TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cara Bisa Kerja di Jepang, Korea Selatan dan Jerman, Mudah Kok!

Program dari pemerintah Indonesia dan negara tujuan

Kyoto, Jepang. (Instagram/omen_said)

Bandar Lampung, IDN Times - Bekerja di luar negeri saat ini sudah menjadi hal umum di Indonesia. Apalagi penambahaan penduduk usia produksi tidak dibarengi lapangan pekerjaan cukup membuat angka pengangguran semakin meningkat di Indonesia.

Hal ini disampaikan Andika, Konsultan Schoters dalam acara Work Abroad Clinic di Brain Academy Bandar Lampung, Minggu (24/9/2023). Ia mengatakan, berbeda dengan di Indonesia, beberapa negara lain justru kekurangan SDM sehingga banyak membutuhkan tenaga pekerja dari luar.

“Beberapa di antaranya adalah Jepang, Korea Selatan dan Jerman yang kebutuhannya mencapai 300 ribu sampai 1 juta tenaga teknis. Kemudian daya tarik lainnya adalah ketiga negara tersebut memiliki UMR tinggi yakni 30 sampai 50 juta per bulan,” kata Andika.

Baca Juga: 5 Tips Bekerja di Bawah Tekanan, Cari Solusi Terbaik!

1. Program kerja di Jepang

TKI di Jepang. (Instagram/omen_said)

Andika menjelaskan, salah satu program kerja paling terkenal dan banyak membuka lowongan kerja di Jepang adalah Tokutei Ginou. Karena lowongannya terbuka untuk siapapun dengan usia 18 tahun ke atas, sehat jasmani dan rohani, serta minimal memiliki pendidikan SMA.

“Kenapa yang Jepang ini lebih populer? Karena bidang rekrutmennya banyak. Di Korea dan Jerman juga cukup banyak tapi di Jepang paling banyak,” katanya.

Bidang lowongan Tokutei Ginou di antaranya adalah perawat, pembuatan mesin kapal, layanan kesehatan, layanan makanan, industri akomodasi/perhotelan, industri konstruksi, industri penerbangan, industri perikanan, industri pertanian, dan masih banyak lagi.

“Untuk kontrak masa kerja di Jepang ini juga yang paling lama dibanding negara lain yakni 5 tahun. Sedangkan Korea dan Jerman hanya 3 tahun,” imbuh Andika. 

2. Program kerja di Korea Selatan

Orang Indonesia di Korea Selatan. (Instagram/tki_korea)

Program kerja di Korea bernama GtoG. Ada beberapa bidang lowongan untuk program ini namun paling banyak membutuhkan SDM yakni di bidang manufaktur, shipbuilding dan perikanan.

“Sama seperti Tokutei Ginou, program ini juga terbuka untuk laki-laki perempuan minimal 18 tahun, pendidikan paling rendah SMA, dan tidak buta warna,” katanya.

Andika menjelaskan, bekerja di Korea Selatan juga persyaratan umumnya lebih banyak dibanding negara lain. Selain tak boleh cacat fisik dan buta warna, pelamar tak boleh bertato, tak pernah memiliki catatan kriminal, tidak punya kasus deportasi dari Korea Selatan dan tidak pernah bekerja di Korea Selatan selama 5 tahun sebelumnya.

3. Program kerja di Jerman

TKI di Jepang. (Instagram/edymangold)

Kemudian ada Ausbildung yakni program kerja ke Jerman. Andika mengatakan, Jerman bisa jadi menjadi negara dengan gaji paling besar di antara ketiga negara dalam program ini. Dikarenakan nantinya calon pekerja akan disekolahkan dulu selama tiga tahun untuk bekerja di sana.

“Jadi nanti jatuhnya pekerja profesional. Bukan pekerja teknis lagi. Nanti perusahaan akan menyekolahkan selama tiga tahun dengan uang saku sekitar 19-25 juta per bulan. Setelah kerja nanti tertu gajinya akan bisa lebih dari itu,” jelasnya.

Selain itu bekerja di Jepang, Korea Selatan, maupun Jerman sistem kerjanya per jam. Sehingga kita akan digaji sesuai dengan waktu yang kita luangkan untuk bekerja.

Baca Juga: 5 Kelebihan dan Kekurangan Bekerja di Perusahaan Multinasional

Berita Terkini Lainnya