ilustrasi seseorang yang sedang bersantai (pexels.com/Miriam Alonso)
Sebelum bisa menikmati kenyamanan, banyak orang berani mengatakan akan berjuang meraih mimpi, tidak peduli sebesar apa pun tantangannya. Namun, keadaan begitu cepat berubah begitu berhasil membangun zona nyaman.
Mungkin cita-cita besar yang dulu diharapkan akan terwujud itu masih ada, tetapi keinginan untuk mengejarnya sudah meredup. Kira-kira, kenapa bisa begini, ya?
Ketika kamu berada di zona nyaman, pasti akan cemas bila diminta untuk keluar dari sana. Salah satu alasannya adalah takut untuk menghadapi tantangan-tantangan baru yang mungkin sulit untuk diatasi.
Padahal, kalau ingin mimpi-mimpi besar yang dimiliki bisa direalisasikan, pasti kamu harus melewati proses yang tidak mudah. Nah, bila pada akhirnya kamu tetap memilih untuk menempati zona nyaman, maka jangan menyesal kalau sampai kapan pun kemampuanmu tidak akan pernah berkembang.
Bertahan dalam zona nyaman memang bukan pilihan yang keliru. Namun demikian, hal ini dapat membawa kerugian yang cukup besar, yaitu membuat kemampuan diri yang seharusnya bisa diasah lebih baik, malah menjadi stagnan. Sekarang, pilihan ada di tanganmu. Kira-kira, kamu tetap ingin kenyamanan, tetapi potensi diri tidak maksimal, atau menghadapi proses yang tidak mudah, tetapi menjanjikan masa depan yang lebih cerah, nih?