5 Film Anak-anak Ini Ternyata Tidak Boleh Ditonton Anak Kecil Lho!

Coraline merupakan film animasi clay adaptasi novel berjudul sama karya Neil Gaiman pada 2009. Meski ini adalah film animasi fantasi tentang petualangan gadis kecil bernama Coraline, cerita di dalamnya tak bisa dikatakan sebagai konsumsi anak-anak.

Bergenre horor, petualangan Coraline dalam film ini terbilang sangat mengerikan dan kelam. Alurnya cukup rumit dan makna tersirat dalam cerita akan sulit didapahami oleh anak-anak meski pada akhirnya happy-ending.

Film Coraline menceritakan seorang gadis kecil mandiri dan berkecukupan. Namun ia tak puas dengan hidupnya karena kurang perhatian dari orang tuanya.

Ketika kelurganya pindah di rumah baru, ia menemukan sebuah pintu dimana pintu itu membawanya ke dunia paralel dan ia menemukan “Ayah dan Ibu” lainnya di dalam sana.

Pan’s Labyrinth juga salah satu film fantasi dengan tokoh gadis kecil sebagai pemeran utamanya. Terlihat seru apalagi ini kisah petualangan sang gadis di dalam sebuah labirin rahasia. Namun film sukses dengan 30 lebih penghargaan ini juga merupakan film animasi mencekam dan gelap.

Menceritakan Ofelia, gadis kecil yang tinggal bersama ibunya dan ayah tirinya. Ayahnya merupakan seorang perwira tentara dan sedang memburu kaum Marquis Spanyol.

Di rumah baru, Ofelia tiba-tiba didatangi seorang peri dan mengajaknya menuju labirin di tengah hutan. Di hutan itulah ia bertemu Faun, makhluk itu meminta Ofelia untuk melewati tiga ujian sebelum bulan purnama. Film ini terdapat banyak adegan kekerasan dan makhluk mistis menyeramkan.

Masihkah kamu ingat dengan dongeng Hansel and Gretel? Cerita anak-anak ini menceritakan kisah kakak beradik Hansel dan Gretel.

Pada kisah aslinya, mereka berdua sengaja ditinggal sendirian oleh ayah dan ibu tirinya ke hutan. Kedua saudara itu begitu tahu akan dibuang namun mereka meninggalkan jejak permen di jalan agar tahu jalan kembali ke rumah.

Di saat mencari jalan pulang, mereka melihat rumah terbuat dari kue dan permen. Mereka terbius sesaat dengan keindahan itu namun setelah tahu pemiliknya adalah penyihir jahat, Hansel dan Gretel berhasil selamat dan pulang ke rumah. Dongengnya sangat terkenal dan banyak dijadikan buku cerita untuk dikonsumsi anak-anak.

Berbeda dengan versi aslinya, pada Film Hansel and Gretel (2013) ini bisa dibilang sama sekali tidak cocok ditonton oleh anak-anak. Pasalnya banyak adegan pembunuhan sadis di dalamnya.

Film ini seperti sekuel dari kisah dongengnya. Berlatar lima belas tahun setelah Hansel dan Gretel hampir terbunuh oleh penyihir, kini mereka menjadi pemburu mematikan dan berusaha memusnahkan semua penyihir. Bukan tanpa alasan, para penyihir tersebut sering menculik anak-anak desa untuk dijadikan tumbal.

Happy Tree Friends adalah sebuah serial pendek berdurasi sekitar 5-7 menit dengan judul berbeda-beda tiap episodenya. Kartun ini menyuguhkan gambar yang lucu, dengan katakter mini menggemaskan dan musik menarik.

Namun jika diikuti jalan ceritanya, kamu akan ternganga karena karena di dalamnya akan banyak adegan sadis berdarah dan menyeramkan. Semua serialnya memiliki konsep seperti itu sehingga kartun ini tidak patut ditonton anak di bawah umur.

Meski cerita asli dari Gadis Berkerudung Merah memang sudah menyeramkan, namun dongeng anak-anak ini memiliki akhir kisah bahagia, yaitu nenek sang gadis bertudung merah berhasil selamat setelah gadis itu membunuh srigala.

Namun pada Film Red Riding Hood (2011), gadis kecil bertudung ini telah tumbuh menjadi gadis dewasa dan tinggal di sebuah desa kecil bersama keluarganya. Namun keluarganya menjadi korban serangan serigala.

Film ini kurang cocok ditonton untuk anak kecil karena terdapat adegan dewasa dan kekelaman akan teror serigalanya terhadap keluarganya. Sehingga Red Riding Hood dalam film ini tidak lagi cerita menyenangkan tapi lebih kepada gelap dan mencekam.

Itulah 5 film terlihat seperti film anak-anak namun sama sekali bukan tontonan anak-anak. Sebaiknya para orang tua tetap awas dan selalu dampingi buah hati ketika menonton ya!