TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Kekurangan dan Kelebihan Marmer sebagai Countertop Dapur

Terlihat elegan namun butuh perawatan ekstra

Dapur dengan countertop marmer (hgtv.com/Harry Norman)

Intinya Sih...

  • Marmer berasal dari batu kapur pegunungan yang mengalami perubahan bentuk, memiliki daya tahan tinggi, dan awet hingga 100 tahun.
  • Marmer terlihat elegan dengan warna beragam, mampu menambah nilai jual rumah, dan menampilkan kesan dapur yang telah selesai dipugar.
  • Marmer sensitif terhadap zat asam, memerlukan perawatan ekstra, dan memiliki harga yang bervariasi antara impor dan lokal.

Marmer merupakan salah satu jenis material batuan yang sering dipakai sebagai countertop atau alas meja dapur. Dibandingkan dengan batuan lainnya, marmer cenderung memiliki harga relatif lebih mahal.

Hal ini dikarenakan kualitas marmer dan tampilannya yang mewah dan elegan. Beberapa negara yang terkenal sebagai penghasil marmer berkualitas diantaranya Turki, Italia, Yunani, Iran dan Spanyol.

Di Indonesia juga terdapat tambang marmer. Letaknya di Tulungagung, Magelang, Sumatera Barat, Lampung, dan Sulawesi Selatan. Setiap marmer memiliki ciri dan karakteristik spesifik sesuai dengan kondisi lingkungan asalnya.

Nah, jika kamu berminat memasang marmer sebagai countertop dapurmu, ini beberapa fakta seputar kelebihan dan kekurangan marmer. Simak baik-baik, ya.

1. Terkenal awet

Dapur dengan countertop marmer (thespruce.com/Brophy Interiors)

Marmer berasal dari batu kapur pegunungan mengalami perubahan bentuk. Perubahan bentuk pada marmer terjadi karena batuan itu mengalami tekanan besar dalam jangka waktu lama dan bertahap. Perubahan bentuk yang terjadi secara bertahap atau metamorfosis membuat marmer memiliki daya tahan yang tinggi.

Tidak heran, marmer banyak dipakai sebagai alas meja dapur karena alasan keawetannya. Meja dapur marmer yang dirawat sesuai dengan instruksi dapat awet hingga 100 tahun, lho.

Tampilannya mungkin sedikit berubah karena pemakaian dalam jangka waktu yang lama. Namun, desainer berpendapat marmer tua dengan patina memiliki tampilan historik yang menawan.

2. Memiliki permukaan berkilau

Meja dapur marmer (hgtv.com/Mitch Vincent)

Banyaknya unsur kimia, rongga dan berbagai butiran elemen membuat marmer terlihat elegan. Marmer bersifat creamy sekaligus berkilau hingga dapat memantulkan cahaya disekitarnya. Dapur dengan alas meja marmer akan terlihat cerah dan tetap segar untuk waktu yang lama selama marmer dirawat dengan baik.

Baca Juga: 7 Cara Efektif Menghilangkan Bau Rokok Berbagai Bahan Furnitur

3. Memiliki beragam warna dan urat

Dapur dengan countertop marmer hitam (pexels.com/Max Rahubovskiy)

Marmer hadir dalam berbagai warna, antara lain putih, hitam, merah, cokelat, merah muda, kuning, hijau, dan abu-abu. Namun, putih adalah warna paling tradisional dan umum digunakan.

Variasi warna dan garis urat yang dimiliki batuan marmer terbentuk dari bahan alami. Satu lempengan marmer alami mustahil memiliki kembaran motif yang sama. Ini menjadikan dapur kamu unik dan tiada duanya.

4. Dapat meningkatkan nilai rumah

Countertop dapur marmer putih dengan urat abu-abu (hgtv.com/Jennifer Boomer)

Karena harganya yang mahal, marmer dianggap dapat menaikkan nilai jual rumah. Marmer juga dapat menambah estetika dapur.

Countertop marmer menampilkan kesan dapur yang telah selesai dipugar atau tidak lagi membutuhkan perbaikan. Tak heran, rumah dengan countertop dapur marmer lebih populer dan diminati.

5. Berpori dan sensitif terhadap zat asam

Countertop marmer pada dapur coastal (thespruce.com/Tyler Karu Design Interiors)

Terlepas dari tampilannya yang memukau, marmer memiliki kekurangan. Marmer merupakan material batuan berpori dan sangat sensitif terhadap zat asam.

Jadi, kamu harus berhati-hati jika sedang memasak menggunakan bahan makanan yang bersifat acid seperti lemon dan cuka. Marmer yang terkena zat asam dapat mengakibatkan kikisan atau goresan pada permukaannya.

Oleh sebab itu, penting untuk menyegel countertop marmer dengan cairan pelindung segera setelah memasangnya di dapur. Penyegelan ulang berkala harus dilakukan setiap setahun sekali. Kamu perlu memanggil tenaga profesional untuk proses ini, ya.

Meskipun sudah disegel, cairan zat asam kemungkinan masih dapat menembusnya dan meninggalkan titik kusam atau noda di permukaan marmer. Lalu bagaimana jika marmer sudah terlanjur bernoda? Jika sudah terlanjur ada noda, kamu bisa mengurangi intensitas noda dengan mengelapnya memakai larutan hidrogen peroksida 12% dan beberapa tetes amonia.

Verified Writer

Devia Sagita

Engineer.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya