Jadwal Lengkap SNMPTN 2022, Sekolah Jangan Telat Input Data PPDS

12 Jan 2022, 11:04 WIB

photo by Nick Morrison on Unsplash

Bandar Lampung, IDN Times - Penerimaan mahasiswa baru Perguruan Tinggi Negeri (PTN) telah dibuka. Universitas Lampung (Unila) sebagai PTN menyosialisasikan program tersebut kepada publik.

Humas PMB Unila Muhamad Komarudin mengatakan, sekolah dapat mengakses halaman resmi memberi informasi valid tentang penerimaan mahasiswa baru PTN di situs: portal.ltmpt.ac.id.

“Di situ proses pertama dilakukan, yaitu pengisian data di Pangkalan Data Siswa dan Sekolah (PDSS). Kekeliruan data dalam memasukkan informasi di PDSS ini dapat menyebabkan penolakan untuk proses selanjutnya,” kata Komarudin," ujarnya, Selasa (11/1/2022).

1. Jangan telat isi PPDS

Unsplash.com/Glenn Carstens-Peters

Komarudin menjelaskan, pengisian PDDS dilakukan oleh pihak sekolah terkait data dan rekam jejak sekolah termasuk nilai Akreditasi Sekolah periodenya 4 Januari–8 Februari 2022. Dilanjutkan dengan pengisian data PDSS siswa pada 10 Januari–15 Februari 2022.

“Jangan sampai terlambat, dicatat jadwalnya, karena pada tahun lalu, ada siswa yang menangis karena sekolah telat melakukan pendaftaran sehingga siswa tersebut tidak mendapat kesempatan bertarung di jalur SNMPTN,” kata Komarudin.

Terkait pengajuan kuota siswa mengikuti jalur SNMPTN, ia menjelaskan, merujuk nilai akreditasi sekolah. Sekolah dengan nilai akreditasi A dapat mengajukan 40 persen siswa terbaik dari lulusan tahun tersebut. Sedangkan sekolah akreditasi B mengajukan 25 persen siswa, dan akreditasi C hanya bisa mengajukan 5 persen saja.

2. Kepala sekolah bertanggungjawab kebenaran dan data valid sekolah dan siswa yang diinput

Ilustrasi verifikasi data (ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko)

Komarudin menambahkan, pihak sekolah diminta untuk tidak telat mengisi PPDS. Itu lantaran, PDSS merupakan basis data tentang rekam jejak kinerja sekolah dan nilai rapor siswa yang eligible (memenuhi syarat) untuk mengikuti SNMPTN dan UTBK-SBMPTN.

Dia mengingatkan, pengisian data PDSS merupakan tanggungjawab sekolah. Walaupun diisi atau diinput oleh operator, kepala sekolah harus bertanggungjawab atas kebenaran dan kevalidan data sekolah dan siswa yang diinput.

“Tahun-tahun sebelumnya, ada kepala sekolah yang menyalahkan operator karena kesalahan data di PDSS, saya tegaskan, itu tanggungjawab sekolah, dalam hal ini kepala sekolah,” kata Komarudin.