Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Mahasiswa Unila Terpilih Sebagai Pemenang di Ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (PILMAPRES) (Dok/Humas Unila)).

Intinya sih...

  • Rafifah dan Risma meraih juara dalam ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) di Sumba.

  • Keduanya tampil unggul berkat capaian akademik, prestasi organisasi, karya tulis ilmiah, serta gagasan kreatif yang dipresentasikan di hadapan dewan juri.

  • Rafifah menghadapi tantangan perubahan mendadak format penilaian gagasan kreatif dan merasa pengalaman tersebut tidak akan terlupakan.

Bandar Lampung, IDN Times - Mahasiswa Universitas Lampung (Unila) kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah regional. Rafifah Kariman, mahasiswa Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, berhasil meraih Juara 1 untuk jenjang sarjana, dan Risma Amalia, mahasiswa Program Studi D-3 Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), meraih Juara 2 untuk jenjang diploma dalam ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres).

Kompetisi diselenggarakan oleh LLDikti Wilayah II, Jumat 11 Juni 2025 di Hotel Aston, Palembang ini diikuti 73 peserta dari berbagai perguruan tinggi di wilayah Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel).

1. Keduanya tampil unggul berkat capaian akademik

Mahasiswa Unila Terpilih Sebagai Pemenang di Ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (PILMAPRES) (Dok/Humas Unila)).

Atas capaian tersebut, Rafifah akan melanjutkan perjuangannya mewakili LLDIKTI Wilayah II ke ajang Pilmapres Tingkat Nasional, bersaing dengan mahasiswa terbaik dari seluruh Indonesia untuk memperebutkan gelar Mahasiswa Berprestasi Nasional.

Keduanya tampil unggul berkat capaian akademik, prestasi organisasi, karya tulis ilmiah, serta gagasan kreatif yang dipresentasikan di hadapan dewan juri. Persiapan menuju kompetisi ini pun tidak mudah, mereka harus melalui seleksi berjenjang mulai dari tingkat fakultas hingga universitas, dan berusaha menampilkan performa terbaik di setiap tahap.

2. Tantangan terbesar dihadapi

Ilustrasi Melewati Tantangan (Pexel/Pixabay)

Rafifah menyampaikan, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah perubahan mendadak format penilaian gagasan kreatif. Presentasi yang awalnya disiapkan dalam bentuk PowerPoint berbahasa Inggris harus diubah menjadi poster berbahasa Indonesia, sementara selama ini ia terbiasa dilatih menggunakan format berbahasa Inggris.

“Saya baru mengetahui format presentasinya berubah dari PowerPoint berbahasa Inggris menjadi poster dalam Bahasa Indonesia. Akhirnya saya harus mempersiapkan semuanya dalam waktu H-1 sebelum kompetisi berlangsung,” ujarnya.

3. Dapat pengalaman tak terlupakan

Ilustrasi Pengalaman Tak Terlupakan (Pexel/Porapak Apichodilok)

Meski penuh tekanan, ia merasa justru di situlah letak keseruannya. Ia melihat semua finalis tampil maksimal, tegang, tapi saling menyemangati, membuat pengalaman ini tidak akan terlupakan.

Rafifah maupun Risma mengaku tidak menyangka akan meraih prestasi tersebut. Mereka merasa bangga dan terharu atas hasil yang dicapai, terlebih setelah melalui proses seleksi yang panjang dan menantang. Bagi Rafifah, ini menjadi salah satu momen paling berkesan dalam hidupnya sekaligus pengingat bahwa perjuangan belum selesai.

Rafifah berpesan, prestasi bukan hanya soal menang, tapi tentang keberanian untuk mencoba dan terus berkembang. Ia mengajak mahasiswa lain untuk tidak menunggu sempurna untuk mulai bergerak. "Temukan hal yang kamu pedulikan, tekuni yang kamu cintai, dan jangan takut gagal di awal. Banyak hal besar dimulai dari langkah kecil yang konsisten. Yang terpenting, rayakan prosesnya, bukan hanya hasilnya," pesannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team