lada hitam.
Dengan total luas wilayah sekitar 4.654 km², Kabupaten Tanggamus memiliki lahan panen lada mencapai 7.934 Ha. Artinya, sekitar 17 persen dari wilayahnya dimanfaatkan sebagai lahan lada, angka ini cukup besar untuk sebuah komoditas tunggal. Hal ini menempatkan Tanggamus sebagai daerah dengan perhatian serius terhadap sektor perkebunan, khususnya lada.
Bahkan, dari segi produktivitas, kabupaten ini berhasil memanen lada hingga 3.483 ton per tahun, mengungguli Lampung Barat yang sebelumnya dikenal cukup kuat di sektor yang sama. Capaian tersebut menempatkan Tanggamus di posisi kedua sebagai penghasil lada terbanyak di Provinsi Lampung, menjadikannya salah satu penopang utama kejayaan rempah Lampung di tingkat nasional.
5. Kabupaten Lampung Utara
Kabupaten Lampung Utara mungkin dulu lebih dikenal sebagai salah satu sentra penghasil kopi robusta di Provinsi Lampung. Namun, seiring waktu, komoditas lain mulai menanjak dan menunjukkan potensi besar, salah satunya adalah lada. Kini, Lampung Utara justru menjelma menjadi kabupaten dengan kontribusi terbesar terhadap produksi lada hitam di provinsi ini.
Secara administratif, Lampung Utara memiliki luas wilayah sekitar 2.725 km² atau setara dengan 272.500 hektar. Dari total luas tersebut, sekitar 11.588 hektar dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan lada. Artinya, lebih dari 4 persen wilayah kabupaten ini digunakan khusus untuk membudidayakan lada, angka ini cukup signifikan untuk satu jenis komoditas.
Dengan produktivitas mencapai 3.950 ton per tahun, tak heran jika Lampung Utara menyandang predikat sebagai penghasil lada terbesar di Lampung.