Sah! ITERA Miliki Kebun Raya 75,5 Hektare, Dikelola Langsung Kampus

Prof Mitra mengatakan, Kebun Raya ITERA juga menjadi kebun raya kedua didirikan di bawah naungan perguruan tinggi dan kini diketahui hanya ada tiga kebun raya selain milik ITERA yaitu, Kebun Raya Universitas Haluoleo dan Kebun Raya Universitas Palangkaraya.

Menurutnya, realisasi gagasan pembangunan Kebun Raya ITERA adalah salah satu pekerjaan rumah besar untuk menghijaukan lahan kampus, selain membangun berbagai infrastruktur perkuliahan seperti gedung kuliah, laboratorium, dan lain-lain.

"Perwujudan kebun raya ini selaras dengan komitmen kampus ITERA, untuk menjadi smart, friendly, and forest campus," imbuh Prof Mitra.

Selaras dengan tema Kebun Raya ITERA, Prof Mitra menjelaskan, perkebunan berfokus pada konservasi tumbuhan dataran rendah Sumatra, menjadi ciri khas tamanan telah dikonservasi yaitu anggrek dan nonanggrek.

"Jenis tanaman nonanggrek sejumlah lebih dari 300 spesies dan anggrek ada 34 spesies berasal dari Lampung, Indonesia, bahkan luar negeri," katanya.

Keberadaan Kebun Raya ITERA juga menjalankan 5 fungsi yaitu, konservasi, pendidikan, penelitian, wisata, dan kelestarian lingkungan. "Sudah ada lebih 50 riset dilakukan di kebun raya, 16 jenis praktikum mahasiswa yang rutin memanfaatkan berbagai proyeksi di kebun raya," sambung dia.

Prof Mitra menambahkan, Kebun Raya ITERA baru berjalan 25 persen, sehingga pembangunan perlu dibenahi masih menyisakan sekitar 75 persen. Maka dari itu, banyak fasilitas pendukung belum dibangun, namun demikian Kebun Raya ITERA tetap mampu menjalankan fungsi.

Diketahui, Kebun Raya ITERA memiliki beragam fasilitas seperti Rumah Kaca Anggrek, Paranet Pembibitan, Kantor Pengelola, Embung Sumatera, Pendopo Pandang, Labirin, Zona Koleksi, hingga Zona Gaharu.

"Semoga Kebun Raya ITERA dapat dimanfaatkan seluruh civitas akademika ITERA, untuk pendidikan Tridharma Perguruan Tinggi yaitu, pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, serta bermanfaat bagi masyarakat sebagai wahana edukasi dan rekreasi," katanya.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Lampung, Kusnardi menyampaikan, kebun raya di bawah naungan perguruan tinggi merupakan hal biasa di negara maju. Umumnya, perkebunan dilengkapi sarana dan prasarana penelitian untuk membantu civitas akademika dalam penelitian.

Maka dari itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung sangat mengapresiasi dan menyambut baik kehadiran Kebun Raya ITERA, karena dapat memperkaya jumlah kebun raya di Pulau Sumatera menjadi 7 kebun raya.

"Kebun raya ini juga menjadikan Provinsi Lampung pertama di Sumatra memiliki 2 kebun raya, pertama ada di Liwa, Lampung Barat," imbuhnya.

Mewakili Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Pemprov Lampung pun berharap Kebun Raya ITERA semakin meyakinkan kepedulian masyarakat Lampung dalam upaya pelestarian hidup.

Kusnardi berpesan, Kebun Raya ITERA perlu dikelola dengan manajemen profesional, sehingga selain mampu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk kelestarian lingkungan dan juga akan berkontribusi besar bagi pendapatan penerimaan daerah.

"Gubernur berharap ITERA tetap memegang teguh pelaksanaan di dalam hal perguruan tinggi yaitu, pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Kami harapkan peran aktif dari civitas akademika ITERA," tandas dia.