instagram.com/pulaupisanglampung
Fatkhurozzi mengatakan, aliran rip current dipengaruhi energi gelombang datang (termasuk tinggi gelombang), tinggi pasang-surut, dan bentuk dari pantai. Semakin besar energi datang, maka akan semakin besar rip current. Pada pasang rendah, arus rip current cenderung semakin besar.
"Elevasi surut juga berkorelasi dengan bahaya lebih besar, mengingat semakin dekatnya garis pantai pada daerah dalam. Lalu bentuk pantai berkontur dan berkanal pada posisi tegak lurus pantai akan cenderung membahayakan perenang di pantai," terangnya.
Menurut Fatkhurozzi, mengukur tingkat keamanan pantai terlihat tidak praktis bagi orang awam. Namun ada hal sederhana dapat dilakukan, yakni mengamati riak-riak gelombang air.
Caranya, melihat gelombang pecah terjadi ketika tinggi gelombang sama dengan 0,75 kedalaman air. Pada perairan dimana gelombang pecah terlihat jarang maka dapat dicurigai sebagai tempat jebakan rip current.
"Di situlah lokasi “kanal” atau celah sempit dengan kedalaman yang lebih dalam dibanding lokasi sekitarnya," jelasnya.
Fatkhurozzi menambahkan, mengenali pantai dan gelombang dapat meminimalisir bahaya terseret. Sebab, bersahabat dengan ombak berarti mengenal baik fisika ombak.
"Mekanika gelombang adalah kemewahan bagi siapapun ingin dekat-dekat dengan pantai," tandasnya.