Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dosen Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya Melaksanakan Program Pengabdian Masyarakat Bertajuk PITITASA Digital (Pilah, Timbang, Tabung Sampah)
Dosen Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya Melaksanakan Program Pengabdian Masyarakat Bertajuk PITITASA Digital (Pilah, Timbang, Tabung Sampah) (Dok/Humas IIB Darmajaya)

Intinya sih...

  • Dukung SDGs lewat ekonomi sirkular berbasis teknologiTim dosen dan mahasiswa IIB Darmajaya mengembangkan PITITASA Digital untuk membangun ekosistem ekonomi sirkular di tingkat komunitas.

  • Aplikasi PITITASA: sampah dicatat, diolah, dan jadi tabunganPITITASA Digital hadir dalam bentuk platform web dan mobile yang mencatat saldo digital dari sampah yang bisa ditukar dengan uang atau barang kebutuhan pokok.

  • Tak hanya teknologi, tapi juga pendampinganProgram ini dijalankan secara komprehensif mulai dari sosialisasi, pelatihan, implementasi teknologi, hingga pendampingan dan monitoring berkelanjutan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times – Dosen Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya kembali menunjukkan komitmen mendukung kemandirian ekonomi masyarakat desa. Melalui program pengabdian masyarakat bertajuk PITITASA Digital (Pilah, Timbang, Tabung Sampah), mereka tidak hanya membawa edukasi pengelolaan sampah, tapi juga solusi nyata seperti hibah kandang ayam petelur, mesin pencacah sabut kelapa, dan aplikasi digital PITITASA.

Program ini mendapat dukungan dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemendikbudristek RI melalui pendanaan tahun 2025. Inisiatif ini menyasar dua hal penting sekaligus yakni pengelolaan limbah berbasis teknologi dan pembangunan ekonomi desa yang berkelanjutan.

1. Dukung SDGs lewat ekonomi sirkular berbasis teknologi

Dosen Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya Melaksanakan Program Pengabdian Masyarakat Bertajuk PITITASA Digital (Pilah, Timbang, Tabung Sampah) (Dok/Humas IIB Darmajaya)

Tim dosen lintas bidang yang terlibat dalam program ini terdiri dari Lilla Rahmawati, sebagai ketua tim, serta Anggawidia Wibaselpa dan Muhammad Said Hasibuan. Mereka merancang PITITASA Digital sebagai inovasi berbasis teknologi untuk membangun ekosistem ekonomi sirkular di tingkat komunitas.

“Kami ingin menghadirkan intervensi yang tidak hanya edukatif, tapi juga produktif secara ekonomi. Hibah kandang ayam dan mesin pencacah sabut kelapa ini melengkapi rantai manfaat dari sampah yang dipilah oleh warga. Semua data dan insentifnya tercatat dalam aplikasi PITITASA, yang menjadi ujung tombak digitalisasi sistem bank sampah,” jelas Lilla, Rabu (6/8/2025).

2. Aplikasi PITITASA: sampah dicatat, diolah, dan jadi tabungan

ilustrasi sampah (pexels.com/Sébastien Vincon)

Lilla menjelaskan, PITITASA Digital hadir dalam bentuk platform berbasis web dan mobile. Masyarakat bisa menyetor sampah yang telah dipilah, lalu sistem akan mencatatnya sebagai saldo digital yang bisa ditukar dengan uang atau barang kebutuhan pokok.

Tak hanya itu, mesin pencacah sabut kelapa yang disediakan juga mendukung pengolahan limbah organik menjadi pupuk.

"Hal ini selaras dengan praktik pertanian urban berkelanjutan. Sedangkan hibah kandang ayam petelur menjadi sumber protein sekaligus peluang usaha baru bagi warga," ujarnya.

3. Tak hanya teknologi, tapi juga pendampingan

Ilustrasi Sampah yang Menggunung (pexels.com/tomfisk)

Menurutnya, program ini dijalankan secara komprehensif, mulai dari sosialisasi, pelatihan, implementasi teknologi, hingga pendampingan dan monitoring berkelanjutan. Tak hanya melibatkan dosen, mahasiswa IIB Darmajaya juga berpartisipasi aktif, sejalan dengan implementasi kebijakan Kampus Berdampak.

"Lebih dari sekadar proyek kampus, PITITASA Digital diharapkan bisa menjadi model nasional dalam membangun desa yang mandiri secara ekonomi, sehat secara lingkungan, dan cerdas dalam pemanfaatan teknologi," harapnya.

Editorial Team