Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
actinginlondon.co.uk

Bandar Lampung, IDN Times - Orang ingin menjadi terkenal ternyata tak selamanya berarti negatif lho! Banyak faktor memengaruhi dan tergantung dari tujuan individu tersebut.

Hal itu disampaikan oleh Safiruddin Al-Baqi, Dosen Psikologi IAIN Ponorogo dalam webinarnya tentang “Si Pencari Perhatian” di Media Sosial oleh Universitas Darussalam Gontor, Sabtu (26/2/2022).

“Secara umum menjadi terkenal itu tujuannya ingin diperhatikan. Tapi apakah ini jadi tujuan individu tersebut? atau karena efek samping? Atau karena hanya ingin didengar?” Ujarnya.

1. Sebanyak 40 persen anak ingin jadi terkenal

Safiruddin Al-Baqi, Dosen Psikologi IAIN Ponorogo dalam tangkapan layar. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Safiruddin menjabarkan, seiring berkembangnya media, baik jenis maupun bentuknya, ternyata berdampak kepada pola pikir seseorang.

“Menurut penelitian yang dilakukan di Amerika pada anak usia 10-12 tahun saat ini, 40 persen dari mereka memiliki cita-cita menjadi orang terkenal,” katanya.

Terkenal yang dimaksud adalah dalam artian luas. Jadi bukan hanya penyanyi atau artis saja tapi juga termasuk menjadi youtuber dan influencer.

“Anak zaman dulu, ya angkatan saya lah. Keinginan menjadi youtuber itu tidak ada, tidak terpikir ke sana. Berbeda dengan anak zaman sekarang yang bahkan dijadikan cita-cita. Meskipun pasti mereka memiliki alasan yang berbeda-beda,” jelasnya.

2. Kepribadian

Editorial Team

Tonton lebih seru di