Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Suasana Stasiun Tanjungkarang tahun 1927, tampak kanopi dari kayu menggunakan konstruksi atap pelana. (Dok. KAI Divre IV Tanjungkarang).

Bandar Lampung, IDN Times - Stasiun Tanjungkarang merupakan stasiun kereta api utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre IV Tanjungkarang bertipe A. Lokasi stasiun ini di Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Enggal, Kota Bandar Lampung.

Gaya arsitektur bangunan tersebut kini menampilkan corak siger hingga aksen-aksen khas provinsi berjuluk Sai Bumi Ruwa Jurai. Stasiun resmi dibuka 3 Agustus 1914 ini difungsikan untuk pemberangkatan kereta api jarak jauh melayani perjalanan hingga Stasiun Kertapati, Palembang.

Di balik keberadaannya saat ini, Stasiun Tanjungkarang memiliki sederet fakta unik lho guys, termasuk dokumentasi potret lawas dari masa ke masa.

1. Mulai dibangun 1911 di masa pemerintahan Hindia Belanda

Potret pembangunan awal jalan kereta api di Tanjungkarang. (Dok. KAI Divre IV Tanjungkarang).

Stasiun Tanjungkarang mulai dibangun pada 1911 bersamaan dengan pelaksanaan paket pembangunan jalur kereta api di Sumatra Selatan oleh pemerintah Hindia Belanda. Pada zaman itu, pembangunan bukan hanya stasiun, melainkan juga kantor pusat jawatan kereta api negara di Sumatera Selatan Staatsspoorwegen op Zuid Sumatra (ZSS), gudang pusat ZSS, stasiun gudang, dipo lokomotif, sekolah, perumahan pegawai, klub hiburan (Societeit Zuid-Sumatra), dan fasilitas olahraga pegawai.

Seiring dengan pembangunan mega proyek itu, pemerintahan kolonial melibatkan kementerian dalam negeri Hindia Belanda untuk menentukan lokasi, kementerian BUMN (Gouvernementsbedrijven) penyedia dana pembelian lahan serta material bangunan, dan departemen pekerjaan umum atau Burgelijke Openbare Werken (BOW) sebagai pelaksana pembangunan.

2. Diresmikan secara meriah pada 30 Juni 1914

Editorial Team

Tonton lebih seru di