Bandar Lampung, IDN Times - Film horor Indonesia selalu memberikan kisah-kisah menarik karena banyaknya mitos atau kepercayaan dianut masyarakat Indonesia. Hal itu memantik para sineas lokal menciptakan karya ciamik dan menjadi tontonan menghibur sekaligus mengangkat kultur budaya Indonesia.
Nah, kalau kamu masih bingung mau nonton film karya anak bangsa yang mana, berikut beberapa rekomendasi film horor terbaru 2024 siap meneror kamu di dalam bioskop. Yuk simak selengkapnya di bawah ini.
Film Siksa Kubur (2024) karya Joko Anwar baru tayang enam hari di bioskop-bioskop Indonesia jejaring XXI sudah ditonton lebih dari satu juta penonton. Film bergenre horor ini berhasil merombak formula horor religi Indonesia dan membawanya ke tingkat lebih tinggi.
Film ini mengisahkan Sita diperankan Faradina Mufti menjadi seorang tidak percaya agama setelah kedua orang tuanya jadi korban bom bunuh diri.
Sejak itu tujuan hidupnya hanya satu, mencari orang paling berdosa dan ketika orang itu meninggal, ia ingin masuk ke dalam kuburnya untuk membuktikan siksa kubur tak ada dan agama tak nyata.
Selain di Indonesia, film Siksa Kubur rencananya juga akan ditayangkan di luar negeri. Hal ini dinyatakan oleh Joko Anwar sendiri saat perilisan perdana trailer film tersebut. Joko menyatakan, setidaknya ada 7 negara yang bakal memutar film Siksa Kubur.
Selain Siksa Kubur, film horor sedang tayang di bioskop dan sudah ditonton satu juta lebih adalah Badarawuhi di Desa Penari. Film ini membuat penasaran karena menceritakan tentang kisah sebelum KKN di Desa Penari.
Manoj Punjabi selaku sutradara mengungkapkan, film Badarawuhi di Desa Penari merupakan bagian dari KKN Di Desa Penari Universe. Banyak pertanyaan yang akan terjawab dalam film ini.
Film Badarawuhi di Desa Penari menceritakan Mila (Maudy Effrosina) dan tiga temannya pergi ke Desa Penari karena Mila harus mengembalikan Kawaturih yang dulu diambil ibunya. Ternyata, Di Desa Penari, Mila harus berhadapan dengan Badarawuhi yang sudah menunggunya.
Badarawuhi merupakan ratu penguasa roh Desa Penari itu mengincar Mila untuk menjadi dhawuh atau penari desa. Tanpa sepengetahuan Mila, berbagai peristiwa mengantar dirinya menuju Badarawuhi.
Imperial Pictures bersiap untuk merilis film horor terbaru berjudul Kromoleo disutradarai Anggi Umbara. Cerita film tersebut diambil berdasarkan kisah nyata teror legenda di Magelang.
Kromoleo adalah sosok astral yang berwujud sebagai pengantar jenazah. Hantu ini sangat populer di kalangan masyarakat desa-desa di kawasan kaki Gunung Merapi.
Konon katanya, beberapa masyarakat Magelang dan sekitarnya pernah berjumpa dengan hantu keranda berjalan ini.
Menurut mitos jika hantu Kromoleo melewati suatu tempat atau wilayah, warga desa setempat bakal mengalami kematian.
Sejumlah bintang terkenal seperti Ratu Sofya, Tio Pakusadewo, dan Abun Sungkar, akan membintangi film sangat dinantikan penonton ini.
Bioskop Tanah Air juga akan dibuat mencekam dengan film horor berjudul Cerita Sofi. Film disutradai Ivan Bandhito ini siap tayang di bioskop Indonesia pada tahun 2024.
Kisahkan kejadian tragis saat liburan di kampung halaman, kekuatan utama film Cerita Sofi selain pada sosok hantu mencekam, juga ada misteri yang akhirnya terungkap dibalik teror yang menghantui di film ini.
Ivan Bandhito menyampaikan, film Cerita Sofi muncul di tengah gempuran film bergenre horor di Indonesia yang identik dengan settingan dusun dan balutan agama sebagai identitas moral, merupakan hal yang tidak mudah untuk dilawan.
Menurutnya, Cerita Sofi mengajak penonton untuk masuk ke dalam sebuah peristiwa baka yang nalar serta logika perlu digunakan untuk menikmatinya.
Tak kalah menyeramkan, film menjelang ajal disutradarai Hadrah Daeng Ratu ini mengisahkan keluarga harus menghadapi teror jin pesugihan yang meminta tumbal atas perjanjian telah dilakukan dulu. Film sebagai ajang comeback ratu horor Shareefa Danish ini akan tayang 30 April 2024.
Tak heran jika penonon menaruh ekspektasi tinggi pada film ini karena selain Shareefa film ini turut dibintangi sederet aktor berbakat lainnya seperti Caitlin Halderman, Daffa Wardhana, Shakeel Fauzi Aisy, Ruth Marini, dan Michael Olindo.