Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tanaman sebagai unsur desain biofilik (pixabay.com/Milada Vigerova)

Kalian pasti sudah tahu desain biofilik sedang tren akhir-akhir ini. Mungkin banyak juga yang sudah memiliki keinginan untuk menerapkan desain biofilik pada rumah, karena pendekatan arsitektur ini memang sesuai dengan kondisi sekarang.

Di antaranya, mendukung suasana beraktivitas work from home, mengurangi stres dan emosi negatif, dan memenuhi kebutuhan penghuni rumah untuk mendapatkan paparan alam akibat kondisi perkotaan yang padat. Tapi, apakah kalian masih merasa bingung bagaimana cara menerapkan desain biofilik yang tepat dan sesuai kondisi rumah?

Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

1. Cara menerapkan desain biofilik

Ilustrasi penerapan desain biofilik (pixabay.com/Arek Socha)

Nah mari kita review sekilas apa saja yang digunakan dalam penerapan desain biofilik. Menurut Browning, Ryan, dan Clancy dalam buku yang berjudul 14 Patterns of Biophilic Design, penerapan desain biofilik secara umum memaksimalkan unsur alami. Dimulai dari pencahayaan, sirkulasi udara, material bangunan, unsur air, tanaman, akses pemandangan ke area hijau, hingga suara hewan sekitar rumah.

Unsur buatan manusia juga bisa diterapkan untuk menambah kesan tertentu atau adanya suatu intensi. Misalnya penggunaan material WPC sebagai pengganti kayu dan selaras dengan gerakan ramah lingkungan. Material ini memiliki tampilan menyerupai kayu alami dan dapat dicustom sesuai keinginan.

Pengaplikasian warna-warna dan dekorasi mengadaptasi unsur alam juga termasuk ke dalam unsur buatan manusia. Cat dinding warna biru dan motif dedaunan pada dinding merupakan contoh yang paling mudah.

2. Kampoong in house

Editorial Team

Tonton lebih seru di