Fakta Menarik Motif Belah Ketupat Khas Kabupaten Tanggamus Lampung

Motif belah ketupat bisa jadi warisan budaya tak benda

Intinya Sih...

  • Motif Belah Ketupat di Tanggamus diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
  • Motif tersebut melambangkan strata atau kedudukan dalam adat masyarakat Lampung, telah ada sejak zaman Hindu, dan dimodifikasi menjadi produk-produk unik.
  • Belah ketupat kerap digunakan pada acara adat Saibatin, seperti tirai, selendang, tas, topi, hiasan dinding atau kaus dengan pengerjaan menggunakan tehnik patchwork atau menyambungkan potongan-potongan kain segitiga.

Tanggamus, IDN Times - Motif Belah Ketupat khas Kabupaten Tanggamus telah di verifikasi Tim dari Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB).

Motif sudah ada sejak ratusan tahun lalu itu melambangkan strata atau kedudukan dalam adat masyarakat Lampung. Kini motif belah ketupat banyak dimodifikasi menjadi produk-produk unik dan otentik.

Berikut IDN Times rangkum makna terdapat pada motif belah ketupat dan kegunaannya di masa kini.

1. Sejarah kain belah ketupat

Fakta Menarik Motif Belah Ketupat Khas Kabupaten Tanggamus LampungPotret motif belah ketupat khas Kabupaten Tanggamus (instagram/yanahkebung)

Motif kain Belah Ketupat sudah ada sejak zaman Hindu, dan melambangkan makna kasta hindu. Kemudian setelah masuknya Islam pemaknaan dan lambang yang ada masih diterima prinsip-prinsipnya.

Awalnya, motif belah ketupat berasal dari tambalan-tambalan kain para pejuang hulubalang yang sobek setelah pulang  berperang. Karena keterbatasan pakaian, kain sobek-sobek tersebut dijahit kembali sehingga memunculkan motif persegi seperti Belah Ketupat pada saat ini.

Bahkan ada juga yang menceritakan motif tambalan sebagai tanda ditempelkan pada baju dan jika terjadi sesuatu akan mudah dikenali oleh keluarga.

Baca Juga: Mengenal 4 Tradisi Ngumbai, Thanksgivingnya Orang Lampung!

2. Kegunaan motif belah ketupat di masa kini

Fakta Menarik Motif Belah Ketupat Khas Kabupaten Tanggamus LampungPotret motif belah ketupat khas Kabupaten Tanggamus (instagram/yanahkebung)

Kini, motif belah ketupat kerap digunakan pada semua acara adat Saibatin mencakup empat paksi yaitu paksi Benawang, paksi Ngarip Padang Ratu, Paksi Belungu dan Paksi Pematang Sawa. Bahkan, tak hanya digunakan sebagai tirai tapi sudah dimodifikasi menjadi selendang, tas, topi, hiasan dinding atau kaus.

Sedangkan pengerjaannya menggunakan tehnik patchwork atau menyambungkan potongan-potongan kain segitiga.

3. Makna warna pada motif belah ketupat

Fakta Menarik Motif Belah Ketupat Khas Kabupaten Tanggamus LampungPotret motif belah ketupat khas Kabupaten Tanggamus (instagram/yanahkebung)

Sementara itu, arti dari warna-warna motif belah ketupat di antaranya, warna putih berarti milik Saibatin atau orang yang beradok mulai dari Batin, dalom, pengikhan, dan sutan atau suntan. Mereka adalah pemimpin tertinggi dalam wilayah ke-saibatinannya.

Kemudian, warna kuning adalah warna milik orang  beradok khaja, baik itu khaja jukku (suku kiri atau kanan) dan khaja dalom (kerabat saibatin). Lalu, warna merah adalah warna milik para bangsawan, yaitu orang yang beradok Khadin, minak, kimas dan mas. Sedangkan warna hitam adalah warma milik masyarakat biasa atau khakhayahan.

Jika dilihat dari uraian tersebut maka kebung motif belah ketupat ini memiliki arti dan makna dari sebuah ke-saibatinan itu sendiri. Di dalam sebuah ke-saibatinan harus memiliki empat golongan masyarakat tersebut, artinya tidak akan bisa berdiri sebuah ke-saibatinan tanpa adanya.

4. Makna lain motif belah ketupat

Fakta Menarik Motif Belah Ketupat Khas Kabupaten Tanggamus LampungPotret motif belah ketupat khas Kabupaten Tanggamus (instagram/yanahkebung)

Selain itu, makna lain dari belah ketupat adalah lambang dari falsafah hidup masyarakat Lampung yaitu Piil Pesenggikhi. Piil Pesenggikhi berarti mempunyai sikap atau rasa malu jika berbuat sesuatu yang buruk. Unsur-unsur Piil Pesenggikhi tersebut tercermin dalam unsur warna motif belah ketupat, melambangkan strata Adok dalam Masyarakat Saibatin.

Empat unsur warna dalam kain tersebut dijahit menjadi satu kesatuan yang menandakan sikap keterbukaan, membaur dan gotong royong antar sesama dari semua golongan yang ada tanpa terkecuali. Mulai dari rakyat biasa sampai Saibatinnya seperti yg terkandung dalam Nemui-Nyimah, Nengah-Nyampur, dan Sakai-Sambaian.

Baca Juga: 4 Lokasi Wahana Rainbow Slide di Lampung, Ada View Laut!

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya