Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Artikel Ilmiah Tembus Sinta 2, Mahasiswi UIN RIL Lulus Tanpa Skripsi

Aprilis Saputri (tengah), mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) berhasil menorehkan prestasi di bidang publikasi ilmiah (official.uinradeninten)
Intinya sih...
  • Mahasiswa UIN Raden Intan Lampung, Aprilis Saputri, lulus dengan artikel ilmiah pengganti skripsi tembus pada Jurnal Terakreditasi Nasional Science and Technology Index (Sinta) dua.
  • Artikelnya membahas rencana program pendidikan untuk siswa gifted and talented student di Madrasah.
  • Keberhasilan Aprilis diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain dan mendukung program internasionalisasi UIN RIL.

Bandar Lampung, IDN Times - Aprilis Saputri, Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) berhasil menorehkan prestasi di bidang publikasi ilmiah. Ia berhasil lulus dengan artikel ilmiah pengganti skripsi tembus pada Jurnal Terakreditasi Nasional Science and Technology Index (Sinta) dua. Sidang tugas akhir Aprilis berlangsung pada 28 Juni 2024 di program studinya.

Mahasiswa Prodi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) itu menceritakan proses panjang dilaluinya untuk mencapai prestasi ini. Ia memulai penelitiannya pada Januari 2024 dan artikelnya diterbitkan Juni 2024 pada Journal of Innovation in Educational and Cultural Research (JIECR) Vol 5, No 2 (2024).

1. Artikel yang dibikin

ilustrasi proses menulis artikel yang bertujuan memberi manfaat (pexels.com/Vlada Karpovich)

Aprilis mengatakan, artikelnya membahas tentang rencana suatu program pendidikan untuk siswa-siswa memiliki kecerdasan di atas rata-rata atau dikenal dengan gifted and talented student itu berjudul Planning Program for Gifted and Talented Students in Madrasah/ Perencanaan Program Gifted and Talented Student di Madrasah.

“Memang proses yang panjang saat menulis, mulai dari mempersiapkan apa yang mau ditulis, menyelesaikan draft artikelnya, melewati proses reviewer, baru dapat LoA nya, baru bisa publish. Proses-proses itu tentunya disupport oleh pembimbing-pembimbing saya yang juga luar biasa," katanya, Senin (8/7/2024).

2. Kebijakan baru tugas akhir pengganti skripsi buka peluang luas bagi mahasiswa

Aprilis Saputri (tengah), mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) berhasil menorehkan prestasi di bidang publikasi ilmiah (official.uinradeninten)

Yetri, selaku dosen pembimbing Aprilis menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian luar biasa tersebut. Ia melihatnya sebagai bukti nyata dari gairah belajar dan menulis tinggi di kalangan mahasiswa Prodi MPI. Menurutnya, kebijakan baru pengganti skripsi dengan tugas akhir berupa artikel ilmiah dinilai turut mendorong semangat para mahasiswa untuk berkarya.

“Sebelumnya sudah ada yang di Sinta 3 dan Sinta 4. Lahirnya Sinta 2 bagi Prodi MPI menunjukkan bahwa gairah belajar dan menulis di MPI sebetulnya sudah lama berkembang, namun belum terwadahi dengan baik. Dengan adanya kebijakan baru ini (tugas akhir pengganti skripsi) membuka peluang bagi para mahasiswa untuk menuangkan ide dan gagasan mereka melalui artikel ilmiah," ujar Ketua Prodi MPI itu.

Dr Yetri menjelaskan, artikel ilmiah membuat budaya baca para mahasiswa benar-benar terbangun. Ia berharap, ke depannya akan semakin banyak mahasiswa menghasilkan artikel ilmiah yang berkualitas dan terpublikasi pada jurnal bereputasi.

Keberhasilan Aprilis diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berkarya dan membawa nama UIN Raden Intan Lampung ke kancah nasional dan internasional. 

3. Jadi peluang prestasi UIN di kancah internasional

Mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) berhasil menorehkan prestasi di bidang publikasi ilmiah (official.uinradeninten)

Prof Syafrimen selaku dosen pembimbing artikel ilmiah mengatakan, melihat ini sebagai peluang strategis untuk meningkatkan akreditasi prodi dan institusi, serta peringkat Webometric, UniRank, maupun QS Rank UIN RIL. 

“Apalagi saat ini kita sudah memperoleh institusi unggul, tentunya ke depannya kita mendorong semua prodi kita, dari yang sudah Baik, Baik Sekali menjadi Unggul. Untuk Unggul, salah satu poinnya adalah publikasi mahasiswa dan dosen,” jelasnya.

Menurutnya, publikasi ilmiah juga mendorong untuk pemeringkatan Webometric, karena terdapat salah satu poin disebut excellence. Itu seberapa banyak publikasi dihasilkan oleh sivitas akademika, baik mahasiswa dosen yang disitasi oleh di pihak luar UIN, baik dari berbagai negara maupun Indonesia. Serta penilaian pemeringkatan melalui Unirank jadi salah satu poin yang dinilai.

4. Publikasi ilmiah bisa buka peluang dapat beasiswa

Mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) berhasil menorehkan prestasi di bidang publikasi ilmiah (official.uinradeninten)

Prof Syafrimen menyebutkan, salah satu ciri dan harus dilakukan dalam mendukung program rektor yaitu internasionalisasi, dengan UIN harus masuk QS Rank.  Menurutnya, minimal 2 tahun terakhir itu, harus punya lebih kurang 2.000 publikasi.

"Tentu dengan adanya pedoman penulisan karya ilmiah sebagai pengganti skripsi ini, kita bisa menggerakkan semua prodi yang ada di UIN dalam kolaborasi dosen dan mahasiswa. Coba dibayangkan, kita punya 46 prodi, 5 orang saja setiap prodi, berarti kita akan dapat 230 artikel setiap 1 semester. Kalau setiap prodi bisa publish 10 artikel ilmiah, insya Allah 1 tahun ke depan kita sudah bisa masuk QS Rank. Ini pekerjaan yang sangat terukur,” terangnya

Tak hanya itu, dalam kesempatan tersebut Prof Syafrimen menyampaikan banyak manfaat dihasilkan dengan publikasi ilmiah. Salah satunya berpeluang mendapat beasiswa. Sebab, mahasiswa memiliki publikasi ilmiah apalagi pada jurnal bereputasi tinggi, besar peluang mereka untuk memperoleh beasiswa, baik dalam maupun luar negeri.

5. Dorong mahasiswa lampaui batas

Mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) berhasil menorehkan prestasi di bidang publikasi ilmiah (official.uinradeninten)

Lebih lanjut Prof Syafrimen juga mendorong dosen lain untuk membimbing dengan baik mahasiswanya dalam menulis artikel ilmiah. Ia mencanangkan target lebih tinggi, yaitu Sinta 1 atau bahkan jurnal internasional.

"Hal ini kalau memungkinkan dan tidak dipaksakan. Lakukan sesuai kemampuan mahasiswa. Meskipun dalam kebijakan atau pedoman disyaratkan Sinta 6, tapi kita harus mendorong melampaui di atas standar. Kita pasang target yang lebih tinggi, bisa Sinta 2 atau Sinta 3 atau ada yang bagus kita dorong Sinta 1 dan ke jurnal internasional bagi mahasiswa itu sendiri maupun dosen,” ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Silviana
Martin Tobing
Silviana
EditorSilviana
Follow Us