Hewan-hewan dapat mengubah warna tubuhnya memiliki kemampuan luar biasa untuk beradaptasi dengan lingkungannya, berkomunikasi dengan sesama atau mengecoh musuh. Ada berbagai alasan dan cara hewan-hewan ini melakukan perubahan warna, mulai dari perubahan musiman hingga perubahan sekejap mata.
Berikut tujuh hewan dapat mengubah warna tubuhnya sesuai keinginan.
Bunglon adalah reptil berkaki empat terkenal dengan kemampuannya mengubah warna kulitnya. Bunglon mengubah warna kulitnya untuk mengekspresikan kondisi fisiologis dan niatnya kepada bunglon lain, seperti saat marah, takut, atau ingin kawin.
Bunglon juga mengubah warna kulitnya untuk mengatur suhu tubuhnya, menjadi lebih gelap untuk menyerap panas atau lebih terang untuk memantulkan panas. Bunglon memiliki sel-sel khusus disebut iridofor dapat memantulkan cahaya dengan berbagai panjang gelombang untuk menciptakan warna-warna cerah.
Kumbang emas (Charidotella sexpunctata) adalah serangga cantik dapat mengubah warnanya dari emas mengkilap menjadi oranye bintik-bintik hitam atau oranye gelap bintik-bintik hitam ketika terganggu. Perubahan warna ini terjadi karena lapisan pelindung di atas sayapnya dapat bergerak dan membiarkan cahaya memantul dari lapisan di bawahnya yang berwarna berbeda.
Gurita adalah moluska bertentakel merupakan ahli penyamaran. Gurita dapat mengubah warna dan pola kulitnya dalam hitungan milidetik untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, memberi sinyal kepada sesama gurita, atau memberi peringatan kepada pemangsa.
Gurita memiliki sel-sel khusus disebut kromatofor dapat memperluas atau menyusut untuk mengubah warna kulitnya. Gurita juga dapat mengubah tekstur kulitnya untuk meniru bentuk dan gerakan hewan lain, seperti ular laut, ikan pari, atau kepiting.
Kuda laut adalah ikan bertulang pipih termasuk dalam keluarga Syngnathidae bersama dengan ikan pipih dan ikan jarum. Kuda laut dapat mengubah warna kulitnya untuk menyamarkan diri dengan lingkungan, seperti rumput laut, karang, atau spons.
Kuda laut juga dapat mengubah warna kulitnya untuk berkomunikasi dengan pasangan atau saingan. Kuda laut memiliki sel-sel khusus disebut kromatofor dan iridofor dapat menyesuaikan warnanya dengan lingkungan atau suasana hatinya.
Kodok pohon Pasifik (Pseudacris regilla) adalah kodok kecil hidup di Amerika Utara bagian barat. Kodok ini dapat mengubah warnanya dari hijau menjadi cokelat atau sebaliknya dalam waktu kurang dari satu jam.
Perubahan warna ini tergantung pada faktor-faktor seperti suhu, kelembaban, tingkat stres, dan waktu hari. Kodok ini memiliki sel-sel khusus disebut melanofor dapat menyebar atau berkumpul untuk mengubah intensitas warnanya.
Laba-laba kepiting putih atau flower crab spider (Misumena vatia) adalah laba-laba pemangsa menunggu mangsanya di atas bunga putih atau kuning. Laba-laba ini dapat mengubah warnanya untuk menyesuaikan diri dengan warna bunga ditempatinya.
Jika laba-laba kuning pindah ke bunga putih, ia dapat memindahkan pigmen kuningnya di bawah sel-sel mengandung pigmen putih, proses membutuhkan beberapa hari. Laba-laba ini memiliki sel-sel khusus disebut guanofor dapat menghasilkan warna putih atau kuning.
Rubah Arktik (Vulpes lagopus) adalah mamalia karnivora hidup di daerah kutub utara. Rubah ini dapat mengubah warna bulunya dari cokelat atau abu-abu di musim panas menjadi putih di musim dingin, seperti beberapa hewan Arktik lainnya termasuk kelinci salju dan ermine.
Perubahan warna ini membantu rubah menyamarkan diri dengan lingkungan berubah dari hijau menjadi bersalju, sehingga dapat menghindari pemangsa atau berburu mangsa dengan lebih mudah. Perubahan warna ini dipicu sinyal hormonal terkait dengan panjang hari di musim gugur dan musim semi.
Itulah 7 hewan dapat mengubah warna tubuhnya sesuai keinginan. Hewan-hewan ini menunjukkan betapa luar biasanya alam dan betapa beragamnya cara-cara hewan untuk bertahan hidup, beradaptasi, dan berinteraksi. Dengan mempelajari hewan-hewan ini, kita dapat menghargai kekayaan dan keindahan kehidupan di Bumi.