10 Masjid Unik dan Bersejarah di Lampung, Destinasi Wisata Religi

Masjid Jami Al-Anwar merupakan salah satu masjid tertua di provinsi berjuluk Sai Bumi Ruwa, sekaligus masjid bersejarah di Pulau Sumatera yang masih kokoh dan bertahan hingga detik.

Masjid terletak di Jalan Laksamana Malahayati Nomo4 100, Kangkung, Pesawahan, Kecamatan Telukbetung Selatan, Kota Bandar Lampung tersebut turut menjadi saksi bisu perlawanan pribumi terhadap masa penjajahan sekaligus saksi letusan dahsyat Gunung Krakatau di Selat Sunda pada 1883. Meski saat letusan sempat rusak dan sudah direnovasi beberapa kali.

Menurut catatan setidaknya masjid ini sudah ada sejak 1839 atau telah berfungsi sejak sekitar 180 tahun lalu. Semula hanya berupa surau atau langgar kecil dan kini turut dijadikan bangunan bersejarah sekaligus tempat kajian kitab-kitab Islam kuno.

Uniknya, masjid ini juga memiliki meriam kecik sepeninggal melawan masa penjajahan tepat dibawah menara bagian depan Masjid Jami Al-Anwar.

Masjid ini disebut-sebut telah ada sejak 1808 atau sebelum Gunung Krakatau di Selat Sunda meletus dahsyat pada 26-27 Agustus 1883 silam yang hanya menyisakan bekas induknya dan kini muncul Gunung Anak Krakatau tetap aktif sebagai gunung berapi di dalam lautan.

Konon, Masjid Jami Al-Yaqin merupakan bangunan musala berada di simpang empat Pasar Bawah, Tanjungkarang-sekitar satu kilometer dari lokasi masjid sekarang yang kemudian dipindahkan dengan cara bergotong-royong dipanggul bersama-sama oleh masyarakat di sini.

Lokasi masjid saat ini merupakan tanah wakaf almarhum H Muchyiddin (warga Lampung) dan H Muhammad Yaqin (warga dari Bengkulu). Menurut informasi dari berbagai sumber, pada 1882/1883, bangunan tempat ibadah itu pernah direnovasi dengan diperbesar dari ukuran sebelumnya, antara lain untuk menampung para pendatang dari Bengkulu dan warga sekitar makin banyak beribadah di kota setempat.

Masjid Jami Al-Yaqin diperbesar menjadi masjid pada 1923. Waktu itu, dindingnya setengah bata dan papan, tanpa kubah dan menara, hingga terus mengalami beberapa kali renovasi hingga menjadi seperti sekarang.

Masjid Jami KH Ghalib terletak Pringsewu Barat, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung merupakan salah satu masjid bersejarah di Lampung dan menjadi salah satu saksi perjuangan umat Islam di era penjajahan. Dibangun 1932, masjid ini menjadi masjid tertua di Kabupaten Pringsewu.

Seperti masjid pada umumnya, Masjid Jami KH Ghalib terdapat tempat pemukulan beduk dan mimbar. Ada juga jam peninggalan masa KH Ghalib saat masih berjuang melawan penjajah yang masih kokoh dan aktif dipergunakan hingga sekarang.

KH Ghalib diketahui adalah seorang tokoh lahir masa 1899 di Kampung Modjosantren, Krian, Jawa Timur. Dengan semangat jihad terus memimpin pertempuran untuk mengusir penjajah dari wilayah Pringsewu.

Masjid Jami Al-Ishlah beralamatkan di Jalan Hayam Wuruk, Nomor 14, Kedamaian, Kota Bandar Lampung. Bangunan ini merupakan salah satu masjid nanbersejarah di Lampung, khususnya Kota Bandar Lampung. Itu lantaran diperkirakan sudah berdiri sejak 1500'an.

Masjid mulanya berdiri dari menggunakan kayu papan sebagai dinding tersebut, kini menjelma sebagai salah satu masjid ikonik lantaran dilengkapi berbagai ornamen-ornamen khas adat masyarakat Lampung.

Bangunan masjid dirancang sedemikian rupa sesuai dengan sentuhan budaya Lampung, penampakan itu mulai terlihat dari bagian depan hingga bagian interiornya. Dengan warna merah keunguan cerah dan mencolok mendominasi tempat ibadah umat muslim satu ini, hingga menjadikan sebagai tempat ibadah umat Muslim berbeda pada biasanya.

