Melihat Inovasi Mahasiswa Unila Detergen Ramah Lingkungan

10 Jul 2024, 12:03 WIB

Silviana

Mahasiswa Unila membuat detergen cair alami ramah lingkungan (IDN Times/Istimewa)

Intinya sih...

Mahasiswa Unila juara 2 kompetisi Business Plan di Temilreg Sumbagsel 2024
Tim presentasikan inovasi Basoft, detergen cair alami dari daun senduduk dan kulit pisang
Ide business plan muncul dari pengalaman Adha Al-Fatah, menciptakan solusi ramah lingkungan dan aman bagi kulit manusia

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times - Tim mahasiswa Universitas Lampung (Unila) berhasil meraih juara 2 kompetisi Business Plan di Temu Ilmiah Regional (Temilreg), Sumatra bagian Selatan (Sumbagsel) 2024. Kegiatan ini diadakan di Unila sebagai tuan rumah.

Melalui tema “Accelerating the Digital Ecosystem, Creative Economy and Opportunity Halal Value Chain in The World”, tim beranggotakan Adha Al-Fatah (Manajemen), Rasti Wijayanti (Akuntansi) dan Najwa Azzahro (Biologi) mempresentasikan inovasi mereka dengan membuat Basoft, yaitu detergen cair alami, serta ramah lingkungan berbahan dasar daun senduduk dan kulit pisang.

1. Berawal dari pengalaman pribadi ciptakan produk sendiri

ilustrasi memasukkan detergen pakaian di mesin cuci (pexels.com/RDNE Stock project)

Adha sebagai ketua tim menjelaskan, ide utama dari business plan ini berasal dari pengalaman pribadinya ketika mengalami iritasi dan kulit kering setiap kali mencuci baju dengan detergen biasa. Selain itu, ia juga menyadari dampak negatif limbah cair detergen terhadap pencemaran air.

Business plan kami menonjol karena merupakan inovasi terbaru yang mendukung ekonomi berkelanjutan dan SDGs nomor 12, yaitu memanfaatkan limbah untuk mengembangkan potensi dan perekonomian daerah Lampung," ujarnya, Rabu (10/7/2024)

2. Gunakan bahan sederhana ramah lingkungan

ilustrasi pisang (pexels.com/Any Lane)

Dalam mencari solusi, Adha berinisiatif menciptakan detergen yang aman bagi kulit manusia dan ramah lingkungan, menggunakan bahan-bahan alami seperti daun senduduk dan kulit pisang.

“Dengan mengolah limbah-limbah tersebut, kami berhasil menciptakan produk detergen yang tidak hanya bermanfaat dalam mencuci pakaian tanpa merusak kulit, tetapi juga memberikan solusi terhadap permasalahan pencemaran lingkungan. Produk ini diharapkan dapat menjadi inovasi signifikan dan berkelanjutan bagi masyarakat,” ujarnya.

3. Lakukan trial and error untuk temukan formula tepat

Mahasiswa Unila membuat detergen cair alami ramah lingkungan (IDN Times/Istimewa)

Rasti Wijayanti selaku anggota tim menambahkan, terkait tantangan terbesar dalam proses pengekstrakan bahan-bahan alami adalah proses pengekstrakan memerlukan waktu cukup lama karena harus melakukan trial and error untuk menemukan formula tepat dan aman digunakan masyarakat luas

"Kami juga mencari ide untuk kemasan menarik serta manajemen waktu yang baik untuk menyusun strategi dalam pembuatan proposal. Karena, proses persiapan terbilang singkat karena harus membagi waktu di tengah-tengah ujian akhir kuliah," jelasnya.