Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi wanita karir. (google.com)

Bandar Lampung, IDN Times - Siti Luthfia Nabila Caya merupakan salah satu alumni asal Lampung telah menyelesaikan sarjananya di Sastra China Universitas Indonesia. Selain banyak berkiprah di dunia pekerja lepas atau freelance, ia juga pernah memiliki pengalaman kerja secara remote (remote work) di perusahaan negara tetangga Singapura.

Meski terbilang singkat, hanya 1 tahun 6 bulan, Caya, sapaan akrabnya, mengatakan bekerja di luar negeri dengan sistem remote work juga memiliki benefit tersendiri yang mungkin tidak didapatkan di perusahaan Indonesia.

Mau tahu bagaimana serba-serbi dunia remote work apalagi di perusahaan asing? Yuk kita simak!

1. Pengertian remote work

Ilusrasi remote work. (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Remote work berbeda dengan freelance, Caya menjelaskan, bekerja secara remote itu memiliki jam kerja teratur. Itu berbeda dengan freelance kerjanya cenderung dengan sistem projek.

“Kalau diibaratkan dengan pandemik COVID-19 saat ini, remote work itu kurang lebih sama dengan Work From Home. Kerjanya terikat dengan kontrak, tapi jauh dari kantor dan tidak bertemu langsung dengan rekan kerja,” kata Caya dalam live streamingnya bersama Saimala UI (Organisasi Mahasiswa Lampung UI), Sabtu (26/3/2022) malam.

Ia mengatakan, meski dirinya di Indonesia, tetap harus bekerja menggunakan jam kantor Singapura yaitu dari jam 8 pagi hingga 5 sore. Ia juga mengatakan, sebenarnya remote work sendiri sudah ada sejak lama, hanya saja pekerjaan ini tidak banyak di Indonesia sehingga tidak terlalu populer.

“Apalagi sekarang semua sudah zaman digitalisasi ya, sehingga memungkinkan banget seseorang itu untuk kerja remote. Menurut aku itu cukup worth it karena kita dapat gaji negara di sana, tapi kita kerja dan menetap di negara kita sendiri,”ujarnya.

2. Bagaimana bisa mendapatkan kerja secara remote di perusahaan negara asing?

Editorial Team

Tonton lebih seru di