8 Kucing Asli Indonesia, Gak Kalah Lucu dari Kucing Ras!

Dua di antaranya legal dipelihara

Bandar Lampung, IDN Times - Meski masih banyak pecinta kucing kampung di Indonesia, kita tak bisa pungkiri bahwa masyarakat cenderung memandang sebelah mata hewan khas dalam negeri tersebut. Pasalnya beberapa diantara pemelihara kucing lebih menyukai kucing ras dari luar dari pada kucing lokal dan cenderung ‘ogah’ dengan kucing kampung.

Kucing ras favorit masyarakat untuk dipelihara biasanya adalah Kucing Persia, Anggora, Siam, Spinx, Scottish fold, dan berbagai jenis kucing berbulu panjang. Tapi ada berapa jenis kucing lokal yang saat ini kamu ketahui selain kucing kampung?

Ternyata ada banyak sekali kucing asli Indonesia. Sayangnya sebagian besar dari mereka adalah hewan yang dilindungi sehingga dilarang untuk memelihara kecuali bertujuan untuk konservasi. Yuk, kita lihat bersama-sama beberapa spesies kucing lokal asli Indonesia berikut ini!

1. Kucing Busok

8 Kucing Asli Indonesia, Gak Kalah Lucu dari Kucing Ras!Kucing Busok. (Instagram/alfazza_cathousemalang).

Selain Kucing Busok, kucing ini juga disebut Kucing Madura atau Kucing Raas. Hal ini dikarenakan kucing berbulu pendek itu memang berasal dari Pulau Raas, Kabupaten Sumenep, Madura. Kucing Busok terbilang langka karena diketahui populasinya hanya sekitar 100 ekor per 2018 lalu. Dahulu, kucing bermata kuning ini dipercaya menjadi hewan peliharaan dari keluarga ningrat Madura seperti bangsawan dan kiyai.

Uniknya, kucing berbulu kelabu polos ini dijaga keasliannya oleh masyarakat Madura sehingga pantang mengawinkan kucing ini dengan ras lain atau membawanya keluar Madura. Jikapun mau di bawa keluar, kucing ini wajib dikebiri atau nanti akan membawa sial.

Saat ini Dewan Kucing Indonesia (Indonesian Cat Council) tengah mengupayakan agar Federasi Kucing Dunia (World Cat Federation) mau mengakui secara resmi bahwa Kucing Busok adalah ras kucing baru asli Indonesia.

2. Kucing Congkok atau Leopard Cat

8 Kucing Asli Indonesia, Gak Kalah Lucu dari Kucing Ras!seekor anak leopard cat di Kebun Binatang Praha (commons.wikimedia.org/Petr Hamerník)

Kucing bernama latin Prionaliurus bengalensis ini adalah kucing liar asli Asia. Keberadaannya menyebar tak hanya di Asia Tenggara termasuk Indonesia, tapi juga di Asia Timur dan Selatan. Kucing ini memiliki ciri-ciri berwajah lucu, mata besar, dan corak tutul seperti leopard.

Di Indonesia, kucing ini juga disebut Kucing Kuwuk. Spesies ini sangat dilindungi oleh pemerintah Indonesia bahkan dunia dan telah masuk dalam hewan dilindungi menurut UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, PP No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Hewan, dan Spesies resiko rendah dari The International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Kucing kecil imut ini terancam punah akibat perburuan liar dan rusaknya habitat asli mereka. Meski tergolong kucing liar, ternyata dalam sejarahnya, sekitar 5.000 tahun lalu kucing ini pernah didomestikasi oleh manusia.

3. Kucing Bakau atau Fishing Cat

8 Kucing Asli Indonesia, Gak Kalah Lucu dari Kucing Ras!Kucing Bakau. (Instagram/ravalnathjoshiphotography).

Kucing ini memiliki nama latin Prionailurus Viverrinus. Tak hanya di Indonesia, kucing ini juga banyak ditemui di Negata Asia Tenggara lain dan Asia Selatan. Kucing ini memiliki bulu cukup tebal berwarna kelabu dengan bintil hitam acak. Matanya tajam ke atas dan sedikit gemuk pada moncongnya.

Habitat kucing ini adalah sepanjang sungai, rawa, dan hutan bakau. Dilihat dari tempat tinggalnya, tentu saja makanan alaminya adalah ikan. Ia merupakan perenang tangguh dan peloncat handal dari dahan ke dahan. Meski gembul, tak heran badannya akan terlihat kekar dan besar karena berolah raga setiap hari.

Namun lagi-lagi kucing ini menjadi salah satu kucing dilindungi dan terancam punah oleh IUCN. Habitat aslinya yang terbatas dan sering dirusak atau dialih fungsikan oleh manusia membuat jumlahnya berkurang tiap tahun.

Baca Juga: Hendak Jajakan Anak Bawah Umur via MiChat, 2 Remaja Muncikari Diciduk

4. Kucing Batu

8 Kucing Asli Indonesia, Gak Kalah Lucu dari Kucing Ras!Kucing Batu. (Instagram/asokaramadjas).

Kucing Batu atau Pardofelis marmorata banyak ditemukan diberbagai negara lain di Asia Tenggara dan Selatan. Kucing ini memiliki ciri-ciri berwarna coklat dengan corak bitik dan garis-garis hitam. Ekornya juga terbilang panjang dan berbulu lebat.

Habitat kucing ini berada di hutan hujan tropis di dataran rendah hingga ketinggian 3.000 mdpl. Sehingga biasanya kalau beruntung, pendaki bisa saja bertemu dengan hewan lucu satu ini.

