Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Mahasiswa Itera Mengajarkan Inovasi Pangan Fungsional Berbasis Daun Kelor Kepada Kader Posyandu Desa Banjar Agung untuk Mencegah Stunting (Dok.Itera)
Mahasiswa Itera Mengajarkan Inovasi Pangan Fungsional Berbasis Daun Kelor Kepada Kader Posyandu Desa Banjar Agung untuk Mencegah Stunting (Dok.Itera)

Intinya sih...

  • Tingkatkan gizi balita dan kemandirian ekonomi desa

  • Daun kelor sebagai solusi persoalan gizi di desa

  • Warga antusias terhadap pengetahuan baru tentang daun kelor

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Lampung Selatan, IDN Times - Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) mengajarkan inovasi pangan fungsional berbasis daun kelor kepada kader posyandu Desa Banjar Agung.

Mengusung tema “Daun Kelor sebagai Produk Nutrasetika untuk Pencegahan Stunting”, program ini melibatkan mahasiswa, dosen, serta kader posyandu dengan kolaborasi tiga program studi yakni Farmasi, Sains Aktuaria, dan Teknologi Industri Pertanian.

Kegiatan diawali dengan edukasi mengenai manfaat daun kelor dalam mencegah stunting yang disampaikan oleh Untia Kartika Sari Ramadhani. Peserta juga diajak praktik langsung membuat diversifikasi produk pangan fungsional berbasis kelor, seperti teh kelor, herba jeli kelor, sago herba jeli kelor, hingga omelet kelor.

1. Tingkatkan gizi sekaligus kemandirian ekonomi desa

Mahasiswa Itera Mengajarkan Inovasi Pangan Fungsional Berbasis Daun Kelor Kepada Kader Posyandu Desa Banjar Agung untuk Mencegah Stunting (Dok.Itera)

Ketua Kelompok KKN Rekognisi, Septri Susilo Zaky mengatakan tujuan kegiatan ini tidak hanya meningkatkan status gizi balita, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi masyarakat desa.

"Pentingnya peran generasi muda di tengah masyarakat. Pendidikan baru bermakna ketika kita mampu mengabdi dan memberikan manfaat nyata,” katanya.

2. Daun kelor mampu menjadi solusi nyata persoalan gizi

Mahasiswa Itera Mengajarkan Inovasi Pangan Fungsional Berbasis Daun Kelor Kepada Kader Posyandu Desa Banjar Agung untuk Mencegah Stunting (Dok.Itera)

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN Rekognisi, Dila Tirta Julianty, menegaskan pentingnya pemanfaatan potensi lokal. “Pemanfaatan daun kelor yang berlimpah, murah, dan bergizi tinggi diharapkan mampu menjadi solusi nyata dalam menjawab persoalan gizi di desa,” ujar Dila.

Melalui program ini, Ia berharap dapat membantu menurunkan prevalensi stunting sekaligus mendorong kemandirian pangan desa dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada.

3. Warga antusias dapat pengetahuan baru

Mahasiswa Itera Mengajarkan Inovasi Pangan Fungsional Berbasis Daun Kelor Kepada Kader Posyandu Desa Banjar Agung untuk Mencegah Stunting (Dok.Itera)

Para kader posyandu terlihat antusias dan menyatakan siap menerapkan ilmu yang didapat dalam kehidupan sehari-hari.

Erna, salah satu peserta, mengaku mendapat pengalaman berharga. Menurutnya, program ini memberi pengetahuan baru mengenai produk nutrasetika berbasis daun kelor untuk pencegahan stunting. "Kami berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut," ujarnya.

Tidak hanya edukasi dan pelatihan, suasana kegiatan makin semarak dengan adanya kuis interaktif seputar manfaat kelor dan stunting. Acara ditutup dengan pembagian door prize serta sesi foto bersama.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team