Maraknya penggunaan media sosial dan internet akhir-akhir ini menyebabkan munculnya beberapa profesi baru. Salah satunya yaitu menjadi seorang content writer dan copy writer.
Profesi tersebut banyak dibutuhkan di masa pandemik saat ini karena dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Sangat fleksibel, bukan?
Walaupun sama-sama berupa penulisan copy, tapi keduanya memiliki perbedaan. Apa sajakah perbedaannya? Berikut penjelasannya.
Seorang content writer membuat tulisan informatif bertujuan mengedukasi audiens dan membuatnya betah membaca berlama-lama.
Sedangkan seorang copy writer menulis untuk tujuan pemasaran dan bersifat persuasif supaya audiens tertarik (take action) untuk segera melakukan pembelian.
Seorang content writer menulis untuk membuat sebuah artikel website, media cetak, dan e-book.
Sedangkan seorang copy writer menulis untuk membuat sebuah poster, iklan media sosial, brosur, katalog produk, iklan aplikasi, website, banner, landing page, email marketing, dan lain sebagainya.
Efektivitas seorang content writer dapat diukur jangka waktu panjang.
Sedangkan efektivitas seorang copy writer dapat diukur jangka waktu pendek.
Seorang content writer wajib membuat tulisan yang SEO friendly.
Sedangkan seorang copy writer tidak wajib membuat tulisan yang SEO friendly.
Content writer memiliki konten lebih panjang karena memang berbentuk sebuah artikel, sehingga bisa membuat pembaca menjadi malas maupun tidak tertarik untuk membaca konten tersebut. Oleh karena itu, seorang content writer harus menggunakan kata dan bahasa yang baik serta menarik agar pembaca merasa nyaman untuk membacanya.
Sedangkan copy writer memiliki konten yang lebih pendek dibandingkan dengan content writer. Seorang copy writer menghasilkan sebuah tulisan yang bersifat pendek karena isi kontennya langsung mengena pada inti yang dituju, dalam artian fokus pada pelanggan.
Nah, kamu sudah tahu kan perbedaannya. Jadi, yang mana nih yang menurutmu menarik untuk dicoba?