Mengenal 4 Bandara di Lampung, Pakai Nama Pahlawan dan Tokoh Nasional

09 Mei 2023, 19:25 WIB

Bandar Udara Radin Intan II. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Bandar Lampung, IDN Times - Masyarakat Provinsi Lampung dan luar daerah lainnya pasti sudah tidak asing lagi dengan Bandar Udara (Bandara) Radin Inten II. Yaps, bandara ini merupakan bandara terbesar sekaligus tersibuk di provinsi berjuluk Sai Bumi Ruwa Jurai.

Namun tahukah kamu, bila Bandara Radin Inten II hanya satu dari sejumlah bandar udara berada di Lampung lho. Diketahui, provinsi terletak di kaki Pulau Sumatera tersebut total memiliki 4 bandar udara.

Apa saja sih nama-nama bandara di Lampung? Apakah semuanya melayani penerbangan penumpang? IDN Times telah merangkum itu semua, cekidot guys!.

1. Bandara Radin Inten II Lampung

Bandar Udara Radin Intan II (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Bandara ini merupakan salah satu penyedia layanan transportasi moda udara terbesar di Provinsi Lampung. Bandara ini berlokasi di Jalan Alamsyah Ratu Perwiranegara tepatnya Desa Branti Raya, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan atau berada di barat laut Kota Bandar Lampung.

Penamaan bandara ini diambil dari nama tokoh Radin Intan II, sosok keturunan Kerajaan Lampung terakhir sekaligus salah seorang Pahlawan Nasional asal Lampung. Menjadi terbesar dan tersibuk di Lampung, Bandara Radin Inten II Lampung terbilang memiliki fasilitas terlengkap semisal gedung utama pengoperasian, lahan hingga gedung parkir, landasan pacu, parking stand pesawat, dan lain-lain.

Bandara Radin Intan II juga resmi ditetapkan sebagai bandar udara bertaraf internasional. Ketepatan itu mengacu pada Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KP 2044 Tahun 2018 tentang Penetapan Bandar Udara Radin Intan II di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung sebagai Bandar Udara Internasional.

Bandara Raden Inten II Lampung kini dikelola oleh PT Angkasa Pura II (Persero), dengan sedikitnya melayani sekitar 3,7 juta pergerakan penumpang setahun.

2. Bandara Muhammad Taufiq Kiemas

Bandara Muhammad Taufiq Kiemas. (Dok. Kementerian Perhubungan).

Bandara Muhammad Taufiq Kiemas ditetapkan sebagai lokasi bandar udara baru di Provinsi Lampung tepatnya berlokasi di Pekon Serai, Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat. Itu merujuk Surat Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor: KP 475/09 Tahun 2009.

Sebelumnya, bandar udara ini bernama Bandara Pekon Serai dan resmi berubah nama menjadi Bandar Udara Muhammad Taufiq Kiemas, melalui Keputusan Menteri Perhubungan KP 811 Tahun 2016. Penamaan tersebut dikarenakan sosok Muhammad Taufiq Kiemas merupakan tokoh nasional berasal dari Krui, Pesisir Barat tepatnya Pulau Pisang.

Taufiq Kiemas merupakan seorang negarawan sekaligus politikus Indonesia dan Bapak Negara Indonesia periode 23 Juli 2001 hingga 20 Oktober 2004 alias suami dari Presiden Indonesia ke-5, Megawati Soekarnoputri.

Pada 2014 hingga Desember 2016, bandara tersebut melayani penerbangan perintis rute Bengkulu-Krui-Tanjungkarang dan Palembang-Krui-Tanjungkarang oleh maskapai Susi Air. Rute itu tidak berkembang hingga sempat berhenti beroperasi dan kini kembali menggeliat sejak masuknya maskapai Wings Air dengan rute penerbangan Bandar Lampung - Bengkulu.

3. Bandara Pangeran Mohammad Bunyamin

Lanud P.M Bunyamin. (IDN Times/Istimewa).

Berbeda dengan dua bandar udara sebelumnya melayani penggunaan transportasi udara, Bandara Pangeran Mohammad Bunyamin difungsikan sebagai pangkalan udara (Lanud) militer TNI Angkatan Udara. Lokasinya terletak di Kampung Astra Ksetra, Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang Bawang.

Lanud Pangeran M Bunyamin diketahui berstatus Lanud 'tipe C' dan dipimpin oleh seorang Komandan berpangkat Letnan Kolonel. Lanud ini berada langsung di bawah Komando Operasi Angkatan Udara I.

Penamaan Lanud ini diambil dari nama seorang pahlawan TNI AU sekaligus Tokoh Lampung dari Kesultanan Adat Lampung Paksi Pak Skala Bekhak yaitu, Mayor POM (Purn) Mohammad Bun Yamin alias Pangeran M Bun Yamin. Sosok tersebut juga merupakan ayahanda mantan Kapolda Lampung 2017-2019, Irjen Pol (Purn) Ike Edwin alias Dang Ike.

Sebelumnya, Lanud Pangeran M. Bunyamin bernama pangkalan TNI Angkatan Udara Astra Ksetra. Perubahan ini sesuai Surat Keputusan Kepala Staf Angkatan Udara Nomor: Kep/678/X/2016 ditandatangani oleh Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Agus Supriatna tertanggal 21 Oktober 2016.

4. Bandara TNI Angkatan Darat Gatot Subroto

Bandara Gatot Subroto, Way Kanan, Lampung. (Google/UKTA).

Bandar Udara Gatot Subroto atau Lanudad Gatot Subroto terletak di Way Tuba, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung. Bandara ini memiliki landasan pacu sepanjang 2.100 meter, lebar 45 meter 2.100 x 45 meter, dengan permukaan aspal dan ketinggian 137 meter di atas permukaan tanah.

Bandara Gatot Subroto ini merupakan pangkalan udara TNI Angkatan Darat, dan menjadi markas Skadron 12/Serbu. Maka tak heran, kebanyakan bandara ini hanya melayani penerbangan aktivitas militer maupun kegiatan negara.

Bandara ini diresmikan Menhub Budi Karya Sumadi dan KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa 6 April 2019 lalu. Pemprov Lampung diketahui pernah mengusulkan perubahan nama bandara menjadi Bandara Musanif Ryacudu. Nama itu diajukan guna memberikan penghormatan kepada pahlawan asal Lampung khususnya Way Kanan, Mayjen TNI (Purn) Musannif Ryacudu.