Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Lima Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Unila  Meraih Juara 1, Juara 3, Sekaligus Penghargaan Terbaik 6 Dalam Lomba Video Kreatif  Diselenggarakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bandar Lampung (Dok.Unila)
Lima Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Unila Meraih Juara 1, Juara 3, Sekaligus Penghargaan Terbaik 6 Dalam Lomba Video Kreatif Diselenggarakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bandar Lampung (Dok.Unila)

Intinya sih...

  • Lima mahasiswa komunikasi Unila kompak berkarya

  • “Biblioterapi” raih penghargaan Terbaik 6

  • “Genggam Ilmu” jadi Juara 1 dan wakili Bandar Lampung ke tingkat nasional

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times - Prestasi membanggakan kembali ditorehkan mahasiswa Universitas Lampung (Unila). Kali ini, lima mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi angkatan 2022 sukses mengharumkan nama kampus dengan meraih Juara 1, Juara 3, sekaligus penghargaan Terbaik 6 dalam ajang Lomba Video Kreatif diselenggarakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bandar Lampung.

Kompetisi ini diikuti peserta dari berbagai kalangan, sehingga pencapaian mahasiswa Unila terasa sangat istimewa karena mampu menempati tiga posisi sekaligus. Bahkan, karya menjadi Juara 1 nantinya akan mewakili Kota Bandar Lampung di tingkat nasional.

1. Lima mahasiswa komunikasi Unila kompak berkarya

Lima Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Unila Meraih Juara 1, Juara 3, Sekaligus Penghargaan Terbaik 6 Dalam Lomba Video Kreatif Diselenggarakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bandar Lampung (Dok.Unila)

Adalah Inas Azzahra Alharir, KMS. Rafhansa Dwi Kassanadi, M. Dipoditiro Parawangsa, Muhammad Hilmy Hibatulloh, dan Nur Rahma Riftyani, mahasiswa Ilmu Komunikasi Unila angkatan 2022 tergabung dalam tim kreatif ini.

Berangkat dari keresahan sederhana tentang literasi yang sering dianggap kaku dan membosankan, mereka berhasil menciptakan tiga karya video dengan tema segar dan relevan bagi generasi muda.

Ketiga video tersebut berjudul Biblioterapi, Jam Pasir, dan Genggam Ilmu. Masing-masing karya menghadirkan narasi berbeda namun tetap memiliki benang merah dalam mengajak masyarakat lebih dekat dengan dunia literasi.

2. “Biblioterapi” raih penghargaan Terbaik 6

Illustrasi Juara (Pexel/Anna Tarazevich)

Hilmy salah satu anggota tim mengatakan, video pertama berjudul Biblioterapi berhasil masuk sebagai karya terbaik enam. Karya ini bercerita tentang seorang mahasiswa yang mengalami stres akibat kesibukan, kemudian menemukan ketenangan melalui aktivitas membaca buku.

"Inspirasi cerita lahir dari riset mengenai istilah biblioterapi, yaitu terapi psikologis dengan menggunakan bahan bacaan," kata Hilmy.

Lebih lanjut ia menjelaskan, karya kedua berjudul Jam Pasir membawa pulang predikat Juara 3. Video ini menyoroti kehidupan anak muda yang kesehariannya hanya dihabiskan dengan bermain gawai.

Tokoh utama digambarkan sangat anti dengan hal-hal yang berhubungan dengan perpustakaan karena dianggap membosankan. Namun, dalam perjalanan cerita, terdapat unsur time loop yang menjadi simbol waktu terbuang sia-sia, menyadarkan tokoh tentang pentingnya literasi.

3. “Genggam Ilmu” jadi Juara 1 dan wakili Bandar Lampung ke tingkat nasional

Illustrasi Juara (Pexel/Nataliya Vaitkevich)

Sementara itu, video terakhir berjudul Genggam Ilmu berhasil merebut gelar Juara satu. Karya ini menyoroti aplikasi buku milik Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bandar Lampung yang dapat diakses masyarakat luas.

Hgaya penyajian segar dan menghibur, video ini menggunakan teknik breaking the fourth wall, di mana tokoh dalam video bisa berbicara langsung kepada penonton. Konsep ini dinilai mampu menghadirkan kedekatan emosional sekaligus edukasi dengan cara kreatif.

Menurut Hilmy, perjalanan membuat karya tidak selalu berjalan mulus. Tim harus menghadapi keterbatasan waktu produksi yang sangat singkat. Bahkan, mereka sempat melakukan perombakan konsep dari awal demi menyesuaikan dengan situasi. Meski begitu, kekompakan tim, pembagian peran yang jelas, serta komunikasi yang solid membuat produksi berhasil rampung tepat waktu.

“Rasanya hectic, tetapi justru itu yang mengasah kami untuk lebih kreatif dan adaptif,” ujar Hilmy,

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team