Terlibat Penelitian di Bulan, UBL Satu Satunya Kampus di Indonesia

- UBL menjadi official partner kerja sama dengan pemerintah China
- Lunar Deep Space Exploration menjadi objek kerja sama, melibatkan peneliti dari UBL
- Pemerintah China mengundang UBL untuk bergabung dalam program penelitian ke bulan, melibatkan lebih dari 50 negara dan 500 organisasi internasional
Bandar Lampung, IDN Times - Universitas Bandar Lampung (UBL) terus mengembangkan kerja sama dengan berbagai pihak di tingkat nasional maupun internasional. Kali ini, bertempat di Huangshan Crown Plaza Hotel, Anhui, China, UBL hadir menjadi wakil Indonesia sekaligus menjadi satu satunya universitas di Indonesia ditunjuk menjadi official partner kerja sama dengan pemerintah China.
Lunar Deep Space Exploration atau penelitian di bulan menjadi objek yang akan dilakukan melalui kerja sama ini. Dua orang peneliti dari Pusat Studi Mekatronika dan Otomatisasi (PSMO) UBL yaitu Riza Muhida Ph.D dan Muhammad Riza Ph.D menjadi delegasi Indonesia dalam penandatanganan MoU dihadiri ratusan peneliti dari ratusan negara ini.
1. Diundang Pemerintah China

Riza Muhida mengatakan, UBL mendapatkan undangan dari Pemerintah China untuk hadir di 2nd International Deep Space Exploration Conference (2nd IDSEC, Tiandu Forum 2024). Di sana menandatangani MoU untuk terlibat dalam explorasi penelitian di bulan atau Deep Space Exploration Laboratory (DSEL).
DSEL didirikan oleh lembaga antariksa China atau China National Space Administration (CNSA) bekerja sama dengan pemerintah Provinsi Anhui dan University of Science and Technology of China (USTC).
2. UBL ditunjuk untuk mewakili Indonesia penelitian bulan

Riza mengatakan, Pemerintah China mengajak mitranya untuk bersama melakukan penelitian ke bulan. Itu karena, bulan dianggap merupakan tempat yang menjanjikan untuk mendukung kelanjutan kehidupan di Bumi.
Setelah beberapa kali melakukan pertemuan dengan pihak CNSA, UBL ditunjuk untuk mewakili Indonesia untuk bergabung bersama dengan ilmuwan dari negara yang sudah maju di bidang antariksanya terlibat dalam program ini.
"Tentu saja ini merupakan kesempatan emas, kehormatan dan kebanggaan juga bagi kami, karena dianggap mampu dilibatkan dalam projek ini. Terima kasih kami ucapkan kepada pak rektor yang juga sangat mendukung kehadiran kami dalam kegiatan ini” tambah Riza dalam keterangan resmi diterima IDN Times, Kamis (5/9/2024).
3. Melibatkan 500 organisasi internasional

Sebagai infomasi, projek penelitian di bulan ini melibatkan lebih dari 50 negara, 500 organisasi internasional
Mereka terdiri dari berbagai universitas, pusat studi ilmu pengetahuan, observatory dan 5.000 orang ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu diharapkan nantinya menjadi pionir di penelitian dan inovasi teknologi bidang explorasi luar angkasa.