Buat Batinnya Tertekan, Berhenti Tuntut 5 Hal Ini dari Anak!

Sebagai orang merawat dan membesarkan anak dari kecil membuat sebagian orang tua berpikir mereka berhak mengatur hidup anak dan berekspektasi tinggi padanya. Pemahaman seperti ini menggiring orang tua untuk kemudian memberi banyak tuntutan pada anaknya untuk dipenuhi.
Tuntutannya pun beragam, mulai dari tuntutan untuk menjadi anak penurut, berprestasi, hingga tuntutan berat seperti pembuktian diri untuk menjadi pewaris keluarga atau menikah dengan jodoh pilihan di usia tertentu. Tapi seperti apapun tuntutan yang diberikan pada anak sebenarnya hal itu membuat batinnya tertekan, lho.
Jadi pastikan kamu berhenti menuntut terlalu banyak dari anak terutama perihal lima hal di bawah ini, ya!
1. Meraih prestasi seperti kakak atau adiknya
Pertama-tama, orang tua diharapkan berhenti menuntut anak untuk meraih prestasi seperti kakak atau adiknya. Mungkin maksud kebanyakan orang tua melakukan hal itu ialah untuk memotivasi sang anak, tapi yang sebenarnya terjadi ialah anak yang diberi tuntutan seperti itu justru batinnya tertekan.
Karena logikanya, mau itu anak-anak ataupun orang dewasa pasti tidak suka jika dirinya dibanding-bandingkan. Apalagi kalau sampai dibandingkan dan disuruh menjadi seperti saudaranya sendiri.
Batinnya akan otomatis merasa tertekan karena ia merasa dirinya tidak cukup baik untuk orang tuanya dan terpaksa harus menjadi seperti adik atau kakaknya supaya diakui.