Dosen Program Studi Farmasi Institut Teknologi Sumatera (Itera) dan Mahasiswa KKN Rekognisi di Desa Banjar Agung, Lampung Selatan, Gelar Kegiatan Pemanfaatan Jamur Tiram Jadi Produk Nutrasetika Sebagai Upaya Pencegahan Stunting (Dok.Itera)
Dalam sesi edukasi, apt. Juwana Janu, juga memaparkan jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu bahan pangan lokal kaya gizi. Jamur ini menurutnya, mengandung protein nabati, serat, vitamin B kompleks, zat besi, kalsium, dan mineral penting lainnya.
"Nutrisi tersebut sangat bermanfaat untuk mencegah stunting karena mendukung pertumbuhan tulang, perkembangan otak, serta mencegah anemia pada anak," ujarnya.
Apt. Mubarika Sekarsari Yusuf menambahkan, inovasi pangan berbahan jamur tiram menjadi fokus dalam kegiatan ini. Bersama mahasiswa KKN Rekognisi, dosen Farmasi Itera memperkenalkan dua olahan sehat, yakni nugget dan pepes jamur tiram. Nugget dipilih karena mudah diterima anak-anak dengan rasa gurih, tekstur lembut sekaligus renyah, serta bentuk yang familiar.
"Sedangkan pepes jamur tiram diolah dengan cara dikukus sehingga kandungan gizi berupa protein, serat, vitamin, dan mineral tetap terjaga," jelas Mubarika.