Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tiga Mahasiswa Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan Itera Mengikuti The Taiwan Experience Education Program (TEEP) di National Ilan University, Taiwan
Tiga Mahasiswa Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan Itera Mengikuti The Taiwan Experience Education Program (TEEP) di National Ilan University, Taiwan (Dok/Humas Itera)

Intinya sih...

  • Mahasiswa Itera mengikuti program riset internasional di Taiwan

  • Terlibat dalam riset 3D Printing berbasis semen futuristik

  • Belajar mandiri, adaptasi budaya, dan modal penting untuk bersaing global

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times - Tiga mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan, Institut Teknologi Sumatera (Itera) mengukir prestasi internasional. Tiga mahasiswa terpilih mengikuti program ini adalah Eliza Awalia Rahma, Aura Zakia Salsabila, dan Mita Septi Widiarti. Ketiga mahasiswa didampingi dosen Teknik Sipil Itera, Andry Yuliyanto.

Mereka berkesempatan mengikuti The Taiwan Experience Education Program (TEEP) di National Ilan University, Taiwan. Itu merupakan program bergengsi yang dirancang untuk memberikan pengalaman riset sekaligus memperkenalkan mahasiswa pada kehidupan akademik global.

1. Riset 3D Printing berbasis semen futuristik

Tiga Mahasiswa Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan Itera Mengikuti The Taiwan Experience Education Program (TEEP) di National Ilan University, Taiwan (Dok/Humas Itera)

Ketiga mahasiswa tersebut terlibat dalam penelitian tentang penerapan teknologi 3D Printing berbasis semen futuristik. Teknologi ini sedang naik daun di dunia konstruksi karena dinilai mampu menjawab tantangan pembangunan modern: efisiensi waktu, penghematan material, dan fleksibilitas desain.

“Melalui riset ini, para mahasiswa tidak hanya mempelajari aspek teknis, tetapi juga memahami potensi besar 3D Printing dalam menghadirkan solusi konstruksi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan,” jelas Andry, Jumat (5/9/2025).

2. Belajar mandiri hingga adaptasi budaya

Tiga Mahasiswa Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan Itera Mengikuti The Taiwan Experience Education Program (TEEP) di National Ilan University, Taiwan (Dok/Humas Itera)

Andry mengatakan, pengalaman di Taiwan tidak sebatas laboratorium. Para mahasiswa juga harus beradaptasi dengan kehidupan kampus internasional yang menuntut kemandirian, mulai dari kebutuhan dasar hingga penyesuaian dengan budaya lokal.

"Dari sisi akademik, mereka berhadapan dengan standar riset disiplin tinggi. Proses pengujian dilakukan detail, memanfaatkan peralatan berteknologi canggih yang memungkinkan eksperimen berjalan presisi. Hal ini menumbuhkan karakter kerja lebih teliti, tekun, dan terorganisir," terangnya.

3. Modal penting untuk bersaing global

Ilustrasi teknik sipil (pexels.com/Rodolfo Quirós)

Lebih lanjut ia menyampaikan, pengalaman lintas budaya dan akademik itu menjadi bekal berharga bagi mahasiswa Itera. Menurutnya mahasiswa tidak hanya memperluas wawasan internasional, tetapi juga mendapatkan gambaran nyata tentang sistem riset di luar negeri.

“Harapan kami, pengalaman dan ilmu yang dibawa pulang dari Taiwan bisa bermanfaat bagi perkembangan dunia konstruksi di Indonesia, sekaligus memacu semangat mahasiswa lain untuk berprestasi di level internasional,” tambah Andry.

Editorial Team