TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Waspada! 6 Penyakit Hewan Peliharaan Ini Menular ke Manusia Lho!

Bahkan ada yang mematikan

kucing dan anjing (pixabay.com/huoadg5888)

Bandar Lampung, IDN Times - Memelihara hewan menggemaskan merupakan salah satu cara manusia untuk menenangkan jiwa. Bahkan menurut beberapa ahli psikologi, bercengkrama dengan hewan peliharaan sangat baik untuk kesehatan mental.

Kini sudah banyak sekali pilihan hewan peliharaan menggemaskan seperti kelinci, landak mini, sampai sugar glider. Meski begitu, kucing dan anjing masih menjadi favorit orang-orang karena mudah ditemui dan mudah pula merawatnya.

Tapi ternyata beberapa hewan peliharaan ini juga rentan lho terkena penyakit jika tidak dirawat dengan benar. Diketahui ada beberapa penyakit tersebut bersifat zoonosis atau dapat ditularkan ke manusia. Berikut 6 penyakit zoonosis dari hewan peliharaan!

1. Kutu kucing atau anjing

Gatal akibat gigitan kutu kucing. (Honestdocs)

Kutu atau parasit merupakan penyakit paling umum diderita kucing dan anjing. Hewan dihinggapi kutu biasanya akan sering menggaruk karena gigitannya sangat gatal dan dapat menyebabkan peradangan.

Ternyata kutu ini gak cuma suka dengan hewan peliharaanmu saja. Kutu ini juga bisa hinggap dan menggigit kulit manusia. Bahkan efeknya bisa sangat parah, kulitmu akan terasa gatal dan muncul bintik merah jika terus digaruk akan menyebabkan luka.

Kutu hewan ini juga bisa terinfeksi cacing pita lho! dan jika tertelan oleh kucingmu maka anabulmu bisa cacingan. Lebih parahnya dan meski tidak umum, orang juga dapat terinfeksi cacing pita dengan menelan kutu hewan secara tidak sengaja.

Baca Juga: Kucing Ternyata Boleh Makan 7 Buah dan Sayur Ini Lho!

2. Kudis atau scabies

Gigitan akibat tungau. (Halodoc)

Penyakit umum pada kucing dan anjing berikutnya adalah kudis atau scabies. Meski jarang terjadi pada hewan peliharaan karena umumnya ada pada kucing atau anjing liar, penyakit ini bisa menulari manusia.

Scabies adalah penyakit infeksi akibat serangan tungau Sarcoptes scabiei. Hewan dengan parasit ini sangat mudah dikenali karena pada kulit hewan akan muncul semacam koreng tebal yang bahkan dapat menutupi mata dan seluruh bagian telinga.

Tungau scabies ini dapat ditularkan ke manusia, biasanya tungau akan hinggap di kulit manusia, lalu masuk ke dalam kulit dan menyebabkan lesi yang gatal dan menonjol.

Kamu hanya perlu menggunakan salep atau obat gatal untuk menyembuhkan gatau akibat tungau scabies. Selain itu, kamu juga wajib melakukan perawatan kepada hewan peliharaan dengan penyakit ini seperti dengan memberinya obat luar, obat minum, atau mengolesinya dengan minyak kelapa secara rutin.

3. Rabies

ilustrasi anjing rabies (people.com)

Hampir jarang hewan peliharaan khususnya kucing terkena rabies. Biasanya penyakit ini hinggap pada anjing liar cenderung tak diurus. Rabies pada anjing disebabkan oleh virus dan menyebabkan hewan menjadi agresif, selalu mengeluarkan air liur, mudah kejang, sering memakan makanan yang bukan makanan aslinya, dan lainnya.

Penularan rabies pada manusia adalah melalui gigitan, cakaran, hingga paparan air liur hewan terkena rabies. Orang yang terkena gejala rabies pada umumnya akan merasakan mati rasa, kesemutan, demam, sakit kepala, nyeri otot, mual, lesu, dan kehilangan nafsu makan. Jika kamu mengalami hal ini setelah berkontak dengan hewan rabies, sebaiknya periksakan ke dokter.

Hal itu dikarenakan rabies adalah gangguan neurologis sangat mematikan dan menyerang bagian otak serta saraf manusia. Sehingga usahakan minimalisasi kontak dengan hewan liar apalagi dengan ciri rabies, dan rajinlah memberi vaksin pada anabulmu.

4. Toksokariasis

Ilustrasi anjing herder (gerava.com)

Mungkin kamu agak asing dengan penyakit ini, karena toksokariasis tidak bisa terlihat dengan mata telanjang pada hewan peliharaan. Tokrokariasis adalah penyakit hewan anjing yang disebabkan oleh cacing gelang toxocara. Parasit ini biasanya hidup di usus anjing dan berkembang biak sehingga telurnya akan keluar melalui feses.

Beberapa gejala toksokariasis pada manusia adalah demam, batuk, pembesaran hati, ruam kulit, hingga pembengkakan pada kelenjar getah bening. Oleh karenanya perhatikan lokasi anjingmu saat membuang kotorannya. Jangan sampai sembarangan dan pastikan kamu membuang kotorannya dengan sarung tangan dan masker.

5. Cat Stratch Disease (CSD)

pixabay.com/jupri

Beberapa kucing yang tak sehat terkadang memiliki bakteri Bartonella henselae pada tubuhnya. Bakteri ini sebagian besar berasal dari kutu kucing. Manusia yang tertular bakteri ini dari cakaran atau air liur kucing biasanya akan terkena Cat scratch disease (CSD).

Orang dengan CSD biasanya mengalami gejala demam, sakit kepala, nyeri otot dan persendian, kelelahan, dan nafsu makan yang buruk. Cara mencegahnya adalah segera memberi antiseptik pada luka cakaran atau gigikan.

Apabila terjadi pembengkakan atau lecet pada tempat gigitan atau cakaran, kelenjar getah bening di daerah luka membengkak dan menjadi nyeri segera cek ke dokter.

Baca Juga: Rekomendasi 6 Makanan Kucing Murah tapi Berkualitas!

Berita Terkini Lainnya