5 Aroma Alami Dapat Menenangkan dan Membuatmu Bahagia

Ketika hujan, kamu pasti akan menghirup aroma khas yang tak pernah kamu rasakan dimusim kemarau. Aroma tanah basah karena hujan inilah yang disebut aroma hujan atau petrichor. Aroma menenangkan ini bisa muncul, karena hujan akan membawa ingatan manusia kepada memori hujan yang cenderung pada rasa syukur dan kenangan bermain masa kecil.

Namun ternyata aroma ini juga bisa dijelaskan secara ilmiah lho! Petrichore rupanya berasal dari senyawa tanah yang dikeluarkan ketika hujan dan bakteri bernama Actinomycetes.

Selama periode kering, tanaman akan menghasilkan suatu minyak dan diserap oleh tanah dan bebatuan. Pada saat hujan, senyawa yang dihasilkan dari minyak tanaman pada tanah dan bebatuan itu nantinya akan dilepaskan ke udara dan menghasilkan aroma khas.

Sama seperti senyawa minyak tanaman itu? Bakteri Actinomycetes ini tumbuh subur di tanah lembab dan hangat. Ketika tanah tersebut kering, bakteri ini akan menghasilkan spora tanah dan dilepaskan ke udara ketika hujan turun.

Tahukah kamu kalau pantai juga punya aroma? Gabungan aroma amis air laut, pasir pantai, dan bebatuan lembab ternyata juga merupakan aromaterapi menenangkan. Hal ini dikarenakan aroma pantai mengandung ion negatif yakni ion oksigen bercampur dengan elektron dari molekul air sehingga bisa menenangkan otak manusia.

Dalam berbagai penelitian, ion negatif ini memiliki antidepresan dan gangguan afektif musiman seperti winter blues atau summer blues terhadap manusia. Sehingga bisa menenangkan jiwa.

Ditambah pemandangan eksotik laut berwarna biru dan suara gelombang ombak juga menjadi daya tarik alami dari pantai. Itulah kenapa orang-orang akan merasa senang dan bahagia selepas dirinya berjalan-jalan ke pantai atau laut.

Lalu ada aroma rumput yang dipotong. Sering kali kita akan menyium aroma daun ketika petugas kebersihan sekolah memotong rumput halaman sekolah dengan mesin pemotong. Aroma ini akan menyeruak ke hidung dan memberikan sensasi menenangkan pada beberapa orang.

Secara ilmiah, aroma rumput dipotong berasal dari sebuah senyawa bernama Green Leaf Volatiles atau GLV. Mirip dengan minyak tanaman pada petrichor, GLV akan dilepas oleh tumbuhan ketika dia merasa terancam karena digigit serangga, sakit, atau dipotong sengaja.

Pelepasan GLV oleh tanaman ini merupakan salah satu bentuk pertahanan diri dari tanaman. Ketika GLV dilepas oleh satu tanaman, maka tanaman lainnya akan tahu ancaman itu akan datang padanya sehingga akan segera memindahkan cadangan makannya ke akar agar bisa tumbuh kembali setelah dipotong atau dirusak nanti.

Meski pohon pinus bisa hidup didataran rendah yang kering dan panas karena mampu beradaptasi di berbagai cuaca ekstrim, pinus sejatinya akan tumbuh subur di daerah dataran tinggi dengan suhu sejuk hingga dingin.

Kecenderungan inilah yang membuat pinus hidup didaerah lembab dan tanah yang basah. Alasan ini pula yang membuat hutan pinus memiliki bau khas menenangkan.

Hal ini terbukti pada salah satu penelitian di Jepang pada 2017 lalu. Penelitian itu dilakukan kepada orang-orang yang senang berjalan-jalan di hutan pinus memiliki tingkat stres lebih rendah dari sebelumnya.

Maka tak heran aroma pinus sering dipakai untuk dijadikan pengharum ruangan karena bau pinus memiliki anti-depresan yang membuat bahagia dan tenang.

Terakhir adalah bau bayi. Aroma khas bayi yang ada pada tubuh bayi atau bedak dan minyak telon bayi merupakan aroma yang dapat menenangkan dan membuat bahagia. Tak hanya itu, aroma bayi banyak disukai juga karena cenderung memiliki wangi alami dan tidak berlebihan.

Secara teori psikologi, aroma bayi dapat mengingatkan kisah masa kecil seseorang saat balita, saat dimana ia ditimang oleh orang tua yang menyayanginya. Sehingga aroma tersebut akan mengembalikan memori tersebut dan membuat manusia tenang dan nyaman ketika mencium aroma bayi.

Itulah 5 aroma alami menenangkan dan membuat bahagia. Saking populernya wewangian ini, beberapa merek parfum bahkan menambahkan aroma-aroma ini ke dalam produknya.