Saola merupakan mamalia besar paling langka di dunia. Mereka berada dalam famili Bovidae dan memiliki nama ilmiah Pseudoryx nghetinhensis. Panjang tubuhnya kisaran 1.5-2 meter dengan berat 80-100 kg. Warna bulunya berwarna cokelat gelap dengan bagian putih di bagian wajah, tenggorokan dan pinggiran lehernya.
Sayangnya, keberadaan mereka memang sangat langka dan diperkirakan hanya ada sekitar kurang dari 750 individu. Yuk, kenalan dengan saola melalui fakta-fakta berikut ini!
Saola diperkirakan berada di hutan yang masih tersisa di Pegunungan Annamite. Itu terletak antara bagian tengah-utara Vietnam dan Laos. Sayangnya, tidak ada yang mengetahui lokasi pastinya sebab tidak adanya penelitian memadai tentangnya.
A-Z Animals menginformasikan saola kemungkinan ditemukan di bagian kecil hutan di antara dua negara tersebut. Biasanya berada pada kisaran ketinggian 400-1.000 meter di atas permukaan laut.
Saola sering menghuni hutan lembab yang selalu hijau dan baik. Mereka biasanya memilih habitat berdekatan dengan sumber air. Penduduk setempat mengklaim saola menghabiskan musim panas di bagian atas lereng pegunungan dan berpindah ke bawah semalam musim dingin ketika sumber air mengering.
Saola adalah herbivora yang bertahan hidup dari memakan bagian-bagian tanaman. Mereka diperkirakan kebanyakan memakan dedaunan dari ara, pohon lain dan semak yang tumbuh di sekitar pinggiran sungai. Saola juga mengonsumsi buah-buahan, biji-bijian, beri, tanaman herbal dan rerumputan.
Saola biasanya aktif di siang dan malam hari, tapi mereka cenderung beristirahat pada pertengahan hari saat matahari sangat terik. Berdasarkan informasi dari Animalia, saola sebenarnya penyendiri, tapi mereka juga mungkin berada dalam kelompok 2 atau 3 individu. Tidak menutup kemungkinan kelompoknya bisa mencapai 6-7 individu.
Saola berkomunikasi satu sama lain melalui vokalisasi dan gerakan tubuh. Ketika mereka merasa terancam, saola akan menghadapkan tanduknya pada musim dan mulai mengeluarkan dengusan keras. Saat saola menggosokkan tanduknya pada tumbuhan atau tanah, itu dianggap sebagai sinyal khusus, terutama saat musim kawin.
Melansir Kidadl, saola juga bisa menghancurkan anakan pohon kecil dengan tanduknya sebagai sikap agresif saat hewan lain memasuki wilayahnya tanpa izin. Mereka juga menandai wilayahnya melalui sekresi.
Saola adalah herbivora, mereka tidak memakan atau memburu hewan lainnya. Walaupun begitu, saola bisa berlari dengan kecepatan 37 km/jam. Itu cukup berguna saat mereka harus melarikan diri dari pemangsa, misalnya seperti harimau.
Saola pertama kali ditemukan pada Mei 1992 selama survei gabungan yang dilakukan oleh Kementerian Kehutanan Vietnam dan WWF di utara-tengah Vietnam. Tim tersebut menemukan tengkorak dengan tanduk lurus panjang yang tidak biasa di dalam rumah pemburu.
Penemuan tersebut menjadi mamalia besar pertama yang baru ditemukan dalam ilmu pengetahuan lebih dari 50 tahun. Itu juga dianggap sebagai penemuan zoologi paling spektakuler di abad ke-20, dilansir World Wildlife.
Saola memiliki tanduk yang panjangnya mencapai 35-50 cm, biasanya berwarna hitam atau cokelat gelap. Jantan dan betina sama-sama mempunyai tanduk. Saola juga dijuluki oleh media sebagai unicorn Asia karena kelangkaan dan sikapnya.
Sekarang kamu tahu saola adalah penemuan paling spektakuler abad ke-20! Sayangnya, populasi mereka sangat kurang dan sewaktu-waktu bisa terancam punah jika tidak dilestarikan. Tidak banyak informasi mengenai sistem perkawinannya, tapi biasanya terjadi pada akhir Agustus hingga pertengahan November. Apakah kamu tertarik melihat mamalia langka satu ini?