TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Cara Mengasah Kecerdasan Emosional Anak, Bisa Pakai Permainan 

Harus sabar dan konsisten mengajarkannya, ya

ilustrasi mengenalkan ekspresi emosi (freepik.com/freepik)

Intinya Sih...

  • Kecerdasan emosional adalah kemampuan mengenali, memahami, dan mengelola emosi dalam diri anak sejak dini.
  • Orangtua bertanggung jawab memberikan contoh positif, menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan emosional anak, dan mengajarkan cara mengelola emosi.
  • Melalui percakapan terbuka, validasi terhadap emosi anak, pembelajaran teknik pengelolaan emosi, serta pengajaran keterampilan pemecahan masalah dapat membantu anak tumbuh menjadi individu yang tangguh secara emosional.

Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenali, memahami dan mengelola emosi dalam diri. Pada anak, keterampilan seumur hidup ini sebaiknya diajarkan sedari kecil.

Hal ini dilakukan untuk membantu anak mengenali dan mengekspresikan emosinya dengan tepat. Bagi orang tua, sangat penting untuk proaktif dalam mengajarkan kecerdasan emosional pada anak.

Jika dirasa sulit, artikel ini akan membantu orang tua membina keluarga yang cerdas secara emosional. Sehingga, orang tua diharapkan dapat membekali anak dengan keterampilan hidup ini. 

1. Memberikan contoh positif

ilustrasi memeluk anak (freepik.com/Racool_studio)

Seperti diketahui, orang tua adalah contoh pertama bagi anak. Mereka akan belajar segala ucapan dan tindakan dilakukan orang tua. Maka dari itu, orang tua bertanggung jawab memberikan contoh positif tentang bagaimana mengelola emosi.

Misalnya dengan memperlihatkan kesabaran ketika menghadapi konflik. Dengan begitu, anak akan belajar cara positif dalam menanggapi situasi sulit. 

Penting untuk memberikan contoh positif secara konsisten. Ini membantu menciptakan lingkungan mendukung perkembangan emosional anak. Dengan menjadi contoh positif, orang tua dapat membentuk keterampilan sosial dan emosional anak dengan baik. 

2. Mengajarkan identifikasi emosi

ilustrasi mengenali ekspresi emosi (freepik.com/freepik)

Dalam mengasah kecerdasan emosional anak, orang tua dapat mengajarkan anak berbagai jenis emosi. Mulailah dengan memberikan nama pada emosi, seperti bagaimana ekspresi bahagia, sedih, marah, cemas, dan sebagainya.

Dengan memberikan label pada perasaan tersebut, anak dapat mengaitkannya dengan pengalaman emosional yang pernah mereka alami. Untuk memudahkan identifikasi emosi, orang tua dapat menggunakan media kreatif dan permainan.

Misalnya dengan bermain role play,  anak dapat memerankan karakter tertentu dengan perasaan diminta orang tua. Selain itu, bisa juga dengan menggunakan flash card emosi menampilkan berbagai macam ekspresi, kemudian minta anak untuk menirukan ekspresi tersebut. Dengan media tersebut, anak dapat lebih memahami ragam emosi dengan baik. 

Baca Juga: 5 Penjelasan Logis Anak Suka Berbohong, Takut Dimarahi?

3. Rutin melakukan percakapan terbuka dengan anak

ilustrasi keluarga (freepik.com/Lifestylememory)

Melakukan percakapan terbuka secara rutin merupakan strategi dalam mengasah kecerdasan emosional anak. Percakapan ini menciptakan lingkungan mendukung, di mana anak merasa nyaman untuk membagikan perasaan dan pengalaman mereka.

Orangtua dapat menetapkan waktu secara teratur untuk berbicara dengan anak, baik itu tentang pengalaman sehari-hari, tantangan yang mereka hadapi, atau perasaan yang dialami. 

Dalam percakapan tersebut, berikan perhatian sepenuh hati dan tunjukkan minat pada apa mereka sampaikan. Dorong mereka agar nyaman mengekspresikan diri.

Akan tetapi, ingat untuk tidak memaksakan anak bicara. Jika dirasa anak perlu waktu untuk memproses emosi yang dirasakan, beranikan ruang untuk mereka. 

4. Memberikan ruang untuk berekspresi

ilustrasi membuat kerajinan tangan (freepik.com/freepik)

Anak perlu merasa aman untuk mengekspresikan perasaan mereka tanpa takut dihakimi. Untuk itu, orang tua berperan untuk memberikan validasi terhadap emosi yang dirasakan oleh anak.

Izinkan mereka untuk mengungkapkan diri melalui seni, menulis, atau berbicara. Ini membantu anak membangun kepercayaan diri dalam mengungkapkan perasaan secara sehat. 

Penting untuk tidak hanya mendengarkan, tetapi juga memberikan tanggapan positif terhadap ekspresi mereka. Berikan pujian dan dukungan ketika anak memilih untuk membuka diri tentang perasaan mereka. Berikan pemahaman anak mempunyai hak untuk merasakan berbagai jenis emosi. 

5. Mengajarkan cara mengelola emosi negatif yang sehat

ilustrasi meditasi untuk meredakan emosi (freepik.com/our-team)

Setelah anak mengenali emosi yang dirasakan, orang tua dapat mengajarkan anak cara mengelola emosi, seperti teknik pernapasan, meditasi ringan, berolahraga, dan sebagainya. Ini dilakukan agar anak dapat mengalihkan emosi negatif dengan sehat. Sehingga, anak dapat meredakan stres tanpa merugikan diri sendiri atau orang lain. 

Penting juga untuk membimbing anak dalam mengenali situasi tertentu yang memicu emosi negatif. Dengan memahami akar penyebabnya, anak dapat mengambil langkah preventif dan solusi ketika dihadapkan pada situasi menantang.

Melalui pendekatan ini, anak dapat mengelola emosi negatif mereka dengan sehat, membantu mereka tumbuh menjadi individu yang lebih tangguh secara emosional.

6. Mengajarkan keterampilan pemecahan masalah

ilustrasi berdiskusi dengan anak (freepik.com/gpointstudio)

Anak yang terampil dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah cenderung memiliki kecerdasan emosional yang tinggi. Maka dari itu, orang tua dapat mengajarkan anak keterampilan pemecahan masalah.

Misalnya dengan melibatkan mereka dalam permainan merangsang pemikiran kreatif. Ini membantu anak mengatasi berbagai situasi dalam hidup. 

Selanjutnya, orang tua dapat mendukung anak dalam mengidentifikasi langkah konkret untuk mengatasi masalah. Ajarkan mereka untuk menguraikan masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, mencari solusi, dan tindakan yang tepat.

Dengan demikian, anak dapat menghadapi tantangan dengan kepala dingin, meminimalkan stres dan mengembangkan keyakinan dalam mengatasi masalah. 

Verified Writer

Annisa Isnaini H.

Creating the world with words

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya