Lampung Selatan, IDN Times - Inovasi dan kolaborasi di lingkungan kampus antara dosen dan mahasiswa saat ini kian intens. Bahkan, fokus inovasi yang diusung pun rata-rata unik.
Satu contohnya dilakukan Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan (SAP) bersama Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL) dan Pusat Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (MKG). Mereka mengembangkan instrumen pemantauan aktivitas Matahari bernama Radio Tempoyak atau Terrestrial and Extraterrestrial Monitoring Platform for Sky and Kosmos.
Bagaimana konsep inovasi Radio Tempoyak diusung mereka? Berikut IDN Times ulas.