Cerita Mahasiswa KKN Unila Asah Kreativitas Warga dalam Wirausaha

Olah produk cegah stunting dan ide jualan unik

Intinya Sih...

  • Mahasiswa Unila membantu warga desa manfaatkan potensi desa jadi peluang usaha
  • Ikan tongkol dan cakalang diolah menjadi abon sebagai pencegah stunting pada anak-anak, dengan kandungan gizi yang tinggi
  • Program KKN juga mengajarkan warga memiliki keterampilan membuat buket snack sebagai peluang usaha baru

Bandar Lampung, IDN Times - Praktik Kuliah Kerja Nyata (KKN) oleh mahasiswa dari perguruan tingggi menjadi wadah bagi mahasiswa menerapkan ilmu telah dipelajari di bangku kuliah untuk dibagikan kepada masyarakat desa.

Seperti dilakukan para mahasiswa dari Universitas Lampung (Unila) sedang melaksanakan di berbagai daerah pedesaan di Lampung ini memberikan pengetahuan baru kepada masyarakat tentang memanfaatkan potensi desa menjadi peluang usaha sehingga bisa menambah penghasilan ekonomi masyarakat setempat.

Berikut IDN Times rangkum cerita mahasiswa Unila bantu warga desa manfaatkan potensi desa jadi peluang usaha.

Baca Juga: Mahasiswa KKN Unila Edukasi Warga Olah Sampah Dapur jadi Pupuk Kompos

1. Abon ikan tongkol dan cakalang sebagai pencegah stunting

Cerita Mahasiswa KKN Unila Asah Kreativitas Warga dalam WirausahaMahasiswa KKN di Desa Way Muli, Kecamatan Rajabasa, sosialisasikan pembuatan abon ikan tongkol dan cakalang cegah stunting (IDN Times/Istimewa)

Setelah melakukan penelitian dan mencari ide, mahasiswa KKN di Desa Way Muli, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan berhasil melihat potensi dari sumber daya alam sekitar dapat menghasilkan produk olahan, yaitu abon ikan tongkol dan cakalang sebagai pencegah stunting.

Menurut Febrianto, selaku Koordinator Desa KKN, stunting merupakan masalah serius terjadi pada anak-anak. Indonesia berada di peringkat 108 dari 132 negara penderita stunting. Meskipun terjadi penurunan prevalensi di tingkat nasional, namun hal ini tetap menjadi tugas bersama dalam memerangi penyakit stunting.

"Ikan tongkol merupakan sumber protein hewani, mengandung asam lemak omega-3, vitamin, dan mineral, yang dapat membantu kesehatan otak dan jantung, sekaligus makanan rendah merkuri. Sementara ikan cakalang memiliki kandungan gizi yang kaya seperti protein, asam lemak omega-3, vitamin B-12, dan mineral," jelas Febri, Sabtu (3/2/2024).

2. Jadi makanan sehat sekaligus produk UMKM

Cerita Mahasiswa KKN Unila Asah Kreativitas Warga dalam Wirausahamahasiswa KKN di Desa Way Muli, Kecamatan Rajabasa,

Febri mengatakan, mengonsumsi ikan yang cukup dapat membantu mencegah stunting pada anak, terutama pada wilayah dengan masalah stunting yang cukup tinggi

Proses pembuatannya juga cukup mudah, menggunakan bumbu dapur, air, gula dan santan kelapa, kemudian dimasak hingga matang dan sampai kandungan airnya habis.

“Harapannya untuk produk abon ikan ini dapat membantu perekonomian ibu-ibu yang ada di Desa Way Muli, serta dapat memanfaatkan hasil alam yang ada di sini. Selain itu, abon ikan ini bisa menjadi salah satu produk makanan pangan pencegahan stunting,” ujar Febrianto.

Ketua PKK Desa Way Muli, Jaro merasa senang mendapat banyak pengetahuan terkait olahan abon ikan yang bisa dimanfaatkan secara ekonomi maupun kesehatan. Ia juga berharap, produk ini bisa dikembangkan menjadi produk Usaha Kecil Menengah (UKM) Desa Way Muli.

3. Mengajarkan kreativitas berwirausaha

Cerita Mahasiswa KKN Unila Asah Kreativitas Warga dalam WirausahaMahasiswa KKN Unila di Desa Kecubung Jaya, Kecamatan Gedung Aji, Kabupaten Tulang Bawang ajari warga membuat usaha buket snack (IDN Times/Istimewa))

Cerita lain datang dari mahasiswa KKN Unila di Desa Kecubung Jaya, Kecamatan Gedung Aji, Kabupaten Tulang Bawang. Berawal dari usaha pribadi buket snack milik salah satu mahasiswi KKN, Prisca Dwi Primantika, Tim KKN tersebut inisiatif mengajarkan warga setempat memiliki keterampilan yang sama dan menciptakan peluang usaha baru.

Menurut Prisca, saat ini, ada banyak sekali produk-produk baru yang muncul lewat ide-ide unik dan kreativitas yang tak terbatas. Buket menjadi salah satu produk yang cukup unik dan banyak dicari dalam berbagai acara seperti ulang tahun, wisuda hingga acara perayaan lainnya.

"Tapi masih banyak orang yang belum begitu paham dalam membuat buket snack, termasuk di wilayah pedesaan. Selain itu, kurangnya produktivitas dari masyarakat desa yang cenderung berfokus pada pekerjaan di bidang pertanian juga menjadi faktor rendahnya ide-ide kreatif dalam berwirausaha," kata Prisca.

4. Manfaatkan barang bekas jadi produk menarik

Cerita Mahasiswa KKN Unila Asah Kreativitas Warga dalam WirausahaMahasiswa KKN Unila di Desa Kecubung Jaya, Kecamatan Gedung Aji, Kabupaten Tulang Bawang ajari warga membuat usaha buket snack (IDN Times/Istimewa))

Prisca mengatakan, sosialisasi tersebut berfokus dalam pemanfaatan barang-barang tidak terpakai menjadi sebuah produk buket menarik, yang dihiasi dengan aneka produk makanan ringan.

“Kebetulan aku juga punya bisnis buket kecil-kecilan secara online lewat media sosial, jadi aku bersama teman-teman KKN lainnya berpikir kalau ide pembuatan buket ini mungkin bisa jadi salah satu cara supaya ibu-ibu di sini bisa lebih aktif. Ke depannya masyarakat desa juga punya peluang wirausaha baru, sehingga tidak perlu pergi ke desa lainnya untuk membeli sebuah produk, termasuk membeli buket,” kata Prisca.

Ia berharap, program ini bisa memberdayakan ibu-ibu yang ada di desa, meningkatkan taraf ekonomi sekaligus menumbuhkan rasa kewirausahaan (entrepreneurship) bagi masyarakat sekitar.

Baca Juga: Mahasiswa KKN Unila Olah Limbah Batang Singkong jadi Produk Bernilai

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya