Serdam, Alat Musik Rakyat Lampung Barat Hampir Punah

Alat musik rakyat ini tidak masuk dalam lingkaran kerajaan

Intinya Sih...

  • Serdam adalah alat musik tradisional khas Lampung Barat
  • Memiliki kemiripan dengan alat musik tiup Saluang daerah Minangkabau
  • Serdam terbuat dari bambu, memiliki teknik permainan khas, dan penting untuk melestarikan warisan budaya

Lampung Barat, IDN Times - Di tengah gemerlap musik modern dan derasnya arus globalisasi saat ini, ada harta karun budaya terabaikan, yaitu Serdam. Alat musik tradisional khas Lampung ini pernah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Lampung, khususnya masyarakat Lampung Barat, mengiringi berbagai upacara adat dan hiburan.

Namun, seiring berjalannya waktu, popularitasnya meredup karena jarang anak muda menggunakan alat musik ini. Kali ini IDN Times akan membahas secara singkat sejarah, keunikan dan keindahan alat musik Serdam, serta pentingnya melestarikan warisan budaya ini agar tetap hidup di tengah modernisasi.

1. Sejarah alat musik serdam

Serdam, Alat Musik Rakyat Lampung Barat Hampir Punahilustrasi orangtua bersama anaknya (freepik.com/freepik)

Serdam dalam lafal penyebutannya pada bahasa Lampung yaitu Sekhaddam merupakan sebuah instrument tiup bambu berasal dari wilayah adat Kerajaan Skala Brak saat ini dikenal dengan Kabupaten Lampung Barat. Awalnya berfungsi sebagai pengiring sastra lisan dan penggambaran perasaan hati peniupnya atau sebagai hiburan pribadi.

Kesenian Serdam pada perkembangannya saat ini juga telah ditemukan dalam musik iringan tari serta musik instrumental tradisi. Beberapa kemiripan Serdam dengan alat musik lainnya di luar Provinsi Lampung dipengaruhi salah satunya faktor sejarah.

Namun, Serdam memiliki teknik permainan dan tiupan khas didengar ketika dimainkan. Serdam memiliki kemiripan dengan alat musik tiup Saluang daerah Minangkabau.

Bedanya terletak pada teknik permainan dan interval tangga nada yang digunakan. Saluang menggunakan interval diatonis sedangkan Serdam menggunakan interval pentatonis.

Alat musik rakyat ini tidak masuk dalam lingkaran kerajaan maupun adat. Serdam merupakan ekspresi dari masyarakat biasa selepas bekerja yang memiliki kemiripan dengan Saluang di Sumatera Barat.

Hal ini terjadi karena asal muasal Paksi Pak Sekala Beghak itu adalah masyarakat dari Pagaruyuang. Dalam sejarah sebagai seni tradisi, Serdam dulunya dimainkan di tempat-tempat sepi dan jauh dari keramaian, karena tujuan utama dari alat musik ini untuk mengungkapkan perasaan kesedihan mendalam dan ratapan.

Baca Juga: Kampoeng Vietnam Bandar Lampung, Banyak Spot Estetik

2. Bentuk fisik serdam

Serdam, Alat Musik Rakyat Lampung Barat Hampir PunahAlat musik Serdam Lampung Barat (instagram/ethnic_ina)

Ukuran panjang dan diameter bambu memengaruhi nada dasar pada alat musik Serdam. Semakin panjang dan semakin besar diameter bambu maka semakin rendah juga nada dasar atau nada dihasilkan.

Begitu sebaliknya, semakin pendek dan semakin kecil bambu, semakin tinggi nada pada Serdam. Kebanyakan ukuran diamater digunakan pada Serdam sekitar 3-4 cm dengan panjang bambu dipakai kurang lebih 40 cm.

Serdam terdiri dari dua bagian bambu, pertama bagian potongan bambu tempat peniupan dan satu bagian bambu tempat lubang permainan melodi. Lubang nada pada Serdam diukur dan disesuaikan dengan kebutuhan nada.

Terdapat empat lubang pada Serdam, tiga lubang dibagian sisi depan dan satu buah lubang pada sisi bagian belakang. Pembuatan lubang pertama diukur satu diameter bambu, sedangkan lubang kedua sampai lubang keempat berukuran setengah diameter ukuruan bambu.

Ada beberapa jenis tiupan berdasarkan dalam memainkan alat musik Serdam, pertama lubang penghasil bunyi berada di tabung peniupan, kedua lubang penghasil nada tiupan berada dibawah tabung peniupan, ketiga lubang tiupan dengan posisi bambu berada pada sisi atas bagian dipotong mendatar.

Lubang tiupan berkembang awalnya adalah tiupan bagian bambu dipipihkan dan ditutup dengan potongan bambu, namun angin dan nada yang dihasilkan terlalu kecil dan agak susah dimainkan. Penggunaan jenis bagian tiupan potongan bambu pada bagian penutup atas ini menjadikannya lebih efektif sehingga menghasilkan kualitas bunyi lebih baik.

3. Alat dan bahan pembuatan

Serdam, Alat Musik Rakyat Lampung Barat Hampir PunahArashiyama Bamboo Forest (unsplash.com/Yoshihiro)

Bambu dipakai untuk instrumen Serdam  yakni jenis bambu bamban sebutan bagi masyarakat Lampung Barat. Bambu ini terdapat di daerah lembab dan biasanya ditemui di sawah, kebun, dan pinggiran sungai.

Bambu dipilih bambu tua dan memiliki ruas  panjang serta dengan kualitas permukaan kuat dan keras. Lebih khususnya terhadap bambu mati secara alami diantara rumpun bambu tersebut.

Bambu bagus menurut kepercayaan masyarakat masih ada sampai sekarang bahwa bambu bagus itu dinilai dengan cara menghanyutkan beberapa batangan dan diambil kembali di hilir sungai. Tentu tidak keseluruhan bambu dihanyutkan akan sampai di hilir sungai karena akan ada tersangkut dan tidak sampai ke hilir sungai.

Menurut kepercayaan masyarakat setempat bambu sampai ke hilir sungai merupakan bambu bagus untuk dijadikan bahan untuk digarap karena bambu sampai ke hilir sungai merupakan bambu lolos dalam seleksi alam dan merupakan bambu pilihan dari alam.

4. Cara memainkan alat musik Serdam dan nada dihasilkan

Serdam, Alat Musik Rakyat Lampung Barat Hampir PunahFilm "Serdam: The Death Whistle" garapan Movie Lab menjadi film pendek asli Lampung pertama tayang di Bioskop Online (IDN Times/Silviana)

Serdam dari segi permainan bisa dimainkan oleh siapapun, akan tetapi untuk bisa memainkan Serdam secara esensinya ini harus mempunyai pengetahuan sastra lisan atau vokal tradisi dari masyarakat Lampung Barat yaitu hahiwang, muayak, dan hahadoh.

Permainan Serdam dilakukan dengan cara ditiup serta jari memainkan pola melodi pada lubang nada. Tiupan nada tinggi pada Serdam mengikuti nada pada vokal tradisi atau sering disebut dengan nguin (pengambilan nada tinggi pada vokal tradisi).

Tiupan nada irama datar menyerupai bunyian kumbang atau disebut dengan nyenyong, permainan dengan nada terisak-isak disebut dengan bebatuih. Dalam ilmu musik barat, tangga nada memiliki jumlah nada terdiri dari lima buah disebut dengan tangga nada pentatonis, sehingga Serdam sering disebut dan dalam musik barat dan dikategorikan memiliki nada pentatonis.

Akan tetapi dalam perkembangan kreatif pembuatan Serdam, saat ini Serdam sudah memiliki beragam jenis nada dasar dan penambahan lubang nada sehingga bisa mengiringi tabuhan pada Gamolan Pekhing atau bisa juga mengiringi nyanyian tradisional Lampung.

Baca Juga: Pantai Labuhan Jukung Krui: Lokasi, Harga Tiket dan Aktivitas Seru

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya