Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) Kembangkan Simba Smart Health System
Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) Kembangkan Simba Smart Health System (Dok/Humas Universitas Teknokrat Indonesia)

Intinya sih...

  • Sistem pintar pantau kolam ikan secara real-timeTeknologi Simba Smart Health System memungkinkan pemantauan dan pengendalian kondisi kolam ikan secara real-time melalui perangkat smartphone dan berbagai sensor canggih.

  • Jawaban atas tantangan utama pembudi daya ikanSimba Smart Health System hadir sebagai jawaban atas tantangan utama pembudi daya ikan, memungkinkan pemantauan otomatis dan real-time serta mudah dioperasikan oleh masyarakat.

  • Disambut baik kelompok pembudi daya ikanKelompok Budi Daya Ikan Simba menyambut baik teknologi ini karena dapat membantu mereka dalam mengatasi masalah suhu air dan predator yang dapat merusak hasil panen.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pesawaran, IDN Times - Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) kembali menghadirkan teknologi tepat guna bagi masyarakat melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kemdiktisaintek pada tahun anggaran 2025.

Dalam program bertajuk “Implementasi Simba Smart Health System untuk Peningkatan Hasil Produksi dan Skala Usaha Kelompok Budidaya Ikan Simba, Kabupaten Pesawaran,” tim dosen dan mahasiswa UTI merancang solusi inovatif berbasis Internet of Things (IoT) untuk mendukung sektor perikanan lokal.

1. Sistem pintar pantau kolam ikan secara real-time

Ilustrasi digital (pexels.com/RDNE Stock project)

Ketua tim PKM, A. Ferico Octaviansyah menjelaskan, Teknologi Simba Smart Health System dikembangkan UTI memiliki kemampuan untuk memantau dan mengendalikan kondisi kolam ikan secara real-time melalui perangkat smartphone. Sistem ini dilengkapi dengan berbagai sensor canggih seperti: sensor suhu air, sensor ultrasonik, sensor gerak (PIR), kamera pemantau, alarm (buzzer), dan modul kendali ESP32.

"Kombinasi perangkat tersebut memungkinkan sistem untuk mendeteksi perubahan suhu, mengidentifikasi gelombang air, memantau keberadaan predator, hingga memberikan peringatan dini jika terjadi ancaman terhadap ekosistem kolam," jelasnya, Senin (8/9/2025)

2. Jawaban tantangan utama pembudi daya ikan

Ilustrasi Kawasan Budidaya Ikan (IDN Times/Putra Gema Pamungkas)

Ferico mengatakan, teknologi ini hadir sebagai jawaban atas tantangan utama yang dihadapi para pembudi daya ikan, mulai dari perubahan suhu air ekstrem, ancaman predator, hingga keterbatasan pemantauan manual.

“Simba Smart Health System memungkinkan semua parameter penting kolam dipantau secara otomatis dan real-time. Ini sangat membantu petani ikan dalam menjaga kualitas air dan kesehatan ikan, yang berdampak langsung pada hasil panen,” ujar Ferico.

Selain itu, sistem ini dirancang agar mudah dioperasikan oleh masyarakat. Untuk mendukung implementasi, tim UTI juga menyelenggarakan pelatihan intensif bagi mitra agar mampu mengelola dan memelihara sistem secara mandiri.

3. Disambut baik kelompok pembudi daya ikan

ilustrasi nelayan budidaya(unsplash.com/Quang Nguyen Vinh)

Ketua Kelompok Budi Daya Ikan Simba, Desi Elasari, menyampaikan rasa syukurnya dengan adanya teknologi ini. Menurutnya, sebelum hadirnya sistem tersebut, kelompoknya masih sangat bergantung pada metode manual.

“Kadang suhu air berubah drastis atau predator masuk ke kolam, tapi kami terlambat mengetahuinya. Akibatnya, banyak ikan mati dan hasil panen turun. Dengan teknologi ini, kami bisa langsung mengetahui masalah dan mengambil tindakan cepat,” kata Desi.

Ia berharap, program ini terus berlanjut dan diperluas agar semakin banyak kelompok pembudi daya ikan yang dapat merasakan manfaatnya.

Editorial Team