10 Kosa Kata Homonim Bahasa Lampung dengan Bahasa Daerah Lainnya!

Kata lawang cukup umum di dalam Bahasa Jawa karena memiliki arti kata “pintu”. Namun dalam Bahasa Lampung, kata ini memiliki arti “gila”.

Sehingga bagi orang Suku Jawa, sebaiknya berhati-hati menggunakan kata ini di Lampung ya, jika salah pemaknaan bisa-bisa dikira mengumpat lho!

Gedang sering menjadi isu homonim antara Jawa dan Sunda nih. Itu karena kata Gedang dari kedua suku ini ternyata memiliki makna lain.

Tapi ternyata, Gedang juga ada di Bahasa Lampung artinya “pepaya”. Berbeda dengan Bahasa Jawa yang artinya “pisang”.

Dalam Bahasa Lampung, Tiyung mempunya arti kata salah satu lalapan enak untuk Seruit nih yakni “terong”. Tapi beda lagi kalau yang mendengar Orang Sunda.

Dalam Bahasa Sunda, Tiyung artinya “kerudung/jilbab” untuk perempuan. Jadi perhatikan lawan bicaramu ketika pakai kata ini ya, jangan sampai jilbabmu jadi lalapan!

Hampir semua daerah punya kata “Mamak” dalam bahasa daerahnya. Seperti di Jawa dan Medan, Mamak artinya ibu atau perempuan yang melahirkan kita.

Namun beda di Lampung, Mamak memiliki arti paman di beberapa daerahnya seperti di daerah Pesawaran dan Tanggamus.

Selain “Mamak”, kata “Bapak” juga bisa berarti paman di Lampung. Suku Lampung di Kalianda atau Marga Punduh biasanya memakai panggilan “Bapak” untuk paman.

Sedangkan ayah bisa memakai panggilan Ama atau Ayah. Kalau di daerah lain seperti Jawa, Bapak merupakan panggilan untuk Ayah ya.

Dalam Bahasa Lampung, niku bisa diartikan sebagai “kamu”. Lain halnya di dalam Bahasa Jawa, karena niku berarti “itu”.

Tetapi dalam Bahasa Lampung ada beragam kata untuk menyebut “kamu” yakni niku, nikeu, puskam, atau mettey. Penggunaannya bergantung dari wilayah dan marga masing-masing.

Dalam Bahasa Jawa, Iwak memiliki arti “ikan” atau “daging”. Namun beberapa daerah di Lampung seperti di Tanggamus dan Pesisir Barat, Iwak berarti “angkat”.

Namun lain hal jika kamu bilang kata “iwa”, karena kata Iwa dalam Bahasa Lampung mayoritas berarti ikan.

Saka juga punya homonim cukup beragam di berbagai daerah nih. Di Lampung, saka artinya “lama”. Dalam Bahasa Ngapak, saka bisa berarti “dari” dan di Padang, saka merupakan istilah untuk menyebut gula merah.

Kata manuk dalam Bahasa Lampung juga memiliki homonim bih dengan Bahasa Jawa. Di dalam Bahasa Lampung, manuk artinya ayam.

Namun di Bahasa Jawa, manuk merupakan sebutan untuk burung. Sedangkan burung dalam Bahasa Lampung adalah bukhung.

Lamban dalam Bahasa Indonesia memiliki arti kata lelet atau perlahan-lahan. Tapi dalam Bahasa Lampung, lamban artinya “rumah” dalam dialek A. Namun ada juga istilah lain nih seperti nuwo atau mahal.

Itulah beberapa homonim kata dalam Bahasa Lampung dengan kata di dalam bahasa daerah lainnya di Indonesia. Gimana ada lagi gak ya kira-kira kata homonim Bahasa Lampung dengan bahasa daerah lain?