8 Fakta Unik Kondor Andes, Burung Pemangsa Terbesar di Dunia!

Kondor Andes bisa kamu temui di Amerika Selatan di Andes juga Pegunungan Santa Marta. Di utara, mereka tersebar mulai dari Venezuela dan Kolombia menuju selatan di Ekuador, Peru, Chili, Bolivia dan bagian barat Argentina hingga Tierra del Fuego. Animalia menginformasikan kondor Andes menghuni padang rumput terbuka.

Mereka lebih menyukai kawasan relatif terbuka dan tidak berhutan sehingga memudahkannya mencari bangkai. Terkadang, kondor Andes berada di dataran rendah dan gurun.

Kondor Andes adalah burung nasar dan makanan utamanya tentu saja bangkai. National Geographic menjelaskan, burung ini lebih suka memakan hewan besar, liar atau ternak.

Karenanya, kondor Andes adalah pembersih bangkai alami di habitatnya berada. Di sepanjang pantai, mereka bisa memakan bangkai anjing laut dan ikan.

Walaupun begitu, kondor Andes tidak terlalu membatasinya dirinya soal makanan. Mereka juga diketahui memangsa hewan pengerat kecil, burung dan kelinci.

Kondor Andes mempunyai sayap lebar membantunya terbang di suhu panas. Ini juga memungkinkan mereka menempuh jarak sangat jauh untuk mencari makan dengan mudah, terkesan mengeluarkan sedikit usaha.

Berdasarkan informasi dari Fact Animal, kondor Andes diamati telah menjelajah selama 5 jam dan mencapai jarak lebih dari 170 km tanpa mengepakkan sayapnya! Kemampuan terbang yang sangat menakjubkan.

Kondor Andes jantan melakukan beberapa pertunjukan untuk menarik minat pasangannya. Mereka melebarkan sayap, mengeluarkan suara klik dan desisan, juga lehernya akan berubah warna jadi kuning. Jika betina tertarik, mereka akan menemukan sarang bersama, dilansir San Diego Zoo.

Jangan salah, kondor Andes adalah monogami! Mereka membentuk hubungan yang berlangsung seumur hidup.

Kondor andes sama seperti burung pemakan bangkai lainnya, mereka memiliki kepala botak. Mengapa demikian? Hal tersebut adalah adaptasi yang membantunya tetap bersih saat memakan bangkai. Ada banyak bakteri yang bisa saja hinggap dan bisa menyumbat bulu.

Kamu harus tahu bahwa burung pemakan bangkai satu ini memiliki sistem pencernaan yang kuat. Asam lambungnya sangat kuat sehingga memungkinkan kondor andes mencerna tulang-tukang kecil dan memastikan tidak ada bakteri berbahaya dalam makanannya yang bisa menyebabkan kerusakan.

Namun, hal ini bisa membuat mereka sangat rentan terhadap keracunan timbal. Sebab pencernaannya bisa memecah peluru yang sering tertinggal di bangkai.

Kondor andes bisa memahami dan beradaptasi dengan lingkungannya melalui penglihatan, suara, sentuhan dan rangsangan kimia. Walaupun tidak bisa mengeluarkan vokalisasi rumit, kondor andes masih bisa membuat suara klik dan desisan untuk berkomunikasi. Mereka juga melakukannya melalui perubahan warna pada lehernya.

Itu lebih seperti isyarat visual untuk menandakan suasana hatinya. Biasanya banyak digunakan pada musim kawin, dikutip dari laman Kidadl.

Makanan utama mereka adalah bangkai, biasanya cukup sulit untuk menemukannya. Jadi, kondor andes juga mengembangkan adaptasi untuk bisa bertahan tanpa makan selama dua minggu. Tapi, jika mereka menemukan bangkai, kondor andes bisa memakan lebih dari 1,5 kg bangkai sekaligus sambil tetap mempertahankan kemampuan terbangnya.

Tidak hanya tampilannya yang unik, gaya hidup dari kondor andes sama uniknya. Walaupun memakan bangkai, mereka tidak terlalu membatasi diri dengan makanan lainnya. Sebagai informasi tambahan, kondor andes ternyata membuang kotoran di kakinya, lho. Itu biasa dilakukan oleh burung untuk mendinginkan diri.

Akan tetapi, kondor andes menghuni pegunungan tinggi dengan iklim dingin. Jadi, alasan mengapa mereka melakukannya belum diketahui. Menurutmu, apa alsannya?