Bandar Lampung, IDN Times - Arsitektur modern kini tak lagi sekadar soal bentuk atau estetika. Cepatnya perkembangan teknologi dan dinamika kebutuhan ruang masyarakat urban maupun lokal, desain arsitektur dituntut menjadi lebih adaptif, interaktif, dan mampu merespons lingkungan sekitarnya.
Mahasiswa arsitektur pun ditantang untuk tidak hanya menghadirkan karya menarik secara visual, tapi juga mampu berbicara dalam konteks sosial, budaya, bahkan digital. Hal inilah yang coba dijawab oleh mahasiswa Arsitektur Institut Teknologi Sumatera (ITERA) lewat pameran tahunan bertajuk Rupakarsa 8.0, dengan tema utama Arsitektur Masa Kini dan subtema khas bertajuk INTERARCH.
Menggabungkan semangat Interactive Architecture dan Interwoven Architecture, INTERARCH menjadi cerminan bagaimana generasi muda arsitek mengartikulasikan ruang bukan hanya sebagai objek, tapi juga sebagai entitas hidup dan terus berkembang bersama penggunanya.
Seperti apa pameran ini digelar? Apa saja yang ditampilkan? Dan bagaimana mahasiswa menghadapi tantangan teknis di tengah perubahan format tugas? Berikut IDN Times akan memberikan informasi seputar pameran tahunan Rupakarsa 8.0.