4 Pesan Tersirat dari Pena, Ajarkan Kreativitas dan Konsistensi!

Pena sangat akrab dalam kegiatan sehari-hari. Dalam keseharian, pasti pernah menjalaniaktivitas baca dan tulis.

Di sinilah peran pena merangkai kata menjadi kalimat. Namun sayangnya, banyak orang belum bisa memaknai pesan tersirat dari benda seperti pena. Padahal ini menyimpan nasihat berharga mengenai kehidupan yang dijalani.

Tahukah kamu? benda seperti pena turut mengajarkan kesalahan dan pembelajaran. Adakalanya dalam menulis kita melakukan kesalahan. Tapi dalam beberapa situasi, kesalahan itu masih bisa diperbaiki.

Begitu juga dengan kehidupan yang dijalani. Sebagai manusia kita tidak pernah luput dari kesalahan. Tapi bukan berarti tidak bisa memperbaiki kesalahan tersebut sehingga menjadi manusia yang lebih baik.

Manusia dikarunia akal dan pikiran. Inilah yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya untuk kita harus mampu memfungsikan akal dan pikiran dengan baik. Salah satunya dengan memiliki keberanian untuk menuangkan ide-ide dan pemikiran unik harapannya bisa menjadi kontribusi nyata bagi lingkungan sekitar.

Ternyata, mengembangkan kreativitas juga menjadi pesan tersirat dari benda seperti pena. Jika dicermati, benda satu ini adalah simbol kekuatan dalam menyampaikan pikiran dan ide.

Melalui benda kecil seperti pena, bisa menyusun kerangka gagasan-gagasan unik. Untuk selanjutnya dikembangkan menjadi karya yang bermakna.

Untuk meraih keberhasilan, segala sesuatunya tidak bisa diraih dengan cara-cara instan. Kita harus bersabar melewati prosesnya secara bertahap. Tentunya juga membutuhkan waktu yang tidak singkat.

Tapi di sinilah seni menikmati perjuangan dalam meraih keberhasilan. Jika kamu termasuk orang yang kerap menginginkan pencapaian secara instan, alangkah baiknya belajar dari benda kecil seperti pena.

Kamu akan menemukan makna tentang kesabaran dan konsistensi. Adakalanya dalam menulis tidak bisa terburu-buru. Bahkan harus telaten menuliskan setiap huruf menjadi kata, untuk selanjutnya dikembangkan menjadi kalimat dan paragraf.

Begitu juga dengan upaya dalam meraih keberhasilan. Harus mulai dari langkah yang paling kecil dan sederhana terlebih dahulu.

Sikap ceroboh pasti memunculkan penyesalan di kemudian hari. Seseorang sadar jika dirinya sudah mengambil keputusan keliru. Bahkan akibat kecerobohan, bisa membawa risiko fatal.

Bahkan menghambat tercapainya tujuan. Tentu kita tidak menginginkan situasi seperti ini terjadi dalam hidup. Ternyata, pelajaran hidup mengenai kehati-hatian turut disampaikan oleh pena.

Menulis merupakan aktivitas yang membutuhkan ketelatenan, tidak bisa melakukannya secara terburu-buru. Sikap hati-hati ini dimulai dari saat menggoreskan huruf sampai menjadi kalimat yang panjang.

Hal inilah yang harus diteladani dalam menjalani hidup. Maknanya, harus selalu menerapkan kehati-hatian, bahkan dalam aktivitas kecil dan sederhana sekalipun.

Ternyata pena bukan sekadar benda kecil untuk menulis, justru memperoleh banyak pesan beragam mengenai kehidupan. Bahkan meneladani sifat-sifat baik yang tersirat. Tentu ini menjadi sisi positif tersendiri saat berhasil meneladani sifat-sifat baik tersebut secara maksimal. Secara tidak langsung akan mendorong diri tumbuh menjadi sosok manusia berkualitas.