5 Penjelasan Logis Anak Suka Berbohong, Takut Dimarahi?

Mungkin baginya jujur itu terlalu sulit

Intinya Sih...

  • Anak mungkin berbohong karena takut akan konsekuensi yang lebih berat atau kehilangan kepercayaan orangtua
  • Ketidakamanan emosional dan ketidakpastian dapat mendorong anak untuk berbohong sebagai bentuk perlindungan diri
  • Berbohong bisa menjadi cara anak untuk menarik perhatian atau pengakuan dari orangtua atau orang lain di sekitarnya

Fenomena ana suka berbohong sering kali membingungkan bagi orang tua, guru  ataupun pengasuh. Tindakan ini bisa bikin orang tua merasa tidak percaya, kecewa dan khawatir soal integritas dan moralitas anak.

Bagaimanapun juga, sebagai orang tua, kita pasti ingin anak menjadi yang terbaik, ya. Akan tetapi, memahami alasan dibalik perilaku ini justru sangat penting, lho.

Ini akan berguna untuk mengatasi masalah ini dengan bijaksana dan membangun kepercayaan yang kuat antara anak dan orang tua. Berikut adalah lima alasan mungkin mendasari kecenderungan anak untuk berbohong.

1. Takut menghadapi konsekuensi

5 Penjelasan Logis Anak Suka Berbohong, Takut Dimarahi?ilustrasi takut (freepik.com/freepik)

Salah satu alasan umum dibalik perilaku berbohong adalah ketakutan anak terhadap konsekuensi dari kesalahan atau tindakan yang dia lakukan. Dia mungkin merasa mengakui kebenaran akan membawa hukuman lebih berat atau membuat dia kehilangan kepercayaan orang tua.

Dalam situasi ini, berbohong dianggap sebagai cara untuk melindungi diri dari akibat negatif yang mungkin terjadi karena kesalahannya. Penting bagi orang tua untuk menciptakan lingkungan yang aman dimana anak akan merasa nyaman untuk berbicara jujur tanpa takut terhadap hukuman yang berlebihan.

2. Rasa tidak aman atau emosi orang tua susah ditebak

5 Penjelasan Logis Anak Suka Berbohong, Takut Dimarahi?ilustrasi orang tua bertengkar (freepik.com/olly)

Anak mungkin merasa tidak aman secara emosional atau mengalami ketidakpastian, terlebih soal respons orang tua nantinya. Inilah yang mendorong dia untuk berbohong sebagai bentuk perlindungan diri. Dia mungkin cemas soal reaksi orang tua terhadap berita buruk atau kekecewaan akan dia hadapi.

Itulah kenapa, berbohong dianggap sebagai cara untuk menghindari rasa tidak nyaman secara emosional atau konflik yang mungkin muncul sebagai akibat jika dirinya berkata jujur. Orang tua perlu membangun ikatan emosional kuat dan memastikan komunikasi yang terbuka agar anak merasa lebih aman dan nyaman untuk berbicara jujur.

Baca Juga: 4 Kesalahan Edukasi Finansial pada Anak, Tidak Diajarkan Sedari Dini!

3. Anak sedang butuh perhatian atau pengakuan

5 Penjelasan Logis Anak Suka Berbohong, Takut Dimarahi?ilustrasi anak nangis (freepik.com/andreas)

Berbohong juga bisa menjadi cara bagi anak untuk menarik perhatian atau pengakuan dari orang tua atau orang lain disekitarnya. Dia mungkin mengira menciptakan cerita menarik atau mengesankan, walaupun berisi kebohongan, akan bikin dia mendapatkan perhatian yang lebih besar atau diakui secara positif.

Dalam situasi seperti ini, penting bagi orang tua untuk memberikan perhatian yang memadai dan mengakui prestasi anak dengan cara yang sehat, ya. Tentunya, tanpa harus mengharapkan anak untuk berbohong demi mendapatkan perhatian.

4. Meniru lingkungan sekitarnya

5 Penjelasan Logis Anak Suka Berbohong, Takut Dimarahi?ilustrasi anak bahagia (freepik.com/jcomp)

Tahu kan kalau anak adalah peniru paling ulung? Lingkungan sosial anak, seperti teman sebaya atau media sosial, bisa sangat mempengaruhi perilakunya.

Jika anak terpapar pada contoh perilaku yang tidak jujur atau kurangnya kejujuran dalam interaksi sehari-hari, dia mungkin meniru perilaku tersebut tanpa menyadari konsekuensinya.

Membangun kesadaran akan pentingnya integritas dan kejujuran sejak dini sangat perlu dilakukan para orang tua. Ini dapat membantu menghindari pengaruh negatif dari lingkungan sosial tidak sehat.

5. Kurang memahami konsep kejujuran

5 Penjelasan Logis Anak Suka Berbohong, Takut Dimarahi?ilustrasi menasehati anak (pexel.com/Kindel Media)

Pada tahap perkembangan tertentu, anak mungkin belum sepenuhnya paham soal konsep kejujuran dan integritas. Dia mungkin tidak sepenuhnya menyadari konsekuensi dari berbohong atau dampak negatif yang mungkin timbul dari tindakan tidak jujur ini.

Solusinya, penting bagi orang tua untuk memberikan pendidikan moral yang kokoh dan memperkenalkan nilai-nilai kejujuran sejak dini. Melalui pendidikan dan komunikasi yang terbuka, anak akan belajar menghargai kejujuran sebagai prinsip penting dalam kehidupannya.

Memahami alasan di balik kecenderungan anak untuk berbohong merupakan langkah awal dalam mengatasi masalah ini secara efektif. Melalui pendekatan yang bijaksana dan pemahaman yang mendalam tentang kondisi anak, orang tua akan mampu memainkan peran yang positif dalam membentuk integritas dan moralitas anak untuk masa depan yang lebih baik. Seberapa sering anakmu berbohong?

Baca Juga: 4 Cara Bijak Menghadapi Anak Suka Menunda, Wajib Sabar!

Desria Photo Community Writer Desria

Suka menulis dan menangis (?)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya