Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
singa mengaum dengan suara yang keras (pexels.com/Iurii Ivashchenko)

Intinya sih...

  • Paus sperma menghasilkan suara 230 dB, lebih keras dari mesin jet dan merupakan paus bergigi terbesar serta penyelam terdalam di dunia.
  • Udang mantis mampu mengeluarkan suara hingga 200 dB, yang digunakan untuk menakuti mangsa dan memudahkan dalam berburu.
  • Ayam jago bisa menghasilkan suara dengan intensitas 130-136 dB, menjadikannya sebagai alarm alami yang dapat membangunkan orang dari tidur.

Di dunia ini, terdapat setidaknya tujuh juta spesies hewan dengan keunikan dan ciri khasnya masing-masing. Mulai dari warna kulit atau bulunya yang berbeda, ukuran tubuhnya, hingga suaranya. Di antara hewan-hewan tersebut, hanya beberapa saja yang dikenal memiliki suara keras nan lantang.

Hewan-hewan dengan suara paling keras ini tidak hanya ada di daratan saja, namun, juga ada yang hidup di lautan dalam.

1. Paus sperma

paus sperma (commons.wikimedia.org/Gabriel Barathieu)

Hewan pertama terkenal akan suaranya yang sangat keras adalah paus sperma. Hewan ini bahkan dianggap sebagai hewan paling berisik di Bumi.

Dilansir International Fund for Animal Warfare, Paus sperma bisa menghasilkan suara dengan tingkat kebisingan 230 desibel (dB), mengalahkan suara mesin jet yang hanya sekitar 150 dB.

Selain dikenal sebagai hewan paling berisik di bumi, mamalia air ini juga terkenal sebagai paus bergigi terbesar dan penyelam terdalam di antara semua mamalia laut. Paus sperma bisa menyelam hingga kedalaman 2.987 km.

Tidak hanya itu, hal paling unik dari paus satu ini adalah ukuran kepalanya yang sangat besar. Besar kepala paus sperma bahkan bisa mencapai sepertiga ukuran tubuhnya, lho!

2. Udang mantis

udang mantis (commons.wikimedia.org/Cédric Péneau)

Siapa mengira bahwa udang cantik dan agresif ini juga termasuk dalam salah satu hewan paling berisik di dunia? Dijelaskan AZ Animals, udang mantis bisa menghasilkan suara hingga 200 dB.

Dengan ukuran yang jauh lebih kecil dari paus sperma, udang yang sangat berwarna ini sama berisiknya dengan paus sperma. Suara keras yang dihasilkan oleh udang mantis ini tentu juga memiliki fungsi tersendiri.

Suara yang dihasilkan dari gerakan capitnya ini berfungsi untuk menakuti mangsa dan membuat mereka kebingungan. Selain itu, di waktu yang bersamaan, gerakan capit tersebut juga menciptakan gelembung yang menghalangi penglihatan mangsa. Dua kombo tersebut membuat udang mantis bisa dengan mudah menangkap mangsa dan memakannya.

3. Ayam jago

ilustrasi ayam jago (pixabay.com/Danganhfoto)

Hewan satu ini tentu sudah sangat familiar bagi kita, si rajin yang selalu berkokok tiap pagi menyambut matahari. Karena suaranya yang sangat keras tersebut, ayam jago dikenal sebagai alarm alami selama ratusan tahun.

Ayam jago bisa menghasilkan suara dengan intensitas 130 dB hingga 136 dB. Intensitas suara setinggi itu, tidak heran jika orang-orang pasti bangun setelah mendengar kokokan ayam jago di pagi hari.

4. Greater bulldog bat

greater bulldog bat (inaturalist.org/Juan Carlos Pérez Magaña)

Hingga kini, masih yang salah mengartikan kelelewar memiliki pengelihatan yang buruk atau bahkan buta. Salah satu alasannya adalah karena hewan ini lebih mengandalkan suara dibanding pengelihatannya untuk mendeteksi mangsa.

Pada kenyataannya, kelelawar memiliki pengelihatan yang bagus untuk bisa melihat di kegelapan. Oleh karena itu, kelelawar merupakan hewan yang menarik. Tidak hanya dibekali dengan pengelihatan yang baik di kegelapan, kelelawar juga bisa mengeluarkan suara yang keras dan pendengaran yang sangat tajam.

Di antara spesies-spesies keleawar yang ada di dunia ini, greater bulldog bat bisa mengeluarkan suara mencapai 140 dB. Spesies kelelawar ini bisa ditemukan di Meksiko, Argentina, dan beberapa pulau Karibia.

Menariknya, meski greater bulldog bat memiliki frekuensi suara tertinggi dibanding kelelawar lain, suaranya tidak dapat terdengar baik di udara dibandingkan kelelawar dengan frekuensi suara yang rendah.

5. Kakapo

kakapo (commons.wikimedia.org/Mnolf)

Selanjutnya adalah kakapo, burung yang tidak bisa terbang yang sangat langka dan hampir punah apabila tidak ada upaya konservasi. Selain itu, proses untuk memperbanyak populasi burung ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi para ahli. Hal ini karena kakapo hanya berkembang biak setiap empat hingga lima tahun. Sedangkan usia minimal untuk berkembang biak adalah empat tahun.

Sebelum proses kawin terjadi, kakapo jantan bisa mengeluarkan suara yang sangat keras, mencapai 132 dB, untuk menarik perhatian betina. Selama musim kawin, burung jantan akan berkumpul di atas batu dan mulai mengeluarkan suara-suara keras dengan pola tertentu. Pola suara tersebut bisa berlangsung hingga delapan jam setiap malam.

Sebagai informasi, manusia pada umumnya tidak bisa mendengar suara yang terlalu keras karena bisa merusak pendengaran. Batas aman kebisingan yang bisa kita dengar sehari-hari hanya berkisar antara 40-50 dB saja. Sedangkan suara lebih dari 140 dB bisa merusak pendengaran manusia, terlebih jika mendengarnya secara terus menerus. Itulah lima hewan dengan suara paling berisik. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team