TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tips Pekan Kreativitas Mahasiswa ala ITERA, Agar Lolos Pendanaan Dikti

Kompetisi ditunggu mahasiswa menuangkan ide dan inovasi

Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) adalah ajang kompetisi di bidang karya tulis ilmiah. (IDN Times/Istimewa).

Lampung Selatan, IDN Times - Sebagai mahasiswa tentu saja sudah tidak asing lagi Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM). Itu adalah ajang kompetisi di bidang karya tulis ilmiah.

Saat ini PKM menjadi kompetisi yang ditunggu oleh mahasiswa untuk menuangkan ide dan inovasi, tidak terkecuali bagi mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (ITERA).

Berdasarkan data, ITERA pernah meloloskan satu tim dalam Pekan Ilmiah Nasional (Pimnas) tahun 2018. Data terbaru, pada tahun 2020 terdapat tujuh tim berhasil lolos pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti).

1. Berharap tak hanya makanan dan minuman

pexels/Burst

Terkait PKM dan Pimnas, Sosen Program Studi Teknis Sistem Energi ITERA, Madi, yang juga Tim Review Proposal Pimnas menilai, antusias mahasiswa kampus setempat mengikuti PKM saat ini cukup tinggi. Bahkan, dalam satu periode mencapai lebih dari 100 pendaftaran.

Namun, karena ITERA termasuk klaster empat, maka ada batas maksimal penerimaan  proposal dan hanya sekitar 120 yang lolos seleksi di kampus untuk  diajukan ke Simbelmawa. Berdasarkan jenis proposal, Madi menyebut PKM Kewirausahaan (PKM K) menjadi jenis yang paling diminati oleh mahasiswa ITERA terutama untuk usaha makanan dan minuman.

“Kami berharap tidak hanya makanan dan minuman saja yang dikembangkan. Bisa juga berupa luaran produk dibidang teknologi agar terlihat sisi kreatifitas dan inovatif dan pastinya bisa bermanfaat untuk masyarakat,” ujar Madi, Kamis (9/9/2021). 

Baca Juga: Inovasi Pengingat Minum Air, Mahasiswa ITERA Raih Medali Perunggu

2. Apa itu PKM?

Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) adalah ajang kompetisi di bidang karya tulis ilmiah. (IDN Times/Istimewa).

Madi menyampaikan, PKM adalah lomba karya tulis ilmiah adanya penggabungan pendanaan dari Dikti dan mahasiswa harus melaksanakan program yang sudah dibuat. Alur mengikuti PKM sampai lolos Pimnas di antaranya, mahasiswa mengajukan proposal kepada internal ITERA bagian PKM kemudian akan di review oleh tim.

Setelah lolos seleksi oleh tim ITERA, akan diunggah melalui akun Simbelmawa yang sudah dimiliki oleh setiap tim. Proposal yang sudah dikirim akan direview oleh reviewer tingkat nasional.

Dimulai dari seleksi administrasi. Nah untuk seleksi bagian ini pada tahun 2021 hampir mencapai 69,2 persen yang gagal dan hanya 30,8 persen yang lolos. Kemudian diseleksi bagian konten, ide, dan luaran dari proposal tersebut. Apabila lolos dari kedua seleksi tersebut akan didanai langsung oleh Dikti.

Mahasiswa melaksanakan program dari proposal yang dibuat dengan jangka waktu yang sudah ditentukan. Kemudian membuat laporan kemajuan dan tambahan untuk diupload dan akan dipresentasikan saat monev/PKP2.

Tahap tersebut yang menentukan apakah lolos ke tahap Pimnas.
Setelah dinyatakan lolos Pimnas, para peserta PKM bisa melanjutkan program yang belum terselesaikan atau membuat poster dan artikel ilmiah mengenai program tersebut.

“Tim sukses Pimnas ITERA juga memberikan gebrakan kepada mahasiswa yang lolos seleksi Pimnas dengan memberikan teknik  presentasi yang baik agar bisa menarik perhatian reviewer ketika di Pimnas,” ujar Madi.

3. Hal perlu diperhatikan

Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) adalah ajang kompetisi di bidang karya tulis ilmiah. (IDN Times/Istimewa).

Setelah mengetahui bagaimana alur pendaftaran PKM sampai lolos Pimnas, Madi mengatakan, ada beberapa hal perlu diperhatikan. Pertama tentu saja seleksi administrasi dengan membaca panduan berulang-ulang.

Itu karena jika tidak sesuai maka sudah dipastikan tidak lolos. Selain itu kesalahan ruang dalam mengirim jenis proposal, yang seharusnya dikirim dalam jenis PKM K, tapi mengirimnya dijenis PKM PM.

Buku panduan mengenai PKM setiap tahunnya akan mengalami perubahan, jadi juga menjadi hal penting untuk kalian dan tidak menganggap enteng.

4. Hasil seleksi berkas hanya 10 persen didanai Dikti

Mata uang uang Indonesia (Shutterstock/Maciej Matlak)

Madi juga menyebut, dari seleksi berkas setelah upload ke Simbelmawa. Hanya 10 persen yang didanai Dikti. Tidak hanya panduan saja, tetapi juga konten harus diperhatikan sesuai perkembangan saat ini dan kira-kira apa yang dibutuhkan.

Seperti PKM K,  PKM KC, dan PKM T diperhatikan lagi dengan menambahkan desain 3Dnya, karena ini dapat menarik reviewer  dan juga  diperjelas lagi dalam setiap alur prosesnya.

Pada tahun 2020 terdapat perubahan nama PKM dan ada satu penambahan PKM. PKM Penelitian (PKM P) diubah menjadi PKM Riset (PKM R), PKM Teknologi (PKM T) menjadi PKM Penerapan Iptek (PKM PI), PKM Mengabdi (PKM M) Menjadi PKM Pengabdian Masyarakat (PM PKM Karsa Cipta (PKM KC), ,dan PKM Artikel Ilmiahh (PKM AI). Ada penambahan satu PKM yaitu PKM Gagasan Futuristik Konstruktif (PKM GFK) dengan outputnya berupa upload video di yutub, yang  membedakan dengan PKM GT yaitu terdapat  sisi teknologi digital mengikuti perkembangan zaman dan tidak hanya berupa tulisan saja.

Baca Juga: Lidya Siregar, Mahasiswa Terbaik Itera 2021 Punya Segudang Prestasi

Berita Terkini Lainnya