TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Risiko Menjadi Freelancer, Uji Batas Ketangguhan Mental

Harus siap kerja kapan saja agar terus berpenghasilan

ilustrasi seseorang yang sedang bekerja (pexels.com/Vlada Karpovich)

Intinya Sih...

  • Seorang pekerja lepas memiliki kebebasan untuk mengatur jadwalnya sendiri, namun harus siap bekerja setiap hari jika banyak proyek.
  • Jadwal kerja yang tidak menentu dan kesulitan menjaga pertemanan adalah risiko menjadi seorang freelancer.
  • Keuntungan memiliki jaringan pertemanan luas, namun hanya dialami oleh segelintir freelancer sukses.

Tidak dapat dimungkiri bekerja pada pemerintah atau sebuah badan usaha dimiliki negara memang kerap kali menjadi idaman banyak orang. Salah satu alasan terbesarnya adalah mendapatkan penghasilan tetap dan juga uang pensiun.

Tentu saja kedua hal itu sangat dibutuhkan untuk menciptakan kehidupan yang sejahtera. Namun, pasti tidak semua orang cocok untuk menempati posisi semacam itu karena harus menghadapi konsekuensi selalu mengikuti perintah atasan dan jadwal yang strict.

Oleh sebab itu, sebagian orang, terutama mendambakan kehidupan lebih fleksibel, memilih memutuskan untuk menekuni pekerjaan lepas atau freelance pada bidang yang disukai. Kendati memberikan kebebasan lebih banyak, tetapi ada beberapa risiko menjadi seorang freelancer yang juga tidak dapat dikesampingkan sebagai berikut.

Baca Juga: 4 Keuntungan Berani Ambil Risiko Gila Kerja, Dapat Promosi Jabatan?

1. Jadwal kerja tidak menentu

Tidak seperti pegawai atau pekerja kantoran yang punya jadwal kerja dan libur yang tetap, seorang pekerja lepas memiliki kebebasan untuk mengatur jadwalnya sendiri. Jika sedang dituntut untuk mengerjakan banyak proyek, maka tentu setiap hari sibuk dengan beragam deadline yang harus dipenuhi.

Sebaliknya, saat permintaan kerja sedang sepi, bisa jadi kamu lebih sering menganggur. Namun, justru dengan kebebasan mengatur pekerjaan itu, sering kali jadwal kerja jadi tidak menentu, terutama saat ada beragam proyek yang perlu digarap.

Tidak menutup kemungkinan kamu akan bekerja setiap hari, siang dan malam, demi memenuhi tenggat waktu. Hal ini menuntutmu untuk tetap tangguh, sekali pun tubuh dan pikiran rasanya sudah mulai lelah luar biasa.

2. Lingkaran pertemanan relatif kecil

Salah satu keuntungan memiliki jaringan pertemanan luas adalah membuka kesempatan untuk mengembangkan ilmu dan juga usaha, terutama bagi seseorang yang menekuni pekerjaan lepas. Semakin banyak teman, atau setidaknya kenalan, maka peluang untuk mendapatkan klien tentu meningkat.

Harapannya, ini bisa menjadi jalan untuk menjaga karier tetap hidup. Kendati demikian, di sisi lain, menjadi seorang freelancer juga berpotensi membuat lingkaran pertemananmu yang sebenarnya akan semakin kecil.

Orang-orang yang dulu kerap ada di dalam hidupmu, kini semakin menjauh karena kamu kesulitan untuk menjaga silaturahmi akibat jadwal kerja yang tidak menentu. Mungkin hanya akan tersisa beberapa orang saja, itu pun cukup jarang ditemui.

Verified Writer

Ratna Kurnia Ramadhani

Sometimes a Vet, sometimes a writer

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya