Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

7 Fakta Laba-laba Rakit Semi Akuatik, Pemburu Ikan Lihai!

Laba-laba rakit. (commons.wikimedia.org/LithobiusOrigins)

Laba-laba rakit merupakan salah satu laba-laba semi akuatik pernah ada. Laba-laba rakit merupakan anggota famili pisauriade nama ilmiahnya adalah dolomedes fimbriatus.

Ciri mereka biasanya berwarna cokelat muda dan hitam memiliki garis-garis putih di bagian belakang tubuh dan bagian depan tubuhnya, serta mereka memiliki pita warna di sekujur tubuhnya.

Dikenal dengan nama lain yakni laba-laba dermaga dan laba-laba pemancing. Spesies ini dikenal sebagai pemburu spesies air yang ulung.

Habitatnya tersebar di banyak tempat di Eropa namun lebih dikenal luas di Britania Raya. Nah, seperti apakah sederet faktanya?. Yuk simak!

1.Kemampuan adaptasi di air

Laba-laba rakit. (commons.wikimedia.org/Ian Kirk)

Diberkati kemampuan semi akuatik membuat laba-laba rakit dapat hidup di alam perairan. Rambut hidrogobik di kulitnya adalah kunci mereka merasakan getaran di dalam dan bertahan hidup di air.

Selain itu, laba-laba ini bisa berjalan di atas air dan menyelam jauh untuk memburu spesies di sana. Menurut evolusi yang dikemukakan para peneliti, laba-laba rakit ini dulu diyakini hidup di alam darat.

Seiring waktu, mereka berpindah dari darat ke perairan lalu melakukan adaptasi sudah sejak jutaan tahun lalu. Seperti dilansir a-z animals.

2.Ukuran tubuh jantan dan betinanya berbeda

Laba-laba rakit. (commons.wikimedia.org/Erebusso)

Ukuran jantannya jauh lebih kecil dibandingkan betinanya. Jantan hanya berdiameter sekitar seperempat inci, sedangkan betinanya berdiameter berukuran 1 inci.

Menurut laman irish wildlife trust, laba-laba rakit jantan memiliki berat 14 kali lebih ringan dibandingkan sang betina. Detailnya panjang tubuh betina mencapai 22 mm dan rentang kakinya kisaran 70 mm lebih besar daripada jantannya.  

3.Berbahaya jika digigit spesies ini

Laba-laba rakit. (commons.wikimedia.org/Mario Quevedo)

Laba-laba rakit juga merupakan salah satu hewan berbahaya, lho. Mereka beneran gak ramah untuk dipegang sembarangan karena berbisa. Jika manusia terkena tidak akan membahayakan nyawanya namun akan menghasilkan nyeri ringan dan memar.

4.Mangsanya cenderung spesies hidup di air

Laba-laba rakit. (commons.wikimedia.org/kitenet)

Dilansir irish wildlife trust, laba-laba rakit adalah tipe penunggu mangsa di perairan. Saat merasakan riak dari mangsanya, akan berlari melintasi air untuk menyerang dengan kakinya yang kuat dan tangguh

Gelombang udara yang menyelimuti kakinya yang berbulu itu akan membantu mengapung di atas air digunakan untuk menangkap ikan kecil stickleback, serangga air, berudu, katak dan siput. Kerennya, gelombang udara yang menyelimuti bulu kakinya akan membuat laba-laba tampak berwarna perak di bawah air.

5.Burung menjadi predator paling membahayakan bagi dolomedes fimbriatus

Laba-laba rakit. (commons.wikimedia.org/Sanja565658)

Predatornya yaitu kelelawar, ular, katak bahkan laba-laba lainnya semuanya tak menjadi ancaman serius. Tetapi, ada dua spesies burung paling membahayakan bagi laba-laba ini.

Pertama, kingfisher adalah burung pemburu ikan yang ulung, begitupun ketika menangkap laba-laba rakit. Kingfisher akan menukik ke bawah lalu menyambarnya dengan paruh mereka dengan cepat sehingga tak sempat lari.

Kedua, burung pekakak dianggap predator yang ditakuti oleh laba-laba rakit, meskipun mereka ini tangguh ketika menangkap mangsa dengan bulu kakinya.   

6.Betinanya sangat perhatian pada kantong telurnya

Laba-laba rakit. (commons.wikimedia.org/Frank Vassen)

Dilansir buglife, ketika betina menghasilkan telur, mereka sangat memperhatikan kantong telurnya. Dibuktikan setelah kawin, betina akan menjaga kantong telur yang dibawa selama kurang lebih tiga minggu, kemudian mencelupkan kantong telurnya ke dalam air setiap beberapa jam demi menjaga kelembapan telurnya.

7.Populasinya kian berkurang

Laba-laba rakit. (commons.wikimedia.org/Pmau)

Populasi spesies ini menurun di seluruh Eropa. Di Britania Raya, angka penurunannya terus stabil mengalami penurunan secara historis. Hal tersebut karena adanya perusakan habitat lahan basah tempat mereka berdiam. Alasan lain seperti penurunan permukaan air juga berpotensi mengurangi habitat dari laba-laba rakit.

Terakhir, laba-laba rakit bukanlah tipe yang membangun sebuah jaring untuk menangkap mangsanya.

Ternyata Laba-laba Rakit memiliki beragam fakta unik yang untuk diketahui.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us