Sayangnya, sama seperti kucing-kucing endemik lainnya, kerabat dekat Kucing Emas dan Kucing Merah ini ditetapkan oleh IUCN sebagai kucing dilindungi karena jumlahnya yang menipis tiap tahun.

5. Kucing Merah atau Bornean Bay Cat

8 Kucing Asli Indonesia, Gak Kalah Lucu dari Kucing Ras!Kucing Merah. (Instagram/misterpangalayo).

Kucing ini agak sedikit berbeda dengan kucing kebanyakan. Mata tajamnya dan moncongnya yang agak runcing membuat wajahnya sedikit mirip rubah. Apalagi sekujur tubuhnya berwarna merah polos. Kucing ini juga memiliki telinga kecil dan berbulu pendek lebat.

Hewan endemik Kalimantan ini juga dikenal dengan nama Bornean Red Cat dan bernama latin Pardofelis badia. Merupakan salah satu hewan dilindungi, Kucing Merah dewasa dapat berukuran sekitar 50 hingga 60 sentimeter saja. Persis sebesar kucing kampung dewasa.

Satwa ini bertempat tinggal di hutan hujan tropis. Mirisnya, kini hutan Kalimantan perlahan menipis dan membuat habitat asli Kucing Merah perlahan musnah. 10 tahun lalu saja, jumlah kucing ini hanya 2.500 ekor saja.

6. Kucing Emas Asia

8 Kucing Asli Indonesia, Gak Kalah Lucu dari Kucing Ras!Kucing Emas Asia. (Instagram/taman_safari).

Masih golongan kucing dilindungi dan terancam punah di Indonesia, mamalia bernama latin Pardofelis temminckii ini tersebar di beberapa daerah di Sumatera dan Kalimantan. Agak mirip kucing merah, kucing ini memiliki sedikit warna keemasan dan corak garis coklat di kepalanya.

Habitat mereka adalah dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 1.000-3.000 mdpl. Makanya hewan ini dibekali bulu pendek tebal, dan bulu ekor panjang. Kucing ini bisa tumbuh hingga panjang 160an sentimeter dengan bobot sampai 15 kilogram.

Kucing liar identik dengan hewan dengan aktivitas di malam hari alias nokturnal, namun beberapa dari mereka memiliki pola aktivitas crepuscular dan diurnal. Crepuscular adalah hewan dengan kecenderungan aktif pada peralihan hari seperti sore menjelang gelap atau pagi menuju terang. Sedangkan diurnal adalah hewan yang aktif saat siang hari dan sedikit aktivitas di malam hari.

7. Kucing Dahan Kalimantan

8 Kucing Asli Indonesia, Gak Kalah Lucu dari Kucing Ras!Kucing Dahan Kalimantan. (Bobo.id)

Sekilas, kucing ini agak mirip leopard cat, tapi motif totolnya sedikit lebih besar. Kucing bernama latin Neofelis diardi ini memiliki ciri ekor panjang hampir sepanjang badannya, dan kaki agak pendek. Selain berwarna coklat, beberapa Kucing Dahan Kalimantan ada berwarna kehitaman.

Kucing Dahan Kalimantan memiliki kebiasaan unik, sebelum memakan hasil buruannya, ia akan membersihkan bulu-bulu mangsanya menggunakan lidah mereka sebelum dilahapnya.

Kucing ini juga hewan dilindungi ya, jadi tidak boleh dipelihara apalagi diperjual belikan. Sudah sejak 2006 lalu kucing ini dinyatakan sebagai hewan dilindungi dan nyaris punah. Hal itu diakibatkan perburuan liar dan perusakan habitat aslinya. Corak cantiknya memang sering disalah gunakan oleh orang-orang jahat untuk dijual.

8. Kucing Kampung

8 Kucing Asli Indonesia, Gak Kalah Lucu dari Kucing Ras!Kucing Kampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Satu lagi kucing khas dari Indonesia dan banyak kita temui bahkan di jalan-jalan raya. Yup! Kucing Kampung, atau Kucing Domestik, atau Kucing Liar. Bernama latin Felis silvestris, ternyata kucing ini memiliki nama internasional yaitu Moggy cat. 

Namun meski telah memiliki nama spesiesnya sendiri (terbukti dengan adanya nama latin), dan hidup lama, ternyata belum ada peneliti yang dapat menemukan silsilahnya asli dari kucing kampung. Meski begitu, mereka percaya kucing ini sebenarnya masih keturunan kucing liar Afrika atau Felis silvestris lybica.

Kucing ini tidak memiliki ciri khusus atau corak khusus. Dia dapat berwarna kelabu, putih, hitam, tiga warna, dua warna, polos, hingga bercorak. Karena tubuhnya tangguh dan dapat hidup disegala tempat, Kucing Kampung memiliki rentang usia lebih lama dibanding kucing ras yaitu sekitar sembilan hingga belasan tahun.

Kucing ini juga terbilang mandiri alias tidak memerlukan perawatan khusus jika dipelihara. Mereka cenderung sehat dan gemuk dengan sendirinya.

Sampai saat ini, hanya kucing domestik dan Kucing Busok saja yang dapat dipelihara oleh masyarakat biasa. Namun juga tidak mudah untuk memelihara Kucing Busok karena berbagai macam hal. Sayang sekali bukan? Oleh karenanya, jika kamu bertemu spesies kucing-kucing lokal dilindungi ini, sebaiknya tidak diburu ya, dan kita juga harus menjaga habitat asli mereka. 

Baca Juga: 11 Potret Memesona Member JKT48 Pakai Kebaya, Flawless Banget!

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya