Sejumlah mahasiswa Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan (SAP) Jurusan Sains Institut Teknologi Sumatera (ITERA) membuat proyek teleskop reflektor DIY. (Dok. ITERA).
Salah satu mahasiswa Prodi SAP, Ahmad Romadhon terlibat dalam proyek pembuatan teleskop menyebut, membuat teleskop akhirnya mereka namai Optik Astronomi Teleskop 2022 (OAT22) menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa. Sebab, selama dua bulan mereka harus mengumpulkan bahan, mencetak dengan teknologi 3D printer, hingga menginstal.
“Ketika mencari komponen utama seperti cermin khusus untuk teleskop dengan diameter 114 mm kami juga mengalami kesulitan karena belum ada yang membuatnya di Indonesia. Sehingga kami harus membeli cermin tersebut ke luar negeri melalui online shop,” ujarnya.
Hal tersebut menurut Ahmad cukup memakan waktu karena proses pengiriman dari luar negeri bisa mencapai 2 bulan. Namun Ahmad mengaku senang dapat merasakan pengalaman baru, dan mendapatkan ilmu praktik secara langsung membuat teleskop yang salam ini kebanyakan diproduksi di luar negeri.
“Membuat teleskop dapat membantu kita belajar tentang mekanisme optik dan teknologi serta memberikan kesempatan untuk mengamati dunia luar dengan jelas dan detail yang luar biasa,” kata Ahmad.