Masjid Agung Kotabumi terletak di Jalan Pasar Lama, Kotabumi, Lampung Utara merupakan bangunan masjid pertama di Kotabumi. Masjid ini dibangun pada 1905 masehi atau 1326 hijriyah, oleh tiga orang tokoh dari Kotabumi yaitu, H Achmad Thohir, H Muhammad Yasin dan H Abdul Rahman.

Awal berdiri Masjid Agung Kotabumi dibangun menggunakan papan, di atas tanah wakaf milik Kemahjari. Memasuki 1964, pemerintah meminta masjid ini menjadi masjid pemerintah. Namun para jamaah merasa keberatan, karena masjid tersebut milik bersama atau swadaya masyarakat.

Sampai pada akhirnya tepat di 1966, pemerintah setempat baru membangun Masjid Jami’ di Kotabumi tepatnya di era kepemimpinan Menteri Agama RI, Alamsyah yang membangun masjid tersebut dengan bata merah.

Berbeda pada tempat ibadah umat Islam pada umumnya, Masjid Al Aminah merupakan masjid terapung satu-satunya di Lampung terletak sekitar 300 meter dari bibir Pantai Sari Ringgung, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran.

Masjid ini mengapung ditopang oleh beberapa pelampung dan dijangkar supaya tidak terseret ombak laut. Beribadah di masjid ini, maka kamu bisa merasakan sensasi salat bak di atas kapal terayun-ayun lantaran gelombang laut.

Masjid Jami Aminatul Jannah berlokasi di area peristirahatan Jalan Lintas Sumatera, Sumber Jaya, Kabupaten Lampung Barat. Berada di kawasan perbukitan membuat hawa masjid terasa amat sejuk bak beradab di puncak.

Untuk kamu hendak melewati Jalan Lintas Barat Sumatera, maka sangat direkomendasikan untuk beristirahat sejenak sambil beribadah di Masjid Jami Aminatul Jannah. Pasalnya, pengunjung juga dapat menyeruput kopi di warung-warung sekitar sekaligus menikmati keindahan negeri di atas awan.

Masjid Agung Al Furqon Bandar Lampung atau biasa disebut Masjid Al Furqon merupakan salah satu masjid terbesar di Provinsi Lampung, terletak di jantung kota di Jl. Diponegoro atau tepatnya di persimpangan antara Jl.Dr. Susilo dan Jl.Diponegoro dekat perkantoran Pemda Kota Bandar Lampung yang sering disebut kawasan Lungsir.

Pembangunan masjid ini diketahui diprakarsai oleh Ir. Soekarno pada 1951 dan baru diletakan fondasi, batu bata, dan tahapan lainnya sepuluh tahun kemudian tepatnya di 1961. Masjid Al-Furqon kini menjelma sebagai masjid megah yang juga dilengkapi dengan menara setinggi 114 meter, sebagai salah satu ikon di Kota Bandar Lampung.

Masjid ini merupakan salah satu bangunan ikonik Kabupaten Lampung Barat, yang dikenal juga dengan nama Masjid Bintang Emas. Bangunan megah ini menerapkan gaya arsitektur Arab dipadukan dengan budaya lokal Lampung.

Sebutan Masjid Bintang Emas karena bintang yang terdapat di atas kubah itu dilapisi emas. Sebagian besar bentuk bangunan menggunakan arsitektur ornamen Arab.

Ciri khas Lampung terlihat pada bentuk atap masjid mengadopsi ciri rumah adat Lampung dan selaras dengan bentuk Gunung Pesagi yang terdapat di Kabupaten Lampung Barat. Bentuk listplank atap mengadopsi elemen ukiran kirai rumah adat Lampung. Elemen hias khas daerah ini juga tampak pada kaca patri mengadopsi ornamen kain tapis serta pertemuan kolom dan balok yang dilengkapi ornamen paguk adat Lampung.

Masjid Agung Kalianda pernah mengalami perubahan nama menjadi "Masjid Kubah Intan” sekitar tahun 2014, namun kemudian diubah kembali ke nama semula menjadi “Masjid Agung Kalianda”.

Meski berubah nama dan juga bentuk bangunannya, Masjid Agung Kalianda tetap indah dengan 3 buah kubah, tulisan kaligrafi arab dan banyaknya kaca yang menghiasi layaknya intan.

Tak ayal, kehadiran masjid beranda di Lampung Selatan tersebut menjadi salah bangunan masjid unik dan megah berada di provinsi berjuluk Sai Bumi Ruwa Jurai.

Itulah sederet masjid unik dan bersejarah berada di Provinsi Lampung. Tidak ada salahnya lho untuk kamu kunjungi di sela-sela bulan Ramadan tahun ini.