Tim KKN Siger Berjaya Lampung, Olah Minyak Jelantah jadi Aromaterapi
- Mahasiswa ITERA jalankan KKN Siger Berjaya 2024 di Pekon Ketapang, memberdayakan masyarakat dengan pelatihan pengolahan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi.
- Kegiatan dilaksanakan oleh mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi negeri di Provinsi Lampung untuk mengedukasi masyarakat tentang penanganan limbah minyak jelantah.
- Minyak jelantah dapat menyebabkan bahaya bagi kesehatan dan lingkungan, namun dapat didaur ulang menjadi produk bermanfaat dan bernilai ekonomis.
Bandar Lampung, IDN Times - Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (ITERA) menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Siger Berjaya 2024 di Pekon Ketapang, Kecamatan Limau, Kabupaten Tanggamus memberdayakan masyarakat dengan mengadakan pelatihan pengolahan limbah rumah tangga jenis minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi.
Kegiatan tersebut dilaksanakan Kelompok KKN 33 Siger Berjaya dengan melibatkan masyarakat Pekon Ketapang, terutama ibu-ibu rumah tangga. Kelompok KKN 33 Siger Berjaya, merupakan gabungan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi negeri di Provinsi Lampung yakni Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL), Institut Teknologi Sumatera (Itera), dan Universitas Lampung (Unila).
1. Minyak jelantah bisa cemari lingkungan
Ketua Kelompok 33 KKN Siger Berjaya, Nauval Nadier Nashrullah merupakan mahasiswa Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan ITERA menyampaikan, kegiatan tersebut salah satu program kerja pokok dilaksanakan dalam rangka mengedukasi masyarakat terutama ibu-ibu rumah tangga terkait penanganan limbah minyak jelantah.
Menurutnya, selama ini masyarakat membuang langsung limbah tersebut ke lingkungan, yang berdampak mencemari lingkungan. Selain itu, mahasiswa Kelompok 33 KKN Siger Berjaya ingin mengajak masyarakat untuk mengetahui cara mengolah limbah minyak jelantah menjadi sesuatu bermanfaat dan bernilai ekonomis.
“Manfaat dari kegiatan ini bukan hanya menghasilkan produk yang memiliki nilai ekonomis dan estetika namun juga dapat menjaga lingkungan,” ujar Nauval, Kamis (19/7/2024).
2. Bahaya minyak jelantah bagi kesehatan
Sementara penanggung jawab program kerja, Sifa Yuliana (Biologi UIN RIL), mengatakan minyak jelantah atau minyak sudah dipakai berkali-kali dapat menyebabkan bahaya bagi kesehatan apabila dikonsumsi dan menyebabkan pencemaran air apabila dibuang sembarangan ke sungai.
"Berdasarkan permasalahan tersebut, terciptalah novasi untuk pemanfaatan limbah minyak jelantah ini. Agar masyarakat bisa memanfaatkan minyak jelantah tanpa harus dikonsumsi berulang atau dibuang sembarangan," jelasnya.
3. Tingkatkan pengetahuan masyarakat
Anggota PKK Pekon Ketapang Mariam Agustina, menambahkan, kegiatan dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Siger Berjaya sangat berguna dan menjadi ilmu baru dapat disalurkan ke masyarakat.
“Setelah mengetahui minyak jelantah dapat didaur ulang seperti dibuat lilin aromaterapi, bisa membuat ibu-ibu di Pekon Ketapang khususnya lebih produktif dan lebih dapat memanfaatkan limbah minyak jelantah,” ujar Mariam.
Mariam juga menyampaikan selain pengetahuan pembuatan lilin dari minyak jelantah, masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan keluarga dan lingkungan